Normal (표준)

968 94 2
                                    

"Yeobo, hari ini aku tidak akan ke Bighit, mau jalan-jalan? Atau menonton film?" Tawar Suga yang sibuk dengan game di komputernya.

"Benarkah? Ehm, kemana ya?" Mine antusias dan bingung, sembari memasak untuk sarapan mereka.

"Gaja, kita menonton film!" Seru Suga dan bangkit, mematikan komputernya. Yang hanya disenyumi oleh Mine.

"Yeobo, apakah tidak apa jika kamu keluar ke tempat umum?" Mine khawatir, sembari memperbaiki kuncitan rambutnya.

"Gwenchana... Tidak perlu khawatir." Jawab Suga sembari mengambil makanan yang telah tersaji di meja makan. Mine juga ikut duduk di samping Suga.

Ia masih menatap balkon luas mereka. Ia masih membayangkan kelucuan anaknya, bakal seperti siapa ya? Tidak ia sadari bahwa Suga terus memperhatikannya yang terus tersenyum sendiri dengan angannya.

"Yeobo, kamu kenapa?" Tanya Suga sembari mengecap makanannya dan menoleh ke balkon.

"Anieyo, aku hanya membayangkan saja, jika kita memiliki anak pasti ia akan senang bermain di sana bukan?" Hanya dibalas anggukan oleh Suga.

Suga juga ikut berpikir jika ia memiliki anak laki-laki sepertinya, pasti bakal lucu. Tapi, ia tidak mau jika sifat dinginnya menurun pada anaknya.

'Drrt... Drrt...' Smartphone Suga bergetar, menampilkan nama penulisnya sekarang. Ia mengangkatnya tak pakai lama. Mine di sana hanya menatap Suga penasaran.

'...' Percakapan dalam telpon itu Mine tidak dapat mendengarnya.

"Nde?" Suga seolah bertanya meyakinkan.

'...'

"Tidak bisakah hari lain? Aku ada acara dengan istriku." Muka Suga terlihat kecewa.

'...'

"Molla." Suga tiba-tiba menutup telponnya seketika. Mine di sana sudah tahu apa yang terjadi.

"Gwenchana, Yeobo. Pergilah, mereka pasti membutuhkanmu sekarang, bukan? Menonton filmnya bisa lain hari, aku tidak masalah jika hari ini tidak jadi." Ucap Mine berusaha menerima dan terlihat santai. Ia tidak ingin Suga keberatan antara pekerjaannya dan rumah tangganya.

"Jjinjayo? Baiklah. Aku pergi," Mine terlihat sangat pengertian untuknya, Suga mengambil jaketnya. "Aku janji tidak akan lama, jangan lupa insulinmu, makan, dan tidurlah terlebih dahulu jika aku terlambat pulang ya? Aku tidak akan lupa sholat." Suga memeluk Mine yang sedang duduk. Mine membalas peluk Suga, hangat.

"Josimhae, Yeobo! Ingat jangan merokok, minum, atau makan babi, ya." Ia mengingatkan Suga. Mine mengantarkan Suga hingga di ambang pintu.

Seperti yang ia tebak kemarin, ia akan lebih sering ditinggal oleh suaminya yang super sibuk. Tapi, ia merasa itu memang sudah kewajibannya. Ia tidak ingin membuat Suga merasa berat jika sibuk dengan pekerjaannya.

Mine juga akan memutuskan untuk tidak jadi mengambil cuti terlalu lama. Ia sendiri merasa kesepian jika harus di apartemen luas seperti yang sekarang tanpa teman. Bukan karena ia bosan apalagi karena tidak ada Suga, tapi karena terbiasa ia bukan tipe orang yang selalu diam. Harus ada yang ia kerjakan.

Hari ini, ia berencana akan menanam bibit-bibit yang ia beli online kemarin. Karena, ia tidak bisa terlalu sering ke supermarket untuk belanja, ia menanam berbagai benih sayur yang bisa ia dan Suga makan.

Ia mengambil sekop dan selang air, sembari memakai topi berkebunnya, angin hari ini lebih sejuk namun matahari sepertinya juag tambah terik.

Taman di balkon itu hanya berukuran 3 × 4 M² saja. Menurutnya tidak itu cukup luas, apalagi menanam di apartemen yang secara harfiah susah untuk menanam.

Mine~Suga | Fan-fiction [BTS X Muslimah]Where stories live. Discover now