fagal [part24]

Mulai dari awal
                                    

"Bukan, gue yang salah," jeda Fagal.

"Gue terlalu percaya, sampai gue lupa bahwa manusia bisa berubah kapan saja," ujar nya menohok.

"Gal, waktu itu aku masi labil kamu tau sendiri sifat aku." ucap gadis itu.

"Gue rasa dulu lo udah dewasa, masi sehat, udah bisa berpikir mana yang baik sama yang kurang baik."

"Maaf." sesal gadis tersebut.

"Udah, gada gunanya." putus Fagal.

Gadis itu berdehem menatap ke atas atap atap Cafe menghapus air matanya yang hampir jatuh. "Aku pergi dulu, nanti aku kerumah bunda."

Fagal diam tak menjawab perkataan gadis tersebut tapi ia tetap setia melirik dari ujung matanya sampai gadis itu hilang dibalik pintu Cafe.

Setelah gadis itu pergi, Fagal bangkit dari duduknya, "Anggep aja kalian ga pernah denger apa-apa." ucapnya lalu pergi.

Setelah itu diikuti Athlas, Daren, Malio dan Gama. "GAMA, BAYARIN PUNYA KITA SEKALIAN!" teriak Claudia saat Gama mengeluarkan black cartnya.

Gama berbalik menatap Claudia yang menunjukkan senyum dengan gigi kelinci nya. Ia kembali berjalan lalu membayarkan pesanan mereka.

"Malu-maluin lo," ujar Orzie.

"Udah yang penting dapet gratis, seneng kan." kekeh Claudia.

"Seneng banget, makan kenyang kantong aman!" ujar Malia antusias.

"Temen siapa si? Jual aja jual gocap, bisa nego!"

-o0o-

"Gila, siapa tu cewek tau tau maen nemplok aja," dumel Malio.

"Fagal yang di tempelin kenapa lu yang sewot?" tanya Daren.

"Kan gue pengen juga," ujarnya cengengesan.

"Tarik sist!" ujar Daren.

"Semongko!"

"Kini tinggal aku sendiri," lanjut Athlas.

"Ikan hiu makan tomat," ucap Daren.

"Astagfirullah mantab!" balas Malio.

"Apa yang mantab?" heran Gama.

Mata Malio bergerilya memberi kode, semua menoleh dengan kode Malio. "Astagfirullah."

"Kamu berdosa sekali," ujar Daren.

"Iya sekali aja, besok tobat kok."

Kalian tau apa yang di tunjuk Malio? Seorang janda muda rasa perawan katanya. Karna kata Athlas orang itu menikah malam setelah resepsi pernikahan suaminya kabur hingga sekarang.

"Mari mas," sapa janda itu ramah.

"Mari teh," jawab Malio dan Daren antusias.

"Gila lo, bini orang di embat!" ujar Athlas lalu memasuki rumahnya. Mereka sekarang berada dirumah Athlas karna rumah Athlas satu-satunya yang sering sepi ditinggal orang tuanya bekerja.

Saat pemilik rumah sedang berganti pakaian, Daren langsung masuk menuju dapur, sedangkan Malio menuju ruang tengah mengambil PS, Gama dan Fagal langsung merebahkan dirinya di sofa. Anggap saja rumah sendiri.

"REN, BAWA YANG BANYAK CEMILANNYA!" teriak Malio.

"Ngerampok lo?" tanya Athlas saat melihat Daren membawa semua stok cemilannya.

"Perhitungan amad, udah bawa sini Ren," ujar Fagal.

Daren bersorak senang, "Ga bakal kelaperan gue disini."

"Tekor gue lo disini." ujar Athlas, "Orang kaya juga makan masi numpang,"

"Nanti diganti, sama Gama." ucapan terakhir Daren mendapat tatapan tajam dari sang empu.

"Btw, cwe tadi siapa si?" Malio mengalihkan pembicaraan.

"Jelas-jelas mba Jejen janda tentang Athlas, Masi nanya. Buta mata lo?" ujar Daren.

"Bukan itu Maisaroh, yang di Cafe." jelas Malio.

Semua melirik ke arah Fagal yang sibuk memakan ciki-ciki. "Apa?" tanya Fagal sambil memasukkan makanan ke dalam mulutnya.

"Cwe tadi yang ngemis-ngemis minta maaf sama lo," ujar Daren.

"Lah emang udah sering kan cwe gitu ke gue?" pernyataan Fagal tak membuat mereka mendapatkan jawaban yang tepat.

Mereka beralih ke arah Gama, "Gama," panggil Malio sambil menunjukan puppy eyes nya.

"Jijik!" timpal Athlas.

"Mantan? maybe." ujar Gama tak yakin.

"HEH GILE FAGAL PUNYA MANTAN!" sorak Malio.

"Cakep pula, pinter bos gue milihnya!" bangga Malio.

"Mana ada mantan gue buriq-buriq," ucap Fagal sedikit membanggakan dirinya.

"Cie ketemu mantan," goda Daren menaik turunkan kedua alisnya.

Fagal mengedikkan bahunya, "Gimana rasanya masih nongkrong trus di samperin mantan?" ledek Athlas.

Fagal menarik ujung bibirnya membuat lengkungan tipis, "Rasanya, seperti anda menjadi ironmann!"

-o0o-

Gimana part kali ini?
Saran dan kritik kalian sangat berharga bagi ku.

Gimana part kali ini?Saran dan kritik kalian sangat berharga bagi ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Makanan yang di rampok Daren.

Fagal Stef MorganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang