17. Betelgeuse

24 9 0
                                    

     "El bisakah aku meminta surat keterangan korban terbakar kemarin? Ada kesalahan yang aku lakukan terkait dengan keluarganya." Tanya Arel menelepon Eclipsia teman baiknya.
     "Ya tentu, akanku beritahu petugas arsip rumah sakit."
     "Baiklah, aku akan tiba di sana 15 menit lagi ya."
     "Hmm."
Sesampainya Arel di ruangan arsip rumah sakit, "El apakah kamu mengenal Rudolph ini?" Tanya Arel pada El melihat dokumen yang sudah ditemukan itu.
     "Ya, dia adalah donatur terbesar di rumah sakit ini." Ujar El pada Arel.
     "Benarkah, Kenapa nama dia ada surat korban ini ya? Ini kali kedua aku melihat setelah enam tahun yang lalu. Padahal mereka bukan dari keluarga berada dan tidak ada sangkut pautnya dengan Rudolph ini."
      "Aku juga tidak tahu tentang itu, bisa jadi saja ia memiliki keluarga yang lain kita tidak tahu itu."
      "Baru kali ini aku melihat keluarga menghentikan otopsi dan tanpa mencari siapa dalang dari pembunuhan  keluarganya sendiri." Balas Arel yang kebingungan.
      "Hmm kau benar, kasihan sekali ya korban itu." Ujar El miris.

****

     "Hei apakah kau bisa memberikan ini pada Tero." Ujar Ayah tero pada Bibi Luna ibundanya Tero.
     "Apa itu? Tidak semudah itu kau menipuku lagi, sudah cukup." Balas Bibi Luna menghadang Ayah tero.
     "Ini akan mempermudah anakmu itu, semua kerumitan ini akan memperlihatkan dirinya." Ujar Ayah tero menatap mata Bibi Luna.
     "Apa maksudmu?"
     "Di sini semua pelaku kebusukan di negeri ini ada di sini, termaksud pelaku pembunuhan Ibu Khatulistiwa." Bisik Ayah tero di telinga Bibi luna, "Tapi kau harus menuruti permintaanku dulu."
       "Apa yang kau inginkan?" Tanya Bibi Luna melebarkan matanya.
       "Yang membunuh Sarah skynear adalah aku, tapi atas perintah orang yang ada di sini." Ujar Ayah Tero mengangkat dokumen itu, "Jadi kau harus mengaku menjadi pelakunya bukan aku."
       "Memang kau sudah gila, kau tidak memiliki akal sehat lagi." Tangis Bibi luna mendengar pernyataan Ayah tero.
       "Seberapapun usaha yang dilakukan Tero tidak akan bisa terkuak tanpa bukti ini."
        "Dia anakmu kenapa kau mempersulit hidupnya? Dasar Ayah laknat kau." Sorak Bibi Luna di depan ayah tero di ruang tamu.
       "Dia hanya hasil dari nafsuku bukan keinginanku." Balas santai Ayah tero duduk menyilangkan kaki di sofa.
       "Ohh tuhan, kenapa kau mengirimkan org seperti ini di hidupku." Tangis Ibu tero tertegun jatuh di lantai.

*****

Dengan hati berat Ibu tero melangkah  menemui Tero dan menjelaskan pengakuan bohong padanya, di lubuk hatinya tak mungkin ia membiarkan anaknya kesulitan seperti itu seumur hidupnya mencari pelaku pembunuhan Ibu seorang sahabat yang dia sayangi.

     "Tero temui Ibu di luar kantormu." Pesan yang dikirimkan Bibi Luna pada Tero.

Tidak lama setelah itu Tero menemui Ibunya, "Ibu ada apa kamu kemari?" Tanya Tero.
     "Bisakah kita berbicara sebentar?" Tanya Ibu tero yang berusaha menenagkan dirinya.

Sesampainya mereka di restoran terdekat, Ibu tero menyampaikan, "Tero sebenarnya akulah pelaku pembunuhan ibu kaltus."

      

matahari tengah malam Where stories live. Discover now