fagal [part26]

360 58 7
                                    

Butuh kritik end saran kalian!
Its okay. Berbeda pendapat itu wajar, sama-sama masih belajar.

-o0o-

Fagal memajukan wajahnya semakin dekat perlahan tapi pasti, ia menyeringai tatapannya turun pada satu objek yang sangat, "hm!"

Semakin dekat dan dekat bahkan Fagal bisa merasakan hembusan nafas gadis didepannya, dan-

"Buat lo yang ninggalin gue dengan alasan klasik, jangan mati dlu, liat gue jadi lebih baik tanpa lo." ucap Fagal tepat di samping telinga gadis tersebut.

Tepat setelah itu suara teriakan khas Belva mengema, "ASTAGFIRULLAHH!"

Fagal segera menjauh menatap Belva was-was sekarang ia terlihat seperti seorang maling yang kepergok. "Sial!"

"Tobat Gal, tobat. Bapak lo nonton Gal." ujar Belva dengan nada Keanu.

"Lo juga ngapain masuk kamar Fagal?" tanya Belva dengan gadis yang masi berdiri dibelakang punggung Fagal.

"Kan tadi aku mau bangunin dia,"

Belva merinding mendengar kata "aku,"  padalhan tadi di ruang tamu ia masi menggunakan kata "gue-lo."

"Pencitraan!" batin Belva.

"Keluar lo pada," ujar Fagal

"Gk! lo tau ga kalo orang laki-laki sama perempuan berduaan yang ketiga setan." ujar Belva.

"Lo setannya!"

"Keluar Sa,"  ujar Fagal lagi.

"Sa apa ni? Sayang?" ledek Belva.

"Lo bisa diem engak si?" keluh Fagal pada Belva yang slalu menjawab perkataannya.

Akhirnya Fagal mengalah ia keluar lebih dahulu meninggalkan dua perempuan dibelakang nya.

"Gue duluan," ujar seorang yang di panggil Sa tadi oleh Fagal.

"Tuh kan gue-lo tadi aja Aku-kamu, najis!"

"Kok kalian lama?" tanya Bunda Zara saat melihat ketiga remaja tersebut berjalan beriringan.

"Iya Bun tadi ada sesuatu," ujar Fagal.

"Yaudah buruan sini kita makan dulu," ujar sang Bunda.

"Eh, tangan kamu kenapa?" kaget sang Bunda saat melihat tangan yang cantik itu terbalut plaster.

"Kejepit pintu Bun," kekehnya.

"Yaampun, gara-gara Abang pasti," tuding sang Bunda.

"Kok Abang lagi?" ujar Fagal tak sepenuhnya salah ia salahkan sama gadis bodoh itu yang menjepitkan jarinya sendiri.

"Ga kok Bun, tadi aku sendiri yang teledor."

"Tuh dengerin Elsa," ujar Fagal.

Sedangkan Belva hanya menonton drama didepannya sekarang ia tahu Sa yang ia kira tadinya panggilan sayang ternyata bukan ada rasa tersendiri mendengarnya.

"Ceroboh banget si kamu," ucap Bunda Zara.

"Sedekat itu?" batin Belva lagi dan lagi.

"Bel, dimakan." ujar Bunda membuyarkan lamunannya.

Fagal Stef MorganWhere stories live. Discover now