18. Pengumuman

864 198 14
                                    

Hai, selamat bulan Oktober! Maaf telat, ya.

Enjoy reading!

——————

Rangkaian UTS telah selesai kemarin. Setelah ada sedikit hambatan di hari pertama, hari-hari selanjutnya berjalan dengan lancar. Delapan hari yang cukup bikin lelah karena nilai UTS bisa jadi pertimbangan di rapot semester nanti.

Saat Wanda baru saja mau ke luar kelas di jam istirahat, dirinya dihadang oleh beberapa anak OSIS. "Masuk dulu, ya, dek. Mau ada pengumuman sebentar."

Seisi kelas langsung mengeluh karena durasi jam istirahat yang berkurang nantinya. Para pengurus OSIS menjelaskan kalau mereka sudah keliling beberapa kelas dan kebagian di X IPA 2 saat jam istirahat sekarang.

Ternyata mereka hanya mengumumkan mengenai pemilihan calon ketua dan wakil ketua OSIS yang sebentar lagi akan dilaksanakan, berikut acara debat para calonnya yang dijadwalkan minggu depan. Tak sampai 10 menit, pengurus OSIS dan beberapa murid langsung berhamburan keluar kelas.

"Kalian mau pilih siapa?" tanya Jihan, salah satu teman Wanda. Mereka bertiga -Wanda, Jihan dan May sedang berjalan menuju kantin.

"Gue kayaknya Kak Dio, deh. Auranya udah kerasa banget bakal jadi pemimpin." May menjawab dengan tatapan kagum.

Wanda mengangguk menyetujui. "Kak Nisa wakilnya juga baik. Ramah banget pas MPLS kemarin."

"Kalo Kak Putra menurut kalian gimana?" tanya May setelah mereka bertiga mendapat meja di kantin.

Jihan membentuk gestur dengan jari yang ia letakkan di depan bibir. "Pelan-pelan. Kak Putra sama aud Mafias yang lain suka nongkrong di kantin."

Mereka akhirnya sepakat untuk memesan makanan masing-masing sebelum melanjutkan pergibahan mengenai pasangan calon ketua OSIS. Setelah makanan ketiganya sudah lengkap ada di atas meja, mereka kembali memulai diskusi.

"Kak Putra yang katanya fuckboy itu, kan?" tanya May.

"Semua anak Mafias mah kalo ngga playboy, ya fuckboy," jawab Jihan yang dibalas tawa kecil dari mereka bertiga. Wanda mau ngga mau setuju, karena Kak Januar pun memang seorang playboy. Buktinya bisa jalan sama cewek yang berbeda tiap minggunya.

"Wakilnya anak Madivas, ya? Kak siapa namanya?"

"Kak Salwa. Iya, Madivas. Wanda perhatiin pasangannya dari IPA-IPS gitu, ya?" ucap Wanda sambil meniup kuah bakso.

"Paslon satu sama dua begitu. Yang ketiga ngga. Ketua sama wakilnya IPS semua," jelas Jihan. Dia ini calon pengurus OSIS periode yang akan datang. Makanya dia hampir hafal tentang pasangan calon ketua dan wakil ketua OSIS.

May dan Wanda mengangguk mengerti. "Kalo Jihan pilih mana?" tanya Wanda.

Jihan tampak berpikir. "Masih belum tau. Soalnya masing-masing pasangan keliatannya sama-sama kuat."

————————-

Sore hari setelah pulang sekolah, seperti biasa, Jani datang dengan teh yang siap diseduh dan dinikmati bersama teman-temannya. Di mana lagi kalo bukan di basecamp alias rumah Wanda.

"Lo pada tau ngga, sih?"

"Lo kan belom ngomong, Jan. Jangan bikin emosi, dah. Gue pusing abis remed MTK." Hardan membalas dengan nada galak.

The Rebels ✓Where stories live. Discover now