Prepossess - 8

87.8K 13.4K 1.4K
                                    

Aku berencana melarikan diri dari patah
Bukan untuk menyerahkan hati padamu dengan pasrah

🔥

Sepertinya Bella akan sangat menikmati pekerjaan barunya ini.

Terbukti sejak Ronald datang membawa bahan baku kue, Bella sudah tidak meninggalkan dapur hingga waktu tutup tiba.

Apalagi ada beberapa kue yang berhasil terjual saat sempat dipajang di etalase. Bella yang mengintip dari pintu dapur hampir melompat karenanya. Tidak pernah ia membayangkan bahwa memakai apron dengan tangan dipenuhi tepung bisa membahagiakannya seperti ini.

Mungkin itu adalah hal yang pantas untuk membuatnya bertahan bekerja di sana. Walaupun bersama itu pula Bella masih harus menghadapi sesuatu yang lain, yang sama beratnya.

Bella menghentikan langkah dan berbalik. "Aku tidak menghindarimu."

Seseorang yang sejak tadi berjalan dengan jarak lima langkah di belakangnya, ikut berhenti. Kedua tangannya tenggelam di saku jaket kulit, ia menatap Bella.

"Aku tidak menghindarimu, Romeo." ulang Bella lagi dengan nada lebih tegas. Seakan Romeo akan mengira dirinya tidak yakin.

Romeo tidak merespon. Namun laki-laki itu tetap tidak melanjutkan langkah, tapi diam mendengarkan.

"Aku hanya ingin membuat semuanya jelas," ucap Bella. "Kau tetanggaku, dan sekarang kita bekerja di tempat yang sama. Tentu saja itu akan membuat kita sering bertemu. Jadi tidak mungkin aku menghindarimu."

Lebih tepatnya tidak bisa.

"Benarkah?" Romeo melangkah maju, dan Bella refleks melangkah mundur. Di bawah langit yang menghitam pekat, Romeo tidak segan menatapnya lekat.

"Kau baru saja melakukannya." sambung laki-laki itu.

Bella meremas tali tas selempang miliknya. "Mungkin ini tidak ada hubungannya denganmu, tapi penyebab aku pindah adalah untuk melarikan diri dari seseorang yang tidak ingin lagi kutemui. Aku juga perlu waktu untuk—"

"Patah hatimu?" terka laki-laki itu.

"Y-ya," Bella meremas tali tasnya. "Lagi pula aku juga tidak nyaman dengan Petty."

Kali ini Romeo melangkah maju lagi, dan Bella tanpa sadar mundur satu kali. "Apa hubungannya dengan Petty?"

"Sudah jelas karena dia kekasihmu. Aku tidak ingin membuatnya memikirkan hal aneh yang sebenarnya tidak ada."

Romeo melangkah maju lagi, begitu pula Bella bergerak mundur lagi. "Aku tidak mengerti."

Bella kewalahan. Mengapa laki-laki itu tidak diam saja seperti biasa. "Kau tahu, kadang wanita memiliki lebih banyak sisi sensitif terutama untuk urusan hati. Bahkan sesuatu yang tidak nyata, bisa sangat mengganggu pikiran mereka. Sebagai temannya, aku ingin menjaga hubunganku dengan Petty tetap baik sekaligus perasaannya."

Romeo melangkah maju. "Kalau begitu mengapa tidak ingin berteman denganku juga?"

Kali ini Bella tidak bergerak mundur.

Berteman dengan Romeo.

"Kau keberatan?" tanya laki-laki itu.

"Teman?" lucu sekali Bella tidak pernah memikirkan gagasan itu sebelumnya. "T-tentu saja."

"Atau sebenarnya kau memikirkan hal lain?"

"Tidak!" Bella mengatakan itu terlalu cepat dan buru-buru. "Tidak masalah... Kita sudah menjadi teman kerja, kau ingat."

PrepossessМесто, где живут истории. Откройте их для себя