09. BMPB

73.2K 5.1K 128
                                    

Malam harinya.

"Bara," kaget Meisya saat melihat Bara yang sudah berada didalam kamarnya.

"Kok kamu bisa masuk?" tanya Meisya bingung. seingat Meisya ia sudah menguci pintu kamarnya sebelum ia pergi mandi.

Bara menunjuk kearah balkon, memberi tahu kepada Meisya, Bahwa ia masuk melalui sana.

"Lain kali tutup pintu balkonnya, jangan sampai kebuka lagi. Untung aku yang masuk kalau orang lain gimana?" jelas Bara sambil melangkah mendekati Meisya yang sedang mengeringkan rambutnya menggunakan handuk.

Untung Meisya mengganti bajunya dikamar mandi, jika tidak ia tidak tahu apa yang akan terjadi nantinya.

"Kan untung sama aku nggak dikunci, jadi kamu bisa masuk. Coba kalau sama aku dikunci, mungkin kamu nungguin aku sampai jamuran," balas Meisya.

"Oke untuk kali ini aku maafin, tapi lain kali nggak bisa." Bara mengambil alih handuk tersebut dari tangan Meisya.

"Kok kamu mandi malem-malem sih?" tanya bara tidak suka, ia takut gadisnya akan sakit karena kedingin.

"Tadi panas banget, jadi aku mandi deh," Jawab Meisya seadanya.

"Kenapa malem-malem kesini, nggak lewat pintu depan lagi. Takut sama Papi," ejek Meisya sambil menatap wajah Bara.

"Cih ganteng doang, nggak berani lewat pintu depan," cibir Meisya.

"Aku bukannya nggak berani, tapi aku takut ganggu om sama tante yang lagi bikin adek buat kamu," bisik Bara.

"Auwwsh sakit sayang," ringis Bara saat Meisya mencubit pinggangnya.

"Nakal banget sih kamu."

"Sebenarnya aku tuh baik udah nggak ngeganggu mereka," balas Bara.

"Serah kamu deh," kesal Meisya menyisir rambutnya sendiri.

"Cantik banget sih," puji Bara yang langsung membuat Meisya tersenyum malu mendengar pujian dari Bara.

"Pergi kamu!" usir Meisya setengah berteriak, Karena merasa terganggu dengan tatapan Bara yang terus menatapnya.

"Shuut jangan berisik sayang, nanti percuma dong aku lewat balkon kalau kamunya bangunin mereka. Lagian kamu mau kita kepergok berduaan di sini, terus kamu mau kita dinikahin gara-gara mereka salah paham?" cerca Bara.

"Kalau aku sih mau-mau aja," lanjut Bara sambil tersenyum miring kearah Meisya.

"Ternyata kamu cerewet juga ya Bar," ujar Meisya setelah mendengarkan Bara yang berbicara panjang lebar kepadanya.

"Aku kayak gini tuh cuman buat orang yang aku sayang," balas Bara sambil memeluk Meisya.

"Kayaknya kamu harus pulang deh Bar, soalnya aku udah ngantuk," ucap Meisya.

"Ya tinggal tidur aja," balas Bara.

"Aku mau tidur Bara," rengek Meisya berusaha mengusir Bara.

"Nggak usah, kamu tidur didekapan aku aja gimana?" tawar Bara.

"Itu mah enak ke kamu."

Bara tertawa pelan, "Iya-iya, tapi aku bakal pulang setelah kamu tidur."

"Ck Iya-iya." Meisya merebahkan tubuhnya diatas kasur, ia memejamkan matanya dan berusaha keras untuk lekas tertidur.

BARA My Possessive Boyfriend (OPEN PO)Where stories live. Discover now