"Sam, bang Agam jadi gimana sekarang?"

Sam membentuk pola abstrak di paha Dyba, wajahnya menghadap ke perut Dyba. "Aku jarang sih ketemu abang kecuali kalau abang ke kantor. Tapi, dari cerita terakhir dia belum bisa move on dari bini orang kemarin. Aku cuma takut bang Agam jadi ngelampiasin ke sex bebas aja nantinya."

"Enggak mungkin lah bang Agam gitu," ucap Dyba sambil mengelus pipi Sam.

Sam menatap Dyba. "Tapi, Dy, kebanyakan cowok kalau dah sakit hati pasti ujungnya ke hal-hal gak baik."

"Iya sih, tapi aku gak yakin aja kalau bang Agam bisa gitu."

"Ah biarin aja lah, liat nanti aja. Dy, makan di luar yok, enak kayaknya makan sushi. Kamu belum masak, kan?"

"Udah sih, tapi gak papa lah ayo aja kalau kamu mau sushi, makanannya nanti biar dibawa bibi pulang aja."

Sam mengerucutkan bibirnya. "Gak jadilah, kasian kamu udah masak masa gak aku makan. Besok aja beli sushi-nya."

Dyba terkekeh, ia menepuk-nepuk pelan pipi Sam. "Gak papa sayang. Ayo deh kalau beli sushi."

"Kamu tapi gak marah kan karena masakannya gak aku makan? Bukan gak mau makan masakan kamu, tapi aku pengen sushi aja."

"Ih kamu mah, ya gak papa lah. Bentar aku ganti baju dulu kalau mau makan di luar."

Sam menyingkir dari hadapan Dyba, pandangannya mengikuti Dyba yang sudah menghilang di balik walk in closet milik mereka. "Dy, aku bangga banget bisa jadi pendamping hidup kamu."

***

Pagi yang cerah secerah wajah sepasang suami istri yang masih bergelung nyaman di bawah selimut mereka. Siapapun yang melihat tangan yang melingkar posesif di pinggang wanita itu pasti tau bagaimana rasa sayangnya lelaki itu kepada wanitanya.

Semuanya masih berjalan baik dan sempurna, tiga bulan pernikahan mereka dan belum ada masalah yang ditimbulkan oleh salah satu di antara mereka. Semuanya pasti mengharap bahwa hubungan keduanya akan selalu seperti ini, tetapi siapa yang tau ke depannya?

Masalah pasti datang di dalam kehidupan mereka. Cerita ini juga bukan hanya tentang ke-uwu-an mereka saja, tetapi di cerita ini ada saat di mana mereka akan menghadapi masalah bersama. Hidup tidak akan semulus jalan tol, pasti ada lika-liku di dalamnya.

Sam tersentak kaget saat pukulan bertubi-tubi menyerang dada telanjangnya. Ia langsung membuka mata dan menangkap tangan mungil yang pemiliknya bahkan masih menutup matanya.

"Sayang, kenapa?" Sam menggoyang-goyangkan tubuh Dyba agar wanitanya itu terbangun.

"Sam bangsat! Jangan deket-deket gue anjing!"

Mata Sam membulat mendengar teriakan itu. Wanitanya belum mau membuka matanya, tangan yang sekarang di pegangnya juga masih bergerak-gerak gelisah.

Akhirnya Sam mengubah posisinya menjadi di atas Dyba dan menahan tangan Dyba di atas kepala wanita itu. "Dyba, bangun sayang!"

"Sam!" Tubuh Dyba langsung terduduk dan itu menyebabkan Sam yang ada di atasnya ikut kejungkal.

"Kenapa sayang?" ucap Sam sambil menatap heran Dyba. Ia mendekati tubuh yang masih bergetar itu dan membawanya ke dalam pelukan hangat miliknya.

"Sam ...."

"Iya sayang, aku di sini."

"Sam, itu tadi mimpi apa? Aku gak suka Sam."

Sam mengelus-elus punggung itu dengan lembut, bibirnya mengecupi puncak kepala Dyba. "Udah, udah, normalin nafas kamu dulu, kamu masih ngos-ngosan gitu."

Dyba meremas bahu Sam dengan kuat. "Sam, mimpi tadi gak bakalan terjadi kan? Kenapa rasanya itu nyata banget?"

"Udah, sayangnya Sam diem dulu. Tenangin diri kamu. Aku di sini, Dy, tenang aja."

"Sam, aku gak mau, aku gak mau itu terjadi bener Sam. Sakit rasanya, aku gak bakalan ikhlas kamu kayak gitu."

Sam mengabaikan bahunya yang mungkin sudah terdapat cakaran Dyba di sana. Sam membaringkan tubuhnya, membawa tubuh Dyba ke atas badannya. Tangan Sam tidak berhenti bergerak naik turun di punggung Dyba untuk memberikan wanita itu kenyamanan. "I'm here, Dy, aku gak bakalan ke mana-mana."

"Sam, aku mau nanya sama kamu."

"Tanya aja sayang, kamu kayak mau nanya sama siapa aja sih. Tanya apa, hmm?"

Dyba menatap Sam dengan lekat, menyelami bola mata hitam kecoklatan itu dengan dalam. "Apa ada seorang wanita yang baru aja masuk di kehidupan kita?"

***

Sampai jumpa di part selanjutnya
(❁'◡'❁)

Jangan lupa vote and comment
Terima kasih yang udah mau baca, vote, and comment ceritaku ♡♡

01 November 2020



DySam (After Marriage)  [Selesai]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz