30. Ucapan Yang Mana?

Start from the beginning
                                    

"Twitteran?" tanya dia. Aku gelengin kepalaku.

"Main game? Nonton anime? Ada apa sih Feb? Ada siapa?"

Sumpah aku takut banget kalau Yangyang marah.  Dan aku merasa hal yang kayak gini pernah aku alami sebelumnya, bedanya mungkin kalau dulu aku belum jadian sama dia.

"Jawab!"

Aku masih diem banget.

"Ada Haechan?" tebak Yangyang. Aku bisa bicara ketika nama Haechan dia sebut.

"Yang! Apa? Kenapa jadi bawa-bawa orang lain?"

"Ya aku nanya, kenapa gak kamu jawab terus?"

"Gue mainin hape—"

"Bicara yang bener!" Yangyang menginterupsi ucapanku. Aku cuma membuang napasku dengan sedikit agak sebal, tapi nggak terlalu aku tunjukan.

"Kamu main game tadi. Terus kamu maunya aku ngapain kalau kamu main game tadi?"

"Aku nggak ngomongin yang hari ini, aku ngomongin yang kemarin-kemarin." Jawabnya. Aku memajukan bibirku, bola mataku bergerak ke kanan dan kiri, dia nggak mungkin tahu karena aku menunduk.

"Halo, Lil?" tanyaku di dalam telepon. Yangyang masih natap aku dengan sinis.

"Iya. Sebentar, gue kesana." Dan panggilan pun berakhir. Aku menekan gigi gerahamku karena bingung dan takut juga. Mau berdiri takut apalagi bicara.

"Aku mau ke kelas dulu, nanti kita bahas lagi." Kubilang sambil memberanikan diri untuk pergi dari hadapannya yang masih membeku.

Aku berjalan melepas rasa terkejutku ketika sudah menginjak lantai lorong. Sumpah .. kok Yangyang tiba-tiba begitu?

Banyak kegiatan yang para siswa lakukan untuk menunggu bel pulang dibunyikan. Beberapa diantaranya kutemui tengah mengobrol diluar kelas dan kelas yang tadinya kosong dan rapi itu kini terisi oleh Dejun dan Hendery saja. Hendery main game dan Dejun tidur.

Nggak tahu juga sebenernya Lily ada dimana, orang aku cuma pura-pura biar bisa pergi darisana. Kadang aku suka ngerasa jahat banget tapi ya mau gimana lagi aku juga bingung. Tapi jujur buat kali ini aku ngerasa jadi cewek paling annoying yang pernah ada. Maaf Yangyang aku butuh waktu buat nyiapin jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang seolah-olah kamu nyerang aku.

HUFT! Ternyata bakat ngeles gue nggak berfungsi kalau lagi sama Yangyang.

Habis itu balik lagi deh mainin hape.

haechan
| kepikiran ucapan lu yang di mobil kemaren.

Adalah pesan yang aku baca. UCAPAN YANG MANA? Sepanjang jalan kemarin bareng Haechan perasaan aku ngomul.

OH JANGAN JANGAN UCAPAN YANG!


"Gue nggak nyangka banget lo bakal nganterin gue sampai rumah gue." Kubilang saat Haechan berhasil memarkirkan mobilnya di depan pagar rumahku. Aku serius, aku pikir ketika hujannya reda, dia bakal nyuruh aku pesen ojek online dan sebaik-baiknya aku berpikir, Haechan bakal nungguin aku sampai aku benar-benar pergi bareng ojol. Tapi ini enggak, ini lebih dari itu.

"Ya iyalah sampai rumah lu, emang lu mau gua anterin ke rumah gua?"

"Ya nggak lah! Ngaco banget lo!" dia senyum sedikit.

"Gue cuma nggak enak aja. Lo baru pulang sekolah langsung ke studio bahkan lo belum ganti baju seragam lo, terus langsung nganterin gue ke rumah yang jaraknya tuh bisa di bilang jauh banget. Jadi ya, gitu ..."

(✓.) Midnight StrangersWhere stories live. Discover now