fagal [part20]

658 104 42
                                    

-o0o-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


-o0o-

Belva sampai di depan rumah berkat Zehan, ia tadi saat bertemu di pinggir jalan Zehan menawarkannya untuk pulang bersama.

"Thank ze, gue dluan." saat Belva hendak membuka pintu mobil tangannya ditahan oleh Zehan.

"Ini bukannya rumah Fagal?" tanya Zehan sedikit familiar.

"Iya gue tinggal sama dia." jawab Belva.

"Kok bisa?" tanya Zehan.

"Gosah kepo lo bukan dora." canda Belva membuat Zehan terkekeh.

"Anjim." ucap Zehan bercanda.

Belva terkekeh lalu membuka pintu mobil yang sempat tertunda. "Gue masuk,"

Zehan hanya mengangguk membalas ucapan Belva, ia memperhatikan punggung Belva sampai hilang di balik pintu lalu menghidupkan mesin mobilnya kembali melaju kejalan raya.

"Baru balik?" Belva tersentak saat membuka pintu menemukan Fagal.

"Udah tau nanya." sindir Belva.

"Udah gue bilang jauh-jauh dari Zehan." ucap Fagal.

"Kenapa?" tanya Belva heran Fagal selalu menyuruhnya menjauhi Zehan tapi tak pernah memberi alasan yang masuk akal menurutnya.

Bukannya memberikan alasan Fagal malah melengos berjalan menuju dapur.

"Gajelas."

Belva bergegas memasuki kamar, mengganti pakaiannya menjadi kaos oblong menghidupkan AC lalu menyambungkan jaringan wifi, lalu merebahkan dirinya di kasur king sizenya. Sungguh surga dunia.

Jaringan wifi  langsung tersambung banyak sekali notip masuk terutama Instagram dan WhatsApp.

Ia membuka aplikasi berwana hijau tersebut satu grup yang berisi empat orang tetapi seperti satu kampung.

I wont to be a fakgrils 🐊

Malia : Sory gue titisan nabi Hawa.

Claudia : Ngakunya titisan nabi Hawa kelakuan kek titisan dajjal.

Orzie : ^2

Malia : Bangke!

Claudia : Gaes gue mau cerita, gue lagi gelisah galau merana.

Fagal Stef MorganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang