25. Little Things

2.6K 438 111
                                    

Mohon maap, baru update lagi :(

jangan dimarahin karena lama updatenya ya :(

salam tpwk dong♥♥♥

Jangan lupa dengerin mulmed, ada jodohku yang nyanyi disana. Halu? Iya.

===

hal sederhana ini, tentang kamu.

===

"Good job, guys!" teriak Winda di backstage saat penampilan drama kelas 12 Bahasa 2 telah selesai.

Rama mendelik, "Good job, good job, masih jantungan nih gue!"

"Bodo!" balas Winda. "By the way, you all the best! Gue bangga banget sama kalian. Guru-guru aja sampe ngasih jempol buat penampilan kalian."

"Siapa yang butuh jempol?" sambar Anggun, membuat yang lain tertawa, sementara Winda mendelik.

"Maksud gue tuh mereka mengapresiasi lo semua," balas Winda.

Nadir menepuk bahu Winda. "Lo juga keren, Win."

"Keren apaan? Nyuruh-nyuruh doang," sambar Anggun lagi.

Nadir menendang kaki sahabatnya itu sambil melotot.

"Sentimen amat sih lo!" balas Winda. 

"Nah! Gimana keren kan penampilan dari kelas 12 Bahasa 2? Oke. Sebelum lanjut ke pentas seni dari kelas lain, ada selingan dulu nih dari guru kita semua. Pak Radi dan Bu Siska.."

Nadir melihat teman-temannya yang mulai keluar backstage untuk melihat penampilan Pak Radi dan Bu Siska.

"Lah! Mana orangnya? Biasanya artis muncul dari backstage sebelum tampil." Anggun celingukan.

"Ye, gak semua gitu kali. Mereka mah beda. Orang tadi Pak Radi sama Bu Siska duduk di jajaran guru paling depan. Yuk ah, gue penasaran mereka mau nyanyi apa," ucap Winda sambil melenggang pergi keluar backstage.

"Sana cabut, lo!"

Nadir mendelik. "Ya kali. Gue mau nonton!" balasnya sinis.

Anggun menyeringai. "Yakin lo? Gue yakin lo bakal cem..."

"Kalo doi suka sama gue, dia gak bakal biarin gue cemburu," potong Nadir.

"Pret. Pede banget, lo."

Sebelum Anggun bicara lagi, Nadir lebih memilih kabur. Malas mendengar celotehan sahabatnya.

"Heh! Yuk cabut, daripada gue mencium bau-bau cemburu!"

===

"Pak Radi dan Bu Siska..."

Panggilan itu membuat Siska menoleh ke samping sambil tersenyum. "Yuk, Pak," katanya.

Radi mengangguk kecil. Sebelum beranjak ke atas panggung, pria itu menoleh ke Dasita yang duduk disampingnya. 

"Bro!" gumam Dasita sambil menggeleng pelan. "Gue yakin doi bakal jealous. Lo dalam bahaya, bro!" bisik Dasita.

"No. I won't let her be jealous," balasnya ikut berbisik. 

Pria yang memakai kemeja hitam itu beranjak menyusul Bu Siska yang sudah terlebih dulu berjalan ke panggung. 

Suara riuh bergemuruh saat dua guru itu sudah berada di panggung. Pak Radi yang mengenakan kemeja hitam tampak serasi dengan Bu Siska yang juga memakai setelan hitam.

Sir-ius? [Completed]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ