Bab 7

15 5 4
                                    

[18+]
Buat yg gk suka, skip aja.

Setelah sampai di tempat tujuan, Elora segera keluar dari mobil dan menutup pintunya kembali dengan cara dibanting. Ia melangkahkan kakinya menuju tepi tebing. Ya, tujuan Elora kali ini bukan bar, melainkan tebing curam yang di bawahnya terdapat bebatuan tajam sebelum bertemu dengan lautan lepas. Debur ombak di bawah sana terdengar sampai ke telinga Elora. Bisa dibayangkan bagaimana rasanya jika kita melompat dari atas sini. Tubuh kita akan terbentur bebatuan tajam sebelum akhirnya tenggelam ke dasar laut yang amat dalam.

Gemerisik angin malam menyapa tubuh Elora yang hanya dilapisi mini dress, menyadarkannya dari lamunan singkatnya.

"AAAAAAAAAA," teriak Elora, berusaha melepaskan beban hidupnya.

"GUE BENCI MAMA, BENCI PAPA, BENCI HIDUP GUE." Elora beruntung karena memilih tempat yang tepat. Dari atas sini, ia bisa berteriak sesukanya tanpa menggangu ketenangan orang lain.

"Gue lebih benci diri gue yang tidak bisa berbuat apa-apa untuk memperbaiki keluarga gue," lanjutnya dengan suara melemah.

Air mata kembali jatuh membasahi pipinya. Ia berpikir, mungkin saja ini semua bukan salah orang tuanya, tetapi dirinya lah yang salah. Ia tidak bisa menjadi anak yang baik sehingga orang tuanya tidak lagi menganggapnya. Namun jika seperti itu, kenapa ini baru terjadi. Kenapa tidak dari dulu sewaktu ia masih kecil. Saat ia menganggap kedua orang tuanya adalah malaikat yang selalu ada untuknya dan selalu menjaganya. Bukan seperti sekarang yang justru mereka menjelma seperti monster yang selalu membawa Elora masuk dalam kegelapan. Jika memang seperti itu, lantas mengapa mereka mengenalkan Elora pada kebahagiaan jika pada akhirnya harus dihancurkan.

"Ma, Pa, apa salah El? Kenapa kalian tidak mau mendengar suara hati El. El ingin kalian kembali seperti dulu lagi, El tidak mau melihat kalian bertengkar lagi. Jika kalian tidak bisa, biarkan El saja yang pergi. Semoga setelah kepergian El, kalian bisa merenungkan ini semua dan memperbaiki diri lagi supaya bisa kembali ke kehidupan kalian yang hanya berdua saja tanpa El di dalamnya. Maaf jika selama ini aku jadi beban buat kalian."

Dulu, setiap malam sebelum tidur. Fallon dan Winona selalu bercerita pada El kecil. Menceritakan bagaimana pertama kali mereka bertemu hingga menjadi pasangan suami istri. Mereka adalah pasangan yang romantis, bahkan kisah cinta Romeo dan Juliet saja tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan kisah cinta orang tuanya. Semuanya terlihat indah dan semua orang tidak akan menyangka jika perjalanan cinta mereka yang dulunya sangat romantis, sekarang pernikahan itu sudah diambang kehancuran karena kedua orang tuanya sudah menggandeng laki-laki dan perempuan lain.

"Selamat tinggal Ma, Pa. Dan maaf buat Albert, aku menyayangimu." Elora memejamkan matanya, melangkahkan kakinya mendekati tepi jurang. Malam ini, ia benar-benar kalut dan merasa hancur sehingga ia memilih untuk mengakhiri hidupnya di sini. Melompat dari atas tebing yang teramat curam.

****

Rolland berhenti di pertigaan jalan. Ia kehilangan jejak Elora. Rolland tidak habis pikir jika gadis itu berani ngebut di jalanan. Masalah apa yang gadis itu hadapi sampai-sampai membuatnya mengendarai mobilnya dengan ngebut. Sedangkan ia ingat, saat itu waktu Elora berada diboncengannya dan dibawanya ngebut pakai motor, gadis itu ketakutan setengah mati. Pasti ada masalah besar hingga membuatnya kebut-kebutan.

Rolland kembali melajukan motornya menyusuri jalanan yang sepi. Ia memilih jalanan yang membawanya masuk ke dalam hutan. Entah mengapa firasatnya mengatakan kalau Elora berada di sana. Karena tidak mungkin jika Elora yang mengendarai mobil dengan kencang itu memasuki komplek perumahan yang jalanannya lumayan sempit itu, hanya bisa dilalui satu mobil saja.

Rolland semakin masuk ke dalam hutan. Sepi, sunyi, hanya suara gemerisik angin dan suara jangkrik yang menemaninya. Ia jadi tidak yakin jika Elora berada di sini. Rolland menghentikan motornya, berusaha mencari jejak yang mungkin saja ditinggalkan oleh Elora. Namun, ia tidak menemukan apa-apa. Ia segera memutar balik motornya untuk keluar hutan. Merasa bodoh karena mencari keberadaan Elora malam-malam begini di tengah hutan. Memangnya Elora sejenis ular?

Você leu todos os capítulos publicados.

⏰ Última atualização: Dec 26, 2020 ⏰

Adicione esta história à sua Biblioteca e seja notificado quando novos capítulos chegarem!

Never Be The SameOnde histórias criam vida. Descubra agora