45

2.4K 289 21
                                    

Alex mengerutkan dahi dalam tidurnya. Ia merasa kasurnya tiba-tiba terasa sempit. Lehernya pun seperti tertiup angin hingga tergelitik. Dengan kesal ia membuka mata lalu berbalik ke belakang, mendapati Joshua tertidur di sampingnya dengan lelap. Wajah pria itu berada di lehernya, pantas ia merasa ada angin yang tertiup di sana. Pelan-pelan Alex bergeser, ia bersyukur karena semalam mereka hanya berciuman lalu tertidur, tidak melakukan hal lain yang bisa membahayakan dirinya sendiri. Meski tetap saja kegiatan itu tidak begitu baik. Apalagi saat ini hubungannya dengan Joshua masih tidak jelas.

Diam-diam Alex merutuk di dalam hatinya. Ia lalu terduduk di pinggir kasur. Memijit kepala yang memutar memori semalam. Bulu kuduknya meremang sangking merasa aneh dengan kenyataan yang barusan dialaminya. Ia berciuman dengan Joshua Hong. Ia berciuman dengan Joshua Hong dari Seventeen!

"Can't you skip your class?"

Tangan kanan Joshua meraih pinggang Alex erat, dengan sisa tenaga yang dimilikinya, ia menarik gadis itu mendekat. Alex hampir memekik, ia juga merasa geli dengan pelukan Joshua yang begitu erat setelah sekian lama tidak melakukan skinship dengan siapa pun.

"Aku harus ke kelas, Josh."

"10 menit." Kata Joshua dengan suara serak. Pria itu melipir hingga bisa membaringkan kepalanya di atas paha Alex.

"Aku tidak pernah melakukan ini kepada siapa pun." Joshua berkata sembari menutup mata setelah sekian menit berlalu. Karena gemas, Alex akhirnya mengelus pipi Joshua dengan lembut. Ia tidak pernah membayangkan bisa memegang wajah Joshua dengan begitu mudahnya.

"Kau terdengar seperti seorang playboy." Rangut Alex menahan kesal.

"Aku serius."

"Terus?"

Kedua bola mata Joshua terbuka. Ia mendesis gemas lalu meraih tangan Alex yang ada di pipinya, mencium tangan gadis itu lembut. "Aku suka padamu, Alex."

"Aku tahu."

"Hanya itu?" Joshua mendelik dan Alex tertawa. "Aku harus bagaimana!?"

"Katakan 'Iya, aku juga menyukaimu Joshua' atau kau bisa menciu--"

"Iya, aku juga menyukaimu, Joshua." Alex memotongnya sebelum pikiran-pikiran kotor muncul di kepala mereka. Ia tidak ingin membuat dirinya absen dari kampus karena meladeni Joshua yang ternyata cukup manja.

Senyum Joshua terpampang lebar. Pria itu beringsut memeluk pinggangnya erat sembari membenamkan kepalanya di perut Alex. Makin gemas, Alex mencoba menahan diri. Ia mengusap kepala Joshua, menyisir rambutnya pelan.

"10 minutes already." Alex berkata. "Aku harus siap-siap ke kampus."

"15 minutes, please."

Alex menggeleng. "Ayo Joshua Hong yang tampan! Aku harus ke kampus!"

"10 minutes, please?"

"10 minutes, please?"

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

~~~

Ella heran setengah mati melihat wajah Alex yang tidak pernah lepas dari senyuman. Biasanya gadis itu terlalu fokus di kelas, terkadang suka merangut sampai ia suka mencemoohnya. Tapi hari ini berbeda. Alex selalu tersenyum, wajahnya juga terus merona sampai Ella berpikir kalau Alex terlalu stress terkena tekanan hidup yang berat.

"Kau baik-baik saja?" Akhirnya Ella bertanya, ia menyikut Alex yang sedang asyik memainkan ponselnya sembari menunggu dosen mata kuliah selanjutnya datang.

"Baik." Alex menjawab dengan senyum yang lebar, lalu gadis itu kembali menatap layar ponsel, mengetikkan sesuatu di sana.

Karena khawatir, Ella meletakkan telapak tangannya pada dahi Alex, menyamakan suhu badan mereka yang sama-sama normal. Jelas Alex tidak sakit.

"Aku baik-baik saja, Ella." Kata Alex gemas. Ia menepis tangan Ella lalu kembali memperhatikan ponselnya.

"Kau--"

"Kenapa?" Tanya Alex buru-buru menghindar sebelum Ella bisa melihat layar ponselnya. Ia risih dengan kesibukan Ella yang terheran-heran melihatnya, juga risih karena tidak ingin hubungannya dengan Joshua terendus oleh sahabatnya itu.

Bukan berarti karena Ella sahabatnya atau pun ketidaktahuannya soal Kpop, Alex bisa menceritakan hubungannya dengan Joshua secara gamblang. Bagaimana pun juga Joshua seorang artis, Alex tidak ingin siapa pun tahu tentang hubungan mereka. Akan riskan kalau ada yang tahu meski itu berarti Alex harus menyimpan rahasianya sendiri.

"Hmmm.." Ella melipat kedua tangan di depan dada. "Ada yang aneh." Ujarnya dengan kedua mata tajam menyoroti Alex.

"Apa yang aneh?" Alex mengerutkan dahi. Ia akhirnya menaruh ponselnya ke dalam kantong lalu berpura-pura sibuk dengan catatannya di atas meja.

"Kau habis make out, ya?"

Alex membelalakkan mata. Ia menggelengkan kepala, menyembunyikan wajahnya yang memerah. "Sama siapa aku melakukannya!? Gila saja!"

"Teman apartemenmu bisa! Chico bisa--kalau kalian balikan lagi. Tapi melihat keadaan sekarang...." Ella menjeda, ia menatap wajah Alex dengan intens. Lalu berbisik tepat di samping telinga sahabatnya itu. "Kau habis ciuman dengan roomate-mu, ya?"

Refleks Alex mendorong Ella pelan. Gadis itu menggeleng keras. Wajahnya pias sampai Ella harus menahan tawa. "Kenapa kaget?"

"Sembarangan! B-bagaimana bisa aku berciuman dengannya!"

"Terus... siapa yang membuat bibirmu terluka seperti ini, Alex?" Ella mengusap luka di salah satu sisi bibir bawah Alex. Ia menyeringai karena tahu kali ini sahabatnya itu tidak bisa mengelak.

"A-ku menggigitnya... kemarin?"

Ella tergelak. "Aku tahu dirimu, Alex. Aku juga tahu gerak-gerik orang yang sedang kasmaran."

Joshua Hong is My Roomate! [Complete]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ