Eomonim (어머님)

953 111 2
                                    

Cuaca hari ini benar-benar mendukung, mereka sudah sampai di depan rumah orang tua Suga. Wilayahnya tidak sepedat Seoul. Kali ini Mine lebih gugup. Ia keluar mobil dengan buah persiknya.

"Ayo, masuklah." Ajak Suga yang mendahului. Mine mengikutinya.

"Anyeonghaseyo." Ucap Suga dan Mine bersamaan, langsung disambut hangat oleh orang tua Suga.

"Anyeonghaseyo, oh inikah calon menantuku. Kamu cantik sekali, Nak." Ibu Suga Menrangkul Mine hangat. Mine hanya tersenyum senang. Suga sudah masuk ke kamar lamanya.

"Yoon-gi ah... Makanlah dulu." Teriak ayahnya.

"Tak perlu sungkan Mine, panggil saja eomonim." Mine diarahkan duduk.

"Eomonim, ini ada buah. Aku harap Eomonim suka." Mine menyerahkan satu kotak buah persiknya.

"Wah... Terima kasih, Mine. Yoon-gi ah!? Pasti sudah tidur anak itu." Ucap Ibu Suga akrab.

"Hari ini Eomonim memasak makanan halal, jadi tidak perlu khawatir kamu dan Yoon-gi."

"Ah... Gamsahabnida Eomonim." Mine hendak membantu calon mertuanya memasak.

Mine dipakaikan apron bermotif bunga warna pink itu. Ia senang sekali, bagaimana tidak, ini jauh dari yang dia impikan selama ini.

"Kita akan memasak udang hari ini."

'Teng!!!' seperti alarm diotak Mine.

"Ah... Mashiketda... Tapi Eomonim mianhae, aku ada alergi udang, karena urtikaria. Tidak bisa ditebak kapan kambuhnya. Tapi Eomonim silakan nanti makan saja bersama Yoon-gi Oppa dan Appa. Mine tidak perlu, hehehe... " Mine merasa lebih tidak enak lagi.

"Ah, tenang saja. Aku juga menyiapkan ayam halal untukmu." Ibu Suga sungguh pengertian, ia menyiapkan ini semua karena menyambut anak dan calon menantunya.

"Bukankah Taehyung juga mengidap Urtikaria, ya?" Tanya ibu Suga sembari mengupas kulit udang.

"Ne." Mine membenarkan.

Urtikaria bukan hanya karena makanan yang terlalu asin, tapi Urtikaria sendiri dapat kambuh jika suhu tidak menyesuaikan seperti berkeringat dan kedinginan. Tahun lalu saja, Mine yang baru pertama menikmati musim salju, sudah kambuh.

Sebenarnya Mine bisa saja makan udang, tapi ia harus meminum obat anti-histamine, sedangkan sekarang ia tidak membawanya.

Jika urtikarianya sudah kambuh, bakal ada bercak-bercak merah yang timbul di kulit dengan sensasi gatal, panas, perih. Meskipun bisa reda dengan sendirinya, tapi tanpa anti-histamin itu akan lebih mengganggu aktivitas seperti biasanya, dan anti-histamin juga memiliki banyak efek samping, mulut kering, susah menelan, dan gangguan pencernaan.

Tidak mudah memang, tapi penyakit ini sudah diidapnya dari kecil. Sedangkan diabetesnya baru ia ketahui setelah lulus SMA dan mengharuskan ia menggunakan insulin.

"Yeobo, bangunkan anakmu itu!" Perintah ibu Suga pada suaminya, setelah semua makanan tersaji di atas meja makan. Suaminya menuruti.

Suga dan ayahnya kembali bersama. Suga terlihat lelah dari wajah bangun tidurnya.
"Mashiketa..." Seru Suga dengan suara paraunya.

Mereka menikmati itu semua dengan perbincangan hangat selayaknya seperti keluarga. Meskipun lebih banyak hening dan fokus dengan makanan masing-masing.

Keluarga Suga cukup hangat, kakak laki-laki Suga sudah tinggal sendiri. Sedangkan Suga sebenarnya sudah membeli apartemen 2 lantai di Seoul, dan beruntungnya tidak ada fans yang mengetahui itu. Karena yang melakukan transaksi sendiri sebenarnya temannya, bukan dirinya.

"Bulan depan kita akan ke Indonesia kan? Menemui Ibu Evi, bukan?" Tanya Ibu Suga sambil menyantap kimchi kepada Mine.

"Ne."

"Kudengar dari Yoon-gi, kakak laki-lakimu sangat tampan ya?" Tiba-tiba saja Ibu Suga membahas Jefri. Berita itu dari Suga beberapa waktu lalu yang diceritakan oleh Afi. Suga disana memberi kode dengan matanya kepada ibunya untuk tutup mulut.

"Ah... Ne, tapi sebenarnya biasa saja Eomonim." Mine.

"Bagaimana tidak adiknya saja sudah cantik." Seru calon mertua laki-laki itu sembari menunjukkan sumpit yang ia pegang.

"Gamsahabnida, Appa." Mine merasa disanjung, padahal sebenarnya ia malu.

Suga disana tidak ikut membahas, ia sendiri malu. Karena tiba-tiba saja ibunya melaporkan semua yang ia bicarakan dulu.

"Sebenarnya Yoon-gi itu tidak banyak minum. Keluarga kita juga tidak mendukungnya. Tapi, kemarin entah darimana dia minum sebanyak itu hingga mabuk." Keluh ibunya.
Suga disana hanya fokus dengan makanannya. Ia tidak ingin mengatakan alasannya.

"Eomma, sudahlah." Adu Suga.

"Kenapa? Malu?! Hilih... Sekarang malu kemarin-kemarin apa?" Cemooh ibunya sendiri. Mine dan ayah Suga hanya tersenyum disana.

Setelah makan, Suga harus kembali ke Big Hit Entertainment untuk menyelesaikan projectnya. Mereka pamit dengan beberapa makanan yang disuruh membawa pulang.

"Oppa, terima kasih ya. Josimhae." Ucap Mine, dan hanya diiyai oleh Suga. Dia menurunkan Mine sedikit lebih jauh dari goshiwonnya untuk menjaga keamanan Suga. Mine takut ada sasaeng yang menunggu di depan goshiwonnya.

***

Sesuai janji ya
Stay tuned
Maaf banget kalau masih ada typo.
Namanya juga human😁💜

Borahae💜💜💜💜💜

Mine~Suga | Fan-fiction [BTS X Muslimah]Where stories live. Discover now