Part 10 - Wake Up, Please!

Comenzar desde el principio
                                        

Althaf tidak mungkin terus hanya berdua dengan perempuan ini. Meninggalkannya semalaman? Tidak. Bagaimana jika perempuan itu tengah malam terbangun dan bingung sendiri? Dirinya tidak mungkin meninggalkannya. Tapi, hanya berdua dengan perempuan itu didalam ruangan juga tidak mungkin. Seluruh pegawai rumah sakit tahu betul siapa dirinya. Jika besok Abi mendengar kabar bahwa Althaf hanya berdua dengen perempuan semalaman, tamatlah riwayatnya.

Apa dia hubungi saja keluarga perempuan itu? Tapi, dia tidak mengenal siapapun. Teman-temannya saja ia tak tahu. Lalu bagaimana caranya?

Dengan penuh pertimbangan, akhirnya Althaf memutuskan untuk kembali meminta bantuan kepada lelaki itu. Lagi. Dibukanya aplikasi WhatsApp. Kemudian ia mengirim pesan kepadanya.

Althaf A.
Lo bisa bantuin gue lagi?

Tak sampai 1 menit, balasan itu datang.

Gmn?

Althaf A.
Temenin gue di rs. Sekarang. 

5 menit berlalu. Dan belum juga ada balasan. Althaf sudah harap-harap cemas sebelum suara dentingan kembali membuatnya langsung membuka roomchat.

Otw.

Althaf A.
Kamar VIP melati A

Setelah melihat pesan terakhirnya berakhir di centang biru, Althaf benar-benar bisa bernafas lega. Dia bisa diandalkan di keadaan urgent seperti ini. Tak lupa diucapkannya beribu syukur kepada Yang Maha Kuasa karena memudahkan urusannya.

Sebuah notifikasi kembali menghampiri. Kali ini berasal dari Arsen. Lelaki itu rupanya mengirim sebuah file. Sepertinya daftar pertanyaan wawancara.

Arsenio:
Bro. Lo cek pertanyaannya. Itu hasil diskusi kita tadi siang. Kalau ada yg kurang lo kabari cepetan.

Jemari Althaf dengan lincah membuka file itu. Tatapan tajamnya membaca kata per kata dengan teliti. Beberapa menit kemudian, ia langsung memberikan balasan kepada Arsen.

Althaf A.
Udah sih. Tambahin nama-nama dekanat sama jabatannya. Itu doang.

Arsenio
Oke siap. Btw, lo dimana?

Althaf A.
Rs

Arsenio
Lo masih ngurusi yg tadi? Itu siapa sih?

Althaf A.
Kepo

Arsenio
Lo di rs mana? Gue kesana ya?

Althaf A.
Gak

Arsenio
Pelit lo

Read. Althaf kembali menyimpannya ke dalam saku saat mendengar pintu terbuka. Ia menoleh, mendapati seorang lelaki dengan tampilan kasual serba hitamnya. Selalu seperti itu. Lelaki itu mendekati Althaf lalu duduk disampingnya.

"Siapa itu?" tanya lelaki itu dengan sebelah alis yang terangkat. Melihat Nasha sekilas sebelum kembali mengalihkan tatapannya. Seperti biasa. To the point.

"Cewe."

"Gue nggak buta," Desis lelaki itu datar.

Althaf menghela napasnya perlahan, "Gue nggak tau. Nggak kenal juga."

UnpredictableDonde viven las historias. Descúbrelo ahora