04. Terluka sempurna

227 45 64
                                    

Yuu, vote dan comment sebanyak-banyaknya sebelum baca💕😛

L A B A S A

Selasa manis untuk gadis berponi dengan balutan sweater over size putih. Pasalnya pagi buta seperti ini dirinya sudah stay di depan kelas XI A bersama kotak bekal abu di genggamannya.

Bibirnya melengkung sempurna kala misinya berhasil. Yaitu memasuka kotak bekal ke kolong meja milik Ahnaf.

"Kamu pasti suka, jadi abisin ya!" monolog Ansya sambil mendaratkan kepalanya di meja.

"Meja ini beruntung banget bisa jadi tempat nyandar kamu."

Ansya memejamkan mata. "Aku kangen banget kamu, Gih. Gatau kamu bakal seterpuruk itu aku gaada. Kalo di kasih kesempatan lagi, aku bakal perbaiki semuanya. Mau kita kaya dulu lagi, tapi mungkin itu ilusi. Semuanya udah beda." Asnya menerawang ke depan. Berandai jika dia begini pasti tidak begitu.

"Waktu emang mustahil di putar, jadi aku yang bakal ubah rasamu lagi jadi kaya waktu dulu."

Merasa cukup puas mengeluarkan suara hatinya, Ansya pergi meninggalkan ruangan. Tak sadar bahwa di luar sana seorang berjaket hitam menyaksikan semuanya tak terlewat.

"Semuanya masih sama termasuk rasanya."

L A B A S A

"Apa ini?" tanya Nana bingung mendapati sebuah kotak bekal di meja.

"Nasi goreng." jawab Ahnaf seadanya sembari membuka wadah. Nasi goreng dengan toping nugget dan taburan suwiran daging ayam tersaji di sana.

"Seriusan Naf? Bukan kamu banget bawa bekal begini."

Ahnaf mengedikan bahunya. "Kebetulan doang."

Nana cukup positif thinking saja dan memilih menyeruput boba di tangannya. Namun, melihat Ahanf begitu lahap memakan makanannya, membuat Nana agak tergiur.

"Mau dong, enak banget kayaknya!"

"Pedes, Na! Kamu abis makan seblak kemarin." tolak Ahnaf secara halus. Padahal dirinya tak rela membaginya dengan siapapun.

"Mending batagor aja nih!" lalu menyuapi Nana yang di terima sang empu dengan ikhlas.

"Gimana enak?"

Mendadak kantin ricuh saat kehadiran seseorang menghampiri meja Ahnaf-Nana yang terletak di tengah-tengah. Dia, Ansya datang dengan senyum manisnya.

"Lo siapa?" tanya Nana heran mendapati orang baru di hadapannya.

"Kenalin gue Ansyana, orang yang baru ngasih nasi goreng itu." ucap Ansya gamblang tanpa di saring sambil mengulurkan tangan pada Nana.

Otomatis Nana melirik Ahnaf yang hanya diam memperhatikan. "Bener, Naf?" tanya Nana tak mempedulikan siapa orang di hadapannya dan memilih mempertanyakan kebenarannya.

"Jelasin Naf!"

"Nemu di kolong meja tadi, terus dari pada mubadzir mending di makan."

"Terus kenapa setiap aku ambilin ga pernah dimakan? Dan malah nyuruh aku yang makan?"

"Emang lo siapa? Pacar bukan berani ngomong gitu?"

LABASAWhere stories live. Discover now