Berhijab Mahkotaku

49 31 5
                                    

Hujan deran menciprat celana dan sandal bermodel bak sepatu tersebut. Walaupun, begitu Ica benar-benar mempunyai tekad dan prinsip yang kuat!

Gadis itu ternyata akan pergi ke rumah teman SMP nya Annisa Fatimah. Biasa di panggil Nisa. Memang dia saja yang ia berani untuk bercerita soal konfilik apalagi gadis tersebut sedang mengalaminya.

"Assalamu'alaikum"

Ica mengetuk pintu rumah Nisa yang lumayan besar dan tinggi seperti rumah di bemodel villa.

"Wa'alikumsalam,iya sebentar."

Tidak lama pintu terbuka. Gadis mengenakan kaca mata, berhijab rapih,dan putih itu lah yang di lihat oleh Ica.

"Ehh Aisyah! Apa kabar?" ujar gadis tersebut, ia lah Nisa.

"Alhamdulillah baik. Nisa gak sekolah?"tanya Ica menahan diri agar tidak menangis menjadi-jadi.

"Ini kan hari sabtu, madrasah nisa libur"

"Nis,gue ingin curhat boleh?" tanya Ica mulai memucat, sembari menguncupkan payung.

"Silahkan Aisyah, dengan senang hati Nisa mendengarkan. Sebelumnya mari masuk dulu." lirih Nisa.

Nisa mengajak Ica ke dalam, setelah berada di menerima ruang tamu, mereka duduki di sofa yang sangat empuk.

"Ayo silahkan di makan ini cemilannya. Bentar ya... Nisa ambil minuman nya dulu."

"Nis ga usah repot-repot gue jadi ga enak sama lo."

"Ihh gak apa-apa. Yaudah Aisyah biar betah gak usah malu atuh. Nisa akan membuat teh hangat agar kamu gak meng-gigil"ujar Nisa mengetahui bahwa Ica nampak gemetar.

.........

Hujan semakin deras dan membuat keadaan hening seketika.

"Nih ada teh dingin buatan Nisa sendiri lohh syah. Dan ini juga kurma dan kismin nya." ujar Nisa, membawa nampan terdapat teh hangat,kurma,dan kismin berjalan menuju ruang tamu.

"Ya ampun terimakasih ya."

Nisa duduk di sebelahnya dan menuangkan teh hangat kedalam secangkir gelas.

"Hemm... nis. Abi dan ummi lo kemana?" tanya Ica membuka suara.

"Oh..abi dan ummi Nisa lagi pergi haji di tanah suci Makkah"

"Terus lo disini sama siapa?"

"Sama bibi ."

"Oh..."

"Aisyah, bukannya hari ini kamu sekolah? Lagi libur ya?." tanya Nisa dengan tatapan polosnya.

Gadis tersebut bingung mau jawab apa, ia menundukkan kepala, bibirnya terangkat dan gemetar untuk menjawabnya.

"Gu....gue....di DO." gugup Ica, pandangannya kebawah tak berani menatap Nisa saking malunya.

"Hah? Di kelurkan dari sekolah? Kok bisa?" heboh Nisa tiba-tiba.

"Ceritanya panjang nis. Memang lo mau mendengarkan cerita gw?"

"Dengan senang hati aisyah, dari pada kamu pendam. Nanti kepikiran." nasihat Nisa menepuk pelan pundak Ica.

Gadis itu mendengus, agar tetap tenang dan kuat untuk bercerita dengan rinci.

"Oke, jadi begini cerita nya."

.......

Nisa menatap tajam Ica dan terkejut berkali-kali mendengar curhatan gadis tersebut.

"Aisyah kamu bolos! Kok kamu nekat begitu. Bukannya sekolah itu favorit mu? Kenapa disia-siakan?" ujar Nisa menyayangkan perihal tersebut.

Cintaku Bertaqwa [ON GOING]Where stories live. Discover now