Bagian 6

229 27 0
                                    

-

     Setelah selesai makan malam, keluarga Galang memilih untuk pulang dan meninggalkan kediaman keluarga Senja.

“Makasih loh buat makan malamnya,” ucap Fira kepada Ayu.

“Kita bicarakan lagi nanti. Nanti giliran kita yang ngundang kalian makan malam,” ucap Agung tersenyum. Erik dan Ayu hanya terkekeh menanggapi itu.

“Oh ya karena kalian udah dijodohin, menurut Tante kalian harus berangkat sekolah bareng,” ucap Fira kepada Senja dan Galang.

“Eh-gak usah Tante, Senja bisa berangkat sendiri,” ucap Senja berharap tidak ada lagi hal yang membuatnya semakin kesal.

“Udah gak papa kamu berangkat sama Galang aja. Ya kan Galang?” ucap Fira.

“Iya Ma,” jawab Galang dengan senang hati. Senja hanya tersenyum masam menahan kekesalannya.

“Gue udah gak tahan,” ucap Senja dalam hati.

“Kita pergi dulu ya, sampai jumpa lagi Senja, Mentari,” ucap Agung dan yang lainnya melambaikan tangannya lalu masuk ke dalam mobil.

Setelah kepergian keluarga Galang, Erik langsung menatap Senja dengan senyum puasnya.

“Ini baru anak Papa!” ucap Erik menepuk pelan pundak Senja. Mereka pun masuk ke dalam rumahnya.
Ayu dan Mentari pergi ke ruang makan untuk beres-beres sedangkan Senja menemui Papanya di ruang tamu.

“Pa,” panggil Senja.

“Iya ada apa?” tanya Erik menunggu putrinya bersuara.

“Karena Senja udah nurutin permintaan Papa, Senja juga mau minta permintaan, dan Papa gak boleh ngelarang Senja!” ucap Senja.
Erik langsung menaikkan sebelah alisnya tak mengerti mengapa putrinya tiba-tiba membuat permintaan.

“Senja mau tinggal sendiri aja di apartemen Tante Rika,” ucap Senja tentu saja membuat Erik kaget bahkan Ayu dan Mentari yang bisa mendengar percakapan mereka juga kaget.

“Maksud kamu?” tanya Erik memastikan.

“Senja pengen ngelakuin satu hal yang Senja pengen, tanpa paksaan dari siapapun. Senja pengen sendiri,” ucap Senja mengatakan kemauannya.

“Gak!” jawaban singkat itu semakin membuat Senja kesal.

“Papa paksa Senja belajar hal yang gak Senja suka, Papa nuntut Senja dapet nilai sempurna, dan sekarang Papa mau jodohin Senja dengan cowok yang Senja gak suka, Senja juga mau dan nurut. Tapi, satu hal yang pengen Senja lakuin dan Papa langsung dengan tegas ngelarang Senja?” ucap Senja menahan air matanya yang mungkin sebentar lagi akan jatuh.

Melihat perdebatan Senja dan Erik yang mulai kacau, Ayu dan Mentari memilih untuk menenangkan mereka.

“Udah Pa, mungkin itu emang kemauan Senja, kita setuju aja ya? Lagian juga kita udah sering nuntut Senja,” ucap Ayu mengelus punggung suaminya.

Mentari mengelus punggung kakaknya mencoba untuk menenangkannya dan memberinya kekuatan.

“Terserah! Papa udah gak mau urus begitu lagi,” ucap Erik langsung bangkit dan meninggalkan mereka.

Ayu lalu menghampiri Senja dan mengusap tangan putri sulungnya.

“Kamu jaga diri baik-baik, Mama mau nenangin Papamu dulu,” ucap Ayu tersenyum lalu ia pun menyusul suaminya.

Senja langsung terduduk di sofa dengan tatapan kosongnya. Mentari langsung menatap kakaknya khawatir. Sebenarnya ia sedikit bersalah karena ia tidak pernah dituntut oleh Papanya, tidak seperti sang kakak.

Azka & Senja (On Going)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن