PROLOG

371 101 5
                                    

Kaltus, cara ibu memanggilku dari kamarnya untuk mengambil sebotol bir dari kulkas

"Hei Kaltus!! Ambilkan minumanku." Sahutnya dengan teriakan.

"Tunggu sebentar bu." Balasku dengan secepat mungkin mengambil botol bir dari kulkas kalau tidak dia akan memukulku lagi.

"Cepatlah anak brengsek! kalau tidak aku akan melemparmu dengan botol ini." ujarnya dengan rasa bangga.

Sudah 18 tahun aku bersamanya lebih baik terdiam jika kau tidak ingin menciptakan badai, karena dalam diam kau bisa belajar dan menilai sesuatu lebih baik itulah kata-kata yang selalu mengingatkan tindakanku.

*****
12 tahun yang lalu

"Kaltus! Kemarilah, kemana saja kamu seharian ini ha?" ujar ibu yang terdengar begitu ketus sambil mengajukan botol bir yang digenggamnya.

"Tidak kemana-mana bu, aku cuman main di tepi sungai itu." Balasku sambil menunjuk tanpa menoreh kebelakang.

"Hehh baguslah,akan lebih baik jika sungai itu membawa mu." Balasnya dengan senyuman tipis disertai dengan bau alkohol yang begitu menusuk hidung.

"Dia tau kalau membawaku bukanlah hal yang mudah karna aku bisa berenang." Canda ku agar bisa meredakan emosi ibu.

"Itulah yang ku rasakan selama ini sama seperti sungai, seharusnya kau tidak pernah ada." Sambil tergopoh karna sempoyongan.

Semenjak itulah aku tahu bagaimana ia melihatku seperti hukuman yang diterimanya. Dia akan mengakui perasaannya disaat ia mabuk dengan itu aku tidak perlu melihat fikirannya.

Ibu memanggilku dengan sebutan Kaltus yang berarti Katulistiwa dan memiliki kemampuan aneh melalui ketukan atau bunyi aku bisa melihat posisi benda tanpa melihatny, tidak tahu pasti kapan aku memiliki kemampuan ini orang mengatakan itu kelebihan yang aku miliki tapi aku merasa itu hanyalah kutukan.

Saat malam aku mendengar ketukan botol bir cara ibu membangunkanku karena ia tahu kemampuanku pertanda botolnya sudah kosong, suara itu membuatku masi bisa melihat walaupun sudah menutup mata, jadi aku harus membelinya lagi agar aku bisa tidur lebih tenang dan memastikan kalau dia sudah benar-benar tertidur karna mabuk, ibuku adalah seorang peminum saat malam karena insomnianya, tak tahu kenapa ia mengalami itu tapi bibiku pernah berkata kejadian masa lalunya yang sulit ia lupakan dan masih menghantuinya.

*****

matahari tengah malam Where stories live. Discover now