Bagian 29

149 16 1
                                    

*****

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*****

"Fasih banget lo manggil Mama Papa gue," ucap Azka yang membonceng Senja di belakangnya.

"Hah?! Lo bilang apa?!" teriak Senja yang tak bisa mendengar suara Azka.

"Udah sampe!" teriak Azka agar Senja bisa mendengar. Ia memarkirkan motornya di basement.

"Kalo itu mah gue juga tahu kali!" ucap Senja membuka helmnya dan memberikannya kepada Azka.

"Masakan Mama enak, lain kali-"

"Gak!" belum sempat Senja menyelesaikan ucapannya, Azka sudah memotong duluan.

"Bilang aja lo iri kan?!" tanpa menjawab pertanyaan Senja, Azka berjalan duluan masuk ke lift. Melihat itu, Senja langsung terkekeh dan mengikuti Azka.

"Pokoknya, terima kasih buat hari ini," ucap Senja tersenyum tulus.

Ting!

Pintu lift terbuka. Senja langsung keluar tanpa menunggu Azka. "Gue duluan ya Azka! Hari ini gak usah belajar! Gue capek!" ucap Senja melambaikan tangannya tanpa berbalik.

Azka juga langsung masuk ke apartemennya. Ia lelah melewati hari bersama Senja.

Harusnya seneng kali Azka!

***

Senja menyeduh teh hangat lalu duduk di sofa sambil menghidupkan televisi. Memeriksa handphonenya yang ternyata sep, tidak ada chat.

"Kepala gue berat banget," ucapnya pada dirinya sendiri. Meskipun hari ini ia banyak tersenyum dan tertawa, bohong kalau ia tak memikirkan Papanya. Apalagi tadi ia bertemu polisi di rumahnya.

Suara seseorang memasukkan sandi dan membuka pintu apartemen Senja mengalihkan perhatian Senja.

"Belajar."

Satu kata yang Senja hindari hari ini akhirnya ia dengar juga. Senja menghela napas panjang melihat Azka yang datang membawa setumpuk buku.

"Gak boleh skip hari ini aja Ka?" tanya Senja sudah tak bisa berpikir.

"Gak!" jawab Azka tegas. Mau tak mau Senja langsung duduk di bawah dan mengambil setumpukan kertas yang disodorkan oleh Azka.

"Ini soal yang sebagian besar akan muncul di olimpiade," ucap Azka. Dengan mata lelahnya, Senja mulai mengerjakan satu persatu soal tersebut.

1 jam berlalu...

Kedua remaja itu masih sibuk dengan kertas di depannya. Bahkan tak ada suara sedikit pun yang keluar dari mulut mereka. Senja bahkan benar-benar fokus menjawab soal di depannya.

Azka & Senja (On Going)Where stories live. Discover now