Healing (치유)

421 57 15
                                    

Tolong untuk komentar ceritanya ya readers! Agar aku tahu reaksi kalian, ok?

***

Setelah sidang beberapa minggu lalu, Mine masih tidak ingin beranjak dari kamarnya. Ia hanya bermain dengan Gureum yang selalu menjadi temannya dan semakin besar. Suga juga terus mendampingi Mine selama Mine dimasa pemulihan mentalnya. Meskipun Suga tahu trauma Mine akan sulit hilang tapi ia ingin setidaknya Mine bisa beraktivitas seperti biasanya. Suga memutuskan untuk tidak menghubungi Na Hyun lagi, atas permintaan Mine. Mine hanya ingin dirawat olehnya.

Suga ingin Mine bisa percaya orang yang benar-benar baik padanya. Tak menutup diri dengan orang terdekatnya. Dan menghilangkan trauma terdahulunya juga.

Ia harus mengambil cuti lebih dari 1 bulan untuk merawat Mine. Merawat dalam artian menjaga istrinya. Kondisi mental Mine belum stabil. Terkadang di tengah malam traumanya kambuh, dadanya terasa sesak, tangisnya pecah seketika. Bayangan lelaki yang melukainya terus tercetak jelas. Namun, hanya pelukan Suga yang bisa menenangkan. Berulang kali juga ia harus diinfus karena dehidrasi, Mine sering sakit selama 1 bulan ini. Bahkan Suga harus beberapa kali memberikan obat tidur pada Mine agar malamnya Mine bisa nyenyak, Mine tidak pernah tahu jika ia sering memberinya obat tidur apalagi saat sakit, Suga meminta suntikan obat tidur saat Mine butuh bedrest. Meskipun banyak menghabiskan waktu di kamar, tenaga Mine sering terkuras dengan pikirannya. Berat badan Mine bahkan menurun drastis.

Hal yang paling melekat diingatan Suga pada saat kejadian memilukan terjadi adalah sebelumnya ia ingin memulai program hamil untuk Mine. Suga ingin sekali punya momongan, tapi kejadian traumatis ini membunuh semua harapannya. Memaksa kehendaknya sekarang akan lebih membuat Mine menderita.

"Yeobo, kamu tidak kerja?" Tanya Mine yang sedang duduk dilantai dengan Gureum. Ia merasa tak mungkin Suga libur begitu lama.

"Libur." Jawab Suga sembari menggendong Gureum.

"Jinjja?" Mine tak percaya kali ini.

"Eo."

"Jangan berbohong. Jangan hanya karena aku kamu meliburkan diri, Yeobo." Ucap Mine menghampiri suaminya. "Aku sudah baik-baik saja."

Jika Suga tahu Mine baik-baik saja mungkin sudah minggu lalu ia kerja. Kemarin siang saja Mine tiba-tiba sesak napas karena gangguan panik dan gula darahnya tinggi sekali, bagaimana Suga bisa meninggalkannya?

"Besok aku masuk kerja lagi." Suga mengalihkan pembicaraannya. Agar Mine tak curiga.

"Yeobo, besok aku ikut interview kerja boleh?" Tanya Mine tiba-tiba, meminta izin. Sembari menatap Suga penuh harap.

"Dimana?" Suga melepaskan Gureum. Beralih memeluk pinggang Mine yang sudah berdiri mengimbanginya.

"Brand mobil baru, anak perusahaan tempat aku kerja dulu. Boleh ya?"

"Kamu ingin sekali kerja ya?" Suga bertanya dengan sungguh-sungguh. Mine menganggukkan kepala.

"Boleh, tapi hati-hati." Suga membolehkan Mine interview. Membuat senyum Mine merekah—bahagia.

"Gomawoyo, Yeobo." Mine memeluk Suga. Suga memberi kecupan.

Mungkin ini satu-satunya cara agar Mine mau keluar kamar dan mengeksplor dunia luar lagi. Ia harus menurunkan egonya untuk memiliki keturunan, ia tahu jika Mine sudah kerja waktu mereka berdua hanya akan sedikit.

"Besok aku antar. Tapi nanti apapun hasilnya, keterima atau tidak. Tetap semangat ya. Aku tidak mau ada penyesalan yang menyalahkan dirimu sendiri." Suga memberikan semangat.

Mine~Suga | Fan-fiction [BTS X Muslimah]Where stories live. Discover now