09 - Perihal Gebetan...

853 180 6
                                    

"Ngapain anjir lo ngajak Anja?? " itu reaksi Aji, penghuni markas yang pertama kali menyadari bahwa Felix tidak pulang sendiri setelah berbelanja.

Bukannya kenapa-napa, masalahnya markas mereka ini jarang banget didatangi oleh makhluk hawa. Makanya Aji kaget.

Padahal minggu lalu dirinya juga mengundang Cheryll, tapi tetep aja belum terbiasa.

Felix mengerjap bingung, sementara Anja tersenyum riang di belakang Felix.

"Lah kenapa, Ji? Anja mau belajar bikin cookies bareng gue, kok. " balas Felix santai. Aji hampir tersedak ludahnya sendiri. Anja loh ini? Beneran? Sama Felix?

"Biasa aja kali, Ji. Kaget bener lu. " celetuk Anja. Kemudian Aji tersadar jika reaksinya terlalu berlebihan. Ah iya juga, emangnya kenapa? Kan mereka cuma mau belajar bikin cookies.

"Haha, ngga kok..ngga kaget. Gih monggo silahkan bikin cookies. " ucap Aji sambil tertawa canggung. Kemudian Felix dan Anja berlalu menuju dapur untuk melancarkan aksi mereka membuat cookies. Dan Aji lanjut nonton TV, dengan perasaan yang masih sedikit heran.

"Muka lo kenapa? Kek lagi nahan berak. " tanya Mahesa mendudukkan diri di sebelah Aji, cowok manis yang sekarang lagi pake hoodie abu-abu itu terlihat baru saja pulang dari kampus.

"Ah akhirnya lu pulang, Sa. Gue mau julid! " balas Aji, Mahesa segera memasang tampang malas.

"Apalagi kali ini? "

"Felix deket sama Anja apa gimana dah? "

"Hah? Ngga tau...kayanya ngga, kenapa? " balas Mahesa. Aji dengan semangatnya yang menggebu-gebu ingin julid pun menabok lengan Mahesa. Membuat cowok itu mengaduh sambil bersungut sebal.

"Coba sekarang lo ke dapur! Liat apa yang terjadi disana, lo pasti kaget. "

Dahi Mahesa mengernyit, ini Aji kenapa sih?

"Buruan cepet liat !!??" pinta Aji dengan raut wajah yang tidak santai sama sekali.

Mahesa mengalah, dia pun beranjak menuju dapur menuruti Aji. Awas aja kalo sampe ngga ada apa-apa, ngga akan Mahesa pinjemin lagi vespa nya buat Aji.

Oh, tapi lihat apa yang terjadi di dalam dapur.

Ada Felix yang terlihat berdiri dan seperti menjelaskan sesuatu, lalu disampingnya ada anj- ANJA??!!

Mahesa hampir oleng, beruntung ada dinding yang dapat ia jadikan tumpuan.

Wah, Anja benar-benar serius ingin mendekati Felix rupanya.

Mahesa tidak langsung menginterupsi dua orang yang terlihat serius itu, dia malah kembali menghampiri Aji.

"Sejak kapan itu kak Anja disini? " tanya Mahesa.

"Udah setengah jam lalu sih, gatau Felix nemu Anja dimana orang abis belanja tiba-tiba dia udah sama Anja." jelas Aji. Mahesa masih sedikit blank, tidak habis pikir dengan Anja. Dikiranya saudara kembar Haris itu hanya bercanda, ternyata emang naksir Felix beneran. 

Cowok itu diam sebentar memikirkan apa yang lihat tadi. Mari berpikir positif, Mahesa. Anja baik kok, pintar pula. Cuma sedikit bar-bar aja.

Oke. Yaudah deh, gapapa. Ini urusan Anja sama Felix kan?

"Udah ah, lu gausah kaget gitu. Biarin aja mereka. " ucap Mahesa ketika melihat wajah Aji masih terlihat belum biasa alias masih terheran-heran.

"Dih gue biasa aja kali? " balas Aji, Mahesa mendecih.

"Muka lo masih kaya orang kaget, Ji. " kata Mahesa, Aji langsung meringis.

"Felix udah gede ya. "

STEP OUT ✔Where stories live. Discover now