Sequel [Doubt]

1.9K 173 39
                                    

Alex duduk mematung di depan TV yang tidak menyala, sesekali kicauan burung terdengar dari balkon menguarkan suasana pagi yang menyegarkan tapi gadis itu tidak merasa segar sama sekali. Huru-hara yang terjadi sejak Joshua tiba dari Annecy telah selesai, tapi Alex masih belum tenang. Ada rasa kesal dan ragu yang muncul di dada Alex sejak kepergian Joshua. Kesal karena Joshua belum menghubunginya sejak terakhir kali pria itu memberitahu kalau ia telah sampai di Incheon dan ragu karena rasanya masih tidak mungkin ia berpacaran dengan seorang idol bernama Joshua Hong!

Apakah itu masuk akal? Alex seringkali menggelengkan kepala sendiri.

Tetapi hal yang tidak masuk akal memang bisa terjadi di dunia. Salah satunya adalah bagaimana seorang Joshua Hong nyasar menjadi teman satu apartemennya di Lausanne. Nyasar jauh-jauh ke Benua Eropa dan menjadi pacarnya pula.

Perlahan Alex meraih ponselnya di atas meja. Ia membuka salah satu aplikasi chat dan melihat kolom chatnya dengan Joshua, di mana ia menanyakan kabar pria itu lima hari yang lalu, namun tidak dibalas sampai sekarang. Helaan napas Alex pun terdengar gusar, ia melempar ponselnya ke sofa lalu bergegas ke kamarnya untuk segera bersiap ke kampus.

Tidak ada sarapan hari ini. Alex terlalu lelah dengan pikirannya sendiri sampai tidak bertenaga untuk ke dapur.

~~~

"Alex! Sebentar malam kita harus ke Les Docks! Ada Boy--"

"Tidak." Potong Alex sebelum Chico menyelesaikan ajakannya. Pria itu mengejar Alex sejak melihatnya tiba di kampus, langsung mengajak tanpa basa-basi meski Alex juga tidak menyukai hal itu.

Di mata Alex, Chico sudah tidak punya harga diri. Pria itu adalah seburuk-buruknya pria yang pernah ia kenal sepanjang hidupnya. Mantannya pula. Tapi dulu Chico memang lebih baik meski mulutnya terlalu manis sampai Alex terpana. Saat ini, Chico sudah terlalu menyebalkan. Selain memanggil wartawan untuk mengecek kebenaran atas Joshua, pria itu masih sering mengganggunya pula. Kata Ella, Chico merasa cemburu dan tidak percaya kalau Alex sudah move on. Pria itu tidak menerima pula kalau dirinya bisa menyisihkan sebagian waktunya kepada Joshua yang dulu tidak pernah ia lakukan kepada Chico.

Oke. Untuk yang terakhir, Alex memang salah dan ia sudah meminta maaf kepada Chico saat mereka putus. Tapi tidak membenarkan sikap pria itu untuk terus mengganggunya, bukan?

"Boy Harsher, Alex! Musik mereka sangat bagus untuk dilewatkan!" Seru Chico dengan gemas sambil menggerakkan kedua tangannya di depan dada.

Akhirnya Alex menghentikan langkah. Sebentar lagi ia akan sampai di kelasnya dan ia tidak ingin Chico menyusup ke kelasnya hari ini karena mereka beda jurusan. Pria itu tidak akan berhenti meracau dan mengajaknya ke Les Docks kalau Alex tidak tegas menolak.

"Aku sibuk." Tegas Alex. "Dan aku tidak tahu Boy Harsher!"

"Tap--"

"Chico," Alex sedikit memelas, napasnya terhela gusar. "Stop it. Aku tidak mau membuat masalah denganmu. Nous étions bons, we were good back then dan aku harap itu terus berlanjut sampai selamanya, oke? Jangan ganggu aku lagi."

Chico mendecakkan lidah, berniat menahan Alex tapi gadis itu cepat berkelit dan menatapnya dengan garang. "Kau menyentuhku dan ku panggil keamanan kampus."

"¡Hostia!" Seru Chico kesal yang tidak diperdulikan Alex.

Lepas dari terkaman Singa itu membuat langkah Alex membesar menuju kelasnya. Di sana ia segera mengambil bangku di samping Ella sambil merangut tentang Chico. Kalau saja Chico tidak mengganggu paginya, Alex mungkin akan fokus menjahili Ella yang 'tumben' bisa berada di kelas lebih pagi darinya.

Joshua Hong is My Roomate! [Complete]Where stories live. Discover now