Diam (조용한)

362 60 16
                                    

"Entah kenapa perasaanku tidak enak saja, ada yang terjadi dengan Mine." Ucap Suga saat di belakang panggung dan baru saja selesai konser. Terlihat wajah khawatir dan lelah Suga.

"Gwencahana, Hyung. Semuanya akan baik-baik saja." RM menenangkan. Mereka bertujuh masih penuh dengan peluh dingin.

Baru turun panggung akan menuju hotel ia langsung mengambil ponselnya, perasaan khawatirnya menyelimuti. Ia langsung menghubungi Mine. Tapi Mine tak mengangkatnya karena baterai ponselnya habis. Suga tambah bingung. Mine hari ini tak memberi kabar sama sekali.

Ini sudah bulan ketiga Suga dan Mine berpisah jauh. Mine sibuk dengan jalan-jalannya, suaminya sibuk dengan pekerjaannya. Suga sering dibuat khawatir oleh istrinya selama ini, seperti sekarang Mine sulit dihubungi. Evi juga tidak bisa dihubungi membuat Suga lebih khawatir lagi.

Pikiran negatif menyelimuti laki-laki yang kini sedang duduk di sofa ruang ganti. Sembari terus memainkan ponselnya untuk menghubungi istrinya.

"Oppa, kamu ganti baju dulu ya." Hye Mi membawakan baju ganti untuk Suga. Ia menghampiri Suga. Sebenarnya Hye Mi sudah pindah divisi kerja, tidak menjadi asisten Suga lagi, tapi karena asisten Suga yang baru mengundurkan diri entah apa alasannya, Hye Mi harus kembali.

"Nanti saja." Jawab Suga dingin. Karena Suga masih sibuk.

"Tapi Oppa harus ganti keringatmu dimana-mana. Pasti tidak nyaman." Balas Hye Mi memaksa. Sedangkan Suga tidak suka dipaksa. Mendengar pernyataan Hye Mi Suga langsung melirik perempuan berkuncir itu intens. Suga masih bingung dengan istrinya sedangkan masih saja ada orang yang mengganggunya.

"Meskipun tidak kamu suruh aku juga akan ganti." Ucap Suga mengambil paksa bajunya dari Hye Mi. Meninggalkan Hye Mi sendiri. Semua orang sekarang tertuju ke Hye Mi, mereka semua juga melihat kejadian itu.

Suga kesal jika ia terus didesak melakukan sesuatu. Ia juga tahu apa yang harus ia lakukan. Mine saja tak pernah memaksanya melakukan sesuatu sedangkan Hye Mi yang hanya asistennya melakukannya seperti tanggung jawab.

Bukan karena Suga tidak suka dengan Hye Mi sebagai asistennya, tapi ia tidak suka perilaku Hye Mi akhir-akhir ini. Gelagat Hye Mi aneh. Ia juga masih mengingat saat itu ia ke diskotik juga karena Hye Mi meminta tolong. Jika saja malam itu ia tak menuruti kata-kata Hye Mi mungkin Mine selama 2 bulan yang lalu tidak apa-apa, mungkin Min Byeol juga masih ada.

***

"Yeobo, kenapa baru diangkat sih? Kamu membuatku khawatir saja." Protes Suga saat Mine baru mengangkat telponnya. Suga menuju ke hotel dengan mobilnya dan ada Hye Mi di bagian belakang mobilnya.

"Ponselku low bat, mian." Mine menjawab dengan santai sembari menyetir, ia bertelepon melalui wireless handsfree-nya.

"Kamu dimana sekarang?" Tanya Suga.

"Di Yogyakarta. Jinjja yeppeo, Yeobo. Lain kali kita ke sini ya bersama." Mine terdengar bersemangat. Minr benar-benar proses healing.

"Ehm. Aku merindukan perutmu." Suga merengek pelan karena di mobil ada orang lain.

"Yeobo, pasangan lain itu ya merindukan masakan istrinya atau berbicara langsung dengan istrinya. Bukan merindukan perut istrinya." Protes Mine.

"Aku merindukan semuanya darimu, Baby. Neomu bogoshipo." Suga terdengar sweet saat berbicara dengan Mine.

"Yeobo, nanti kita lanjutkan lagi ya. Ini masih menyetir. Saranghae." Ucap Mine mengakhiri ia harus fokus menyetir.

"Nado saranghae. Muach." Balas Suga diakhiri dengan memberi suara kecupan. Mine langsung mematikan ponselnya.

Mine~Suga | Fan-fiction [BTS X Muslimah]Where stories live. Discover now