fagal [part24]

426 66 40
                                    

Apabila sesuatu yang kau senangi tidak terjadi, Maka, Senangi lah apa yang terjadi.

-o0o-

"FAGAL, GAMA." teriak seseorang mengalihkan perhatian mereka semua tak terkecuali.

"Dia!" ucap Fagal dalam hati, tiba tiba mulutnya terasa pelu tak bisa mengeluarkan satu patah katapun.

-o0o-

Fagal langsung mengalihkan perhatian menghadap ke depan, posisi Fagal sekarang membelakangi gadis tersebut.

Belva, Malia, Orzie, dan Claudia menatap pada laki-laki di didepannya dengan tatapan bingung, siapa gadis ini?

Tampa tau tempat gadis tersebut langsung memeluk Fagal dari belakang, mengalungkan tangannya di kedua sisi leher Fagal.

"Miss you," gumam gadis itu di telinga Fagal.

Tampa di duga Fagal langsung menghempaskan tangan yang melingkar di lehernya, "Apaan si lo!"

Gadis tersebut terkejut melihat respon Fagal, bukan ini respon yang ia mau ia menginginkan Fagal juga memeluknya erat saling menyalurkan rasa rindu.

Matanya mulai berkaca-kaca, "Gal," ucap gadis itu lirih ia menatap Gama yang juga membuang muka beralih pada teman-teman yang berada satu tempat dengan mereka.

Belva yang merasakan situasi tak nyaman mulai membuka suara, "Eh, duduk dulu." ucap Belva menggeser tempat duduknya.

Gadis itu menggeleng lemah, "Gama," ujarnya.

Gama mengalah iya menatap orang yang menyebutkan namanya, "Apa?"

Gadis itu malah memberikan senyum manisnya, "enggak apa-apa," ujarnya.

"Gal, aku mau ngomong, bisa?" pinta gadis tersebut. "Tapi jangan disini," lanjutnya

"Disini aja," ucap Fagal sedikit melunak dibanding ucapannya tadi.

"Jangan disini, Gal." ujarnya.

"Ribet amat si lo!"

"Ngomong aja kami pura pura ga denger," ujar Malio tak tau kondisi.

"Maksudnya, ngomong aja anggep gada kami." koreksi Daren menyenggol lengan Malio.

"Maklum temen gue kalo ngomong suka jujur," kekeh Daren garing.

Dengan instruksi Daren, Belva mengalihkan perhatiannya tapi telinga nya masi tetep setia seperti ucapan Malio 'pura-pura ga denger.'

"Gue balik demi lo, Gal." ucap gadis tersebut.

"Gue ga pernah minta lo balik," ujar Fagal.

"Tap-pi, Gal-"

"Apa lagi?" tanya Fagal seolah tak mau tau, padalhan di lubuk hatinya ia merutuki gadis yang datang menemuinya ini.

"Mendadak bisu lo!?" tanya Fagal.

"Aku salah lagi ya Gal?" gadis itu kembali bertanya.

Fagal Stef MorganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang