fagal [part13]

985 228 99
                                    

Jangan terlalu sering bercerita pada teman,karna teman juga punya teman.
Paham?

-o0o-

"Dimana Belva!?"

Pras terkejut dengan tindakan Fagal. "Apa maksud lo dorong gue?"

"Gausah basa basi, gue nanya dimana Belva!?" seru Fagal.

"Apa urusannya sama lo?" tantang Pras dengan sorot mana sinis.

Fagal diam binggung akan menjawab apa "Dia tanggung jawab gue." ucapnya karna hanya itu yang berada di kepalanya.

"Tanggung jawab? lo ngehamilin Belva?" bukan Pras yang bertanya tetapi Gama.

Gama berjalan lebih dekat dengan earphone di lehernya sambil memasukan sebelah tangannya di saku celananya.

Fagal berdecak kesal bukannya berkurang masalahnya malah semakin bertambah.

Gama kenaikkan sebelah alisnya bertanya pada Fagal. "Bukan lah, gue ga bakal ngerusak cwe." tekan Fagal.

"Trus?" tanya Gama singkat tapi butuh jawaban pasti.

Fagal memandang Pras kemudian Gama. "Belva minep di rumah gue karna orang tua nya pergi keluar kota, jelas dia tanggung jawab gue."

Pras terkekeh "Gitu semalem di usir,"

"Bukan urusan lo." tekan Fagal.

"Gosah khawatir sama dia, dia aman sama gue," ucap Pras.

"Khawatir? dih gue ga khawatir sama dia tapi gue khawatir sama badan gue bisa kena amuk sama Bunda." cecar Fagal.

"Ngeles aja lo kek bajai!" balas Pras kemudian pergi meninggalkan Fagal dan Gama.

"Lo pada ga lagi ngalamin cinta segitiga, kan?" tanya Gama masi dengan fokus melihat punggung Pras yang mulai menjauh.

"Ngaco!"

-o0o-

Belva sedang bermalas malasan di apartemen Pras. Ia ingin memanjakan dirinya di atas kasur sebelum kembali ke neraka.

Sebelum Pras pergi sekolah ia bertanya pada Belva kapan akan pulang. Sebenarnya Belva menolak tapi setelah mendengar alasan Pras ia mengerti.

Flashback.

"Lo kapan balik?" tanya Pras saat di depan pintu apartemen.

"Ngusir?" tanya Belva malas.

"Bukan, gue seneng aja cuma inget Mami, Papi, Bunda Fagal, mereka pasti nyariin lo." jelas Pras membuat Belva diam.

"Nanti," jawab Belva lalu memasuki apartemen.

"Cba hidup lebih dewasa Bel, jangan karna cuma Fagal lo jadi gini," ucap Pras masi di dengar Belva.

Pras yang melihatnya hanya tersenyum simpul lalu berjalan keluar menuju tempat ia menimba ilmu.

Belva sudah bertekad akan kembali tapi nanti. Ia tidak akan memikirkan ucapan orang lain. Toh memang begini kehidupan kita yang menjalani orang lain yang mengomentari.

Fagal Stef MorganWhere stories live. Discover now