Bagian 42

264 29 11
                                    

hi, don't forget me:)

-s

*****

Hari-hari silih berganti bersamaan dengan keadaan Senja yang makin parah. Akhirnya hari yang Senja tunggu-tunggu akan tiba, yaitu hari ulang tahunnya. Dokter Aathif dan Dokter Uma mengizinkan Senja keluar dari rumah sakit hari ini agar Senja bisa merayakan ulang tahunnya besok.

"Kamu jangan kecapean ya," pesan Dokter Uma.

"Jangan lupa minum obat, dan istirahat yang cukup. Lusa kita jemput buat perawatan lagi," ucap Dokter Aathif.

"Iya dokternya Senja yang cerewetnya minta ampun. Maaf ya nanti Senja gak bisa datang ke acara pernikahannya, Senja lihat kalian dari atas," ucap Senja tersenyum.

"Senja," Jino datang membawa baju Senja ganti untuk Senja. Hanya Jino yang tahu bahwa hari ini Senja sudah bisa pulang karena Senja ingin membuat kejutan untuk Azka. Dan satu hal lainnya yaitu Jino ingin berbicara dengan Senja.

"Senja ganti baju dulu ya," ucap Senja beranjak ke toilet untuk mengganti pakaiannya.

Setelah kepergian Senja, Dokter Uma menghela napas dan menatap Jino.

"Keadaannya semakin memburuk, selama ini dia cuma menahannya agar kalian tidak khawatir," ucap Dokter Aathif kepada Jino.

"Dia sangat keras kepala, nanti Jino akan ngomong sama Senja,"

"Tolong bujuk dia ya biar orang terdekatnya tau dan Senja mau melakukan perawatan intensif,"

"Iya Dok, makasih udah rawat Senja," ucap Jino selaku teman Senja.

Senja datang dengan pakaian yang lebih casual. Ia juga sedikit memoleskan liptint di bibirnya agar tidak terlalu pucat.

"Udah yuk Jino," ucap Senja mengambil tasnya.

"Kalau gitu Jino sama Senja permisi dulu ya Dok," ucap Jino.

"Iya hati-hati, jangan lupa minum obatnya ya Senja," Senja tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

***

"Gak papa emangnya lo gak ngabarin Azka kalau pulang?" tanya Jino di mobilnya.

"Kan gue mau bikin surprise besok," ucap Senja semangat.

"Yaudah kalo gitu lo jangan lupa ngabarin Naya atau Galang, besok gue ada acara keluarga jadi gak bisa jagain lo," ucap Jino.

"Iya Jino ini gue lagi ngabarin Naya kok," ucap Senja mengotak-atik handphonenya.

Jino lalu menatap Senja sebelum memulai pembicaraannya.

"Ja, lo tau kan kondisi lo makin parah?" jari Senja langsung berhenti mengetik lalu tersenyum tipis. "Tau kok,"

"Gue dan dokter gak mau lo makin sakit, kalau lo gak perawatan, setidaknya jaga kondisi dan minum obat sesuai perkataan dokter Aathif,"

"Iya Jino,"

"Kita tau kalau lo sering gak minum obat kan? Obatnya sering lo buang di vas bunga,"

Senja terkekeh pelan kemudian tersenyum tipis. "Ternyata trik Senja ketahuan,"

Jino menghela napas mencoba sabar menghadapi Senja. Ia takut kondisi Senja tiba-tiba drop karena Senja tidak mau meminum obatnya. Bukan dosis obatnya yang kurang, namun karena Senja tidak meminum obatnya, maka tidak ada efek di tubuhnya dan kondisinya terus menurun.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 27, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Azka & Senja (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang