25 - Days Gone By

1.6K 347 66
                                    

Happy Reading 💙

Haris tersenyum ketika Anja dan papanya masuk ke ruangan rawatnya. Anja juga terlihat merapikan beberapa baju yang dibawanya kemaren ke rumah sakit.

"Gimana perasaan kamu? Udah baikan?" tanya om Julian sambil mengusak rambut anak bungsunya itu. Haris tersenyum. "Udah baikan kok pa. Kemaren abis check up, kata susternya berat badan Haris udah naik" kata Haris.

"Kita pulang yuk. Mau makan dulu?" tanya Om Julian. "Mau pa!! Makan sop ayam yuk" kata Anja. Haris menggigit bibirnya. Ada satu makanan yang ingin dia makan saat ini, tapi dia ragu untuk mengatakannya.

"Haris? Kenapa?" tanya om Julian. "Ehm itu pa.. Ayis mau makan mie kuah" kata Haris. Om Julian kemudian tertawa. "Nanti lagi ya? Perut kamu kan belum diisi apa-apa. Nanti sakit perut kalo langsung makan mie" kata om Julian.

Haris mengangguk, dan akhirnya ayah beserta dua anak itu pun pergi dari rumah sakit, menuju salah satu rumah makan sop ayam terkenal.

¤¤¤

Sepulang makan, mereka pun langsung menuju ke rumah. Haris mendadak berkeringat dingin. Dirinya mendadak takut untuk menemui mamanya itu.

"Masih takut sama mama?" tanya Anja dari kursi belakang. Haris menengok, kemudian mengangguk kecil. Anja mengusak rambut coklat Haris.

"Mama udah ga kaya dulu, yis. Tapi kalo lo masih takut, ya wajar. Nanti jalan bareng gua aja" kata Anja.

Sesampainya di rumah, Haris terus melangkah pelan di belakang tubuh Anja. Tangannya semakin erat mengenggam tangan Anja di depannya.

"Ma, kita udah pulang" kata om Julian. Mamanya Haris yang lagi berada di dapur segera beranjak ke depan. "Kalian udah pulang? Mama lagi bikin cookies buat cemilan" kata mama.

Mamanya Haris mencoba mendekati Haris yang berada di belakang Anja. "Haris, nak? Maafin mama" kata mamanya Haris yang berusaha menyentuh bahu Haris tapi Haris segera menyembunyikan tubuhnya lagi di belakang Anja.

"Anja, bawa Haris ke kamar ya" kata Om Julian. Anja mengangguk kemudian menarik tangan kembarannya itu untuk kembali ke kamarnya.

Om Julian menepuk bahu istrinya. "Sabar aja.. Haris masih butuh waktu. Nanti dia pasti maafin kamu" kata om Julian. "Aku.. Ga pernah liat sorot mata ketakutan itu pap. Aku nyesel hiks" kata mamanya Haris sambil memeluk suaminya itu.

"Kamu udah tau kesalahan kamu, kamu udah minta maaf ke Haris juga. Sekarang tinggal Haris yang berusaha maafin kamu" kata om Julian.

¤¤¤

Anja kebingungan ketika mamanya menyiapkan 3 toples yang semuanya berisi makanan kering. Satu toples berisi cookies coklat dengan taburan sereal koko crunch, satu toples kaastangel dan satu toples kue nastar.

"Ini mama buat semua?" tanya Anja. "Ya gak lah Anja. Mama kan cuma bisa bikin cookies doang. Kaastangel sama Nastar nya beli di mamanya Jusuf" kata mamanya Haris.

"Jadi nastar yang selama ini kita beli itu di mamanya Jusuf?" tanya Anja. "Gak. Kita biasanya beli di toko kue depan situ. Ini mama dikasih tau sama mamanya Jusuf, kalo Ayis suka banget sama nastarnya dia makanya mama beliin" kata mamanya Haris.

Anja tertegun. Ternyata, seniat ini mamanya untuk mendapatkan maaf dari mulut Haris. Anja tersenyum, benar, mamanya sudah berubah.

STEP OUT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang