Prepossess - 17

78.9K 11.6K 1.6K
                                    

Jika batas itu memang ada, mungkin penghalang terakhir untuk berlari ke arahmu hanyalah tinggal keberanianku melewati pintu itu.

🔥

"Kau ingat orang-orang yang masuk menghancurkan kafe tempo hari? Itu atas suruhan wanita itu." kata Ronald hati-hati.

Bella menganga.

"Dia Lilian. Jelmaan penyihir dengan kekuatan jahat yang ada di buku dongeng. Tampilan luarnya memang cantik, tapi hatinya begitu busuk." Jack bergidik, mungkin sedang membayangkan sosok penyihir yang ia sebutkan.

"Kenapa Romeo pergi bersamanya?"

Sesaat, Ronald dan Jack saling bertukar pandang sebelum menghindari tatapan Bella. Jelas ada yang mereka coba sembunyikan.

"Pernahkan Romeo menceritakan keluarganya?" tanya Ronald.

Bella menggeleng.

"Kalau begitu kau bisa menanyakannya langsung pada Romeo nanti." Kata Ronald berlalu ke ruang kantornya di Kafe. "Aku tidak memiliki hak untuk menceritakannya padamu."

Karena Bella menghormati Ronald sebagai atasan, ia pun tidak bisa memaksa lebih jauh. Tapi tidak pada Jack.

"Aku sudah tahu apa yang akan kau tanyakan," ucap Jack ketika Bella menyusul laki-laki itu ke dapur.

"Kalian tidak peduli sama sekali saat Romeo bertengkar dengan pelanggan. Tapi saat wanita itu datang, kau bahkan ingin langsung mengusirnya."

Jack terkekeh. "Bahkan lebih dari itu. Wanita itu sudah membuat hidup Romeo seperti di neraka. Mungkin karena memang dia adalah iblis."

"Kenapa wanita itu membawa Romeo pergi? Apa hubungan di antara mereka?"

Jack yang sudah bersiap ingin pulang berbalik menatap Bella. "Aku sangat gatal ingin mengatakannya padamu, kau tahu."

"Kalau begitu ceritakan."

"Dan Romeo akan menghabisiku karena membicarakan hal ini yang asal kau tahu dilarang keras untuk dibicarakan. Belum lagi Ronald akan senang menyiksaku dengan memotong sebagian gajiku." Jack melompat untuk duduk di tepian meja panjag dapur. "Tapi tentu saja aku tidak peduli itu semua."

Bella menarik kursi dan duduk dengan tangan terlipat di atas meja layaknya seorang murid yang siap menerima pelajaran dari gurunya.

"Aku dan Ronald berteman dengan Romeo sejak kecil," Jack menarik sebatang rokok. "Kami berteman karena orang tua kami juga berteman dan melakukan bisnis bersama-sama. Ya, seperti itulah. Sering bertemu saat segala jenis meeting dilakukan membuat kami sering bertemu dan mau tidak mau bermain bersama."

"Keluarga Romeo sangat kaya. Hampir seluruh tanah di kota ini berada di bawah nama mereka. Aktifitas ekonomi di seluruh negara bagian terhubung langsung dengan perusahaan mereka, dengan saham kekuasaan tujuh puluh lima persen. Kau bisa bayangkan sebesar apa itu? Hampir bisa membeli semua sektor pulau yang masih dan belum tercatat di peta."

"Bukan hanya itu, selain kekayaan yang berlimpah, keluarga Romeo juga harmonis. Orang tuanya selalu mendahulukan kepentingan keluarga di atas segalanya. Singkat cerita keluarga Romeo adalah potret tepat untuk disebut sebagai keluarga sempurna. Tapi sayangnya semua itu tidak bertahan lama."

"Apa yang terjadi?" Bella menemukan dirinya takut untuk mendengar jawabannya.

"Aku tahu ini dari orang tuaku dulu. Mereka bilang ayah Romeo terlilit hutang ratusan miliyar dollar dan terancam bangkrut. Perlahan semua aset milik keluarga itu diambil untuk menutupi hutang yang berbunga sangat cepat. Kau mau menebak kepada siapa Ayah Romeo berhutang?"

PrepossessNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ