Bagian 41

158 18 2
                                    

*****

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*****

"Ka, Senja masuk rumah sakit!" ucap Naya lewat telepon. Azka yang kini tengah berada di ruang guru langsung berlari setelah mendengar kabar Senja.

Tadi pagi ia dan Senja masih berangkat sekolah bersama, bahkan Azka mengantar Senja ke kelasnya. Yang ia ketahui hanyalah Senja dan Naya pergi ke UKS untuk mengambil minyak kayu putih.

Naya mondar-mandir di depan ruangan dokter Aathif. Tak ada yang mengenal dokter Aathif kecuali Senja. Saat Senja mimisan, ia menyuruh Naya mengantarnya ke rumah sakit tempat dokter Aathif.

"Sayang!" Jino datang dengan tergesa-gesa setelah mendapat telepon dari Naya.

"S-senja..."

"Kamu tenang dulu ya, udah ngabarin keluarganya?" Naya menggelengkan kepalanya.

"A-aku cuma ngabarin kamu sama Azka,"

"Nay! Senja mana?!" Azka datang dengan wajah khawatirnya.

"M-masih di dalem," ucap Naya tak bisa menahan tangisnya.

"Coba kamu jelasin pelan-pelan apa yang terjadi sama Senja ya," ucap Jino menenangkan Naya. Naya pun mulai menceritakan kejadian tadi.

"J-jadi tadi pas di kelas Senja bilang kalo kepalanya agak pusing, gue ajak dia ke UKS. Gue suruh buat istirahat dulu sambil nunggu gue ngambil minyak kayu putih, pas mau ngasih, hidungnya mimisan banyak banget, gue takut Senja kenapa-kenapa jadi gue panggil petugas yang ngawas hari itu, terus Senja bisikin gue nyuruh bawa dia ke sini," ucap Naya mencoba menjelaskan dengan tenang.

"Ka, coba lo kabarin nyokapnya Senja," ucap Naya.

"Jangan!" ucap Jino mencegah Azka membuat mereka menatap Jino bingung.

"Kita tunggu Senja sadar dulu, biar gak bikin nyokapnya khawatir," ucap Jino.

Di dalam ruangan, dokter Aathif mencoba mengajak Senja berbicara.

"Senja, kamu dengar saya? Buka mata kamu,"

"Dok....s-sakit...," lirih Senja.

"Senja, kamu harus bertahan. Di luar teman-teman kamu nunggu kamu, kamu gak mau bikin mereka khawatir kan?"

"Dok, Senja boleh minta tolong? Tolong jangan kasih tau mereka ya,"

"Senja, menurut saya ini bukan keputusan yang tepat,"

"Senja mohon..."

***

Dokter Aathif keluar dari ruangan dengan wajah lelah dan gusarnya. Ia melihat satu persatu teman Senja.

"Dok, gimana keadaan Senja?" tanya Azka langsung menghampiri dokter Aathif.

"Sepertinya dia kelelahan. Mimisan biasa terjadi pada orang yang melakukan aktivitas terlalu berlebihan dan kelelahan, maka pembuluh darah pada hidung yang lemah mudah menjadi tegang lalu akhirnya pecah,"

Azka & Senja (On Going)Where stories live. Discover now