Chapter 15 : Suspicion towards Haruto and Jeongwoo

255 46 1
                                    

Sahabat sejati akan mendukung tanpa alasan

●◊●●◊●●◊●●◊●●◊●



Jeongwoo terdiam di depan bandara Incheon. Berita mengenai bagaimana kondisi Jaehyuk maupun Hyunsuk membawanya kembali ke titik awal. Entah kenapa, kali ini ia mendapat penglihatan berupa mimpi sebelum dirinya berada disini.

Jeongwoo sedang camping bersama dengan semua sahabat-sahabatnya. Mereka menikmati waktu kebersamaan yang tidak mereka rasakan selama tiga tahun. Junkyu dan Jihoon saling berargumen mengenai matang tidaknya daging yang mereka panggang. Mashiho yang makan cemilan sambil menonton perdebatan Junkyu dan Jihoon. Yoshi yang menawarkan diri untuk menggantikan Junkyu dan Jihoon memanggang, tetapi terus diusir oleh kedua pemuda tersebut. Doyoung dan Yedam yang saling bertatapan dan tersenyum, tanpa ada sepatah katapun keluar dari mulut mereka. Hyunsuk yang mengomel karena kedua temannya lama memanggang daging. Junghwan yang memijat punggung Hyunsuk agar member tertua tersebut sedikit sabar. Asahi yang menggambar dan Jaehyuk yang setia menonton tangan Asahi yang lincah menari di atas kertas. Jeongwoo merasakan bahwa momen itu sangat membahagiakan. Tetapi, ada satu hal yang janggal. Mengapa ia melihat dirinya yang tertidur nyenyak, bersandar pada Haruto dan Haruto yang tersenyum dengan linangan air mata?

Lamunan Jeongwoo menghilang ketika didengarnya bunyi klakson dari mobil di hadapannya. Kamu pasti bisa menyelamatkan mereka semua, ucap Jeongwoo pada dirinya sendiri. Dan seperti kejadian-kejadian sebelumnya, Jeongwoo melalui moment bersama Jihoon sampai ia dan beberapa anggota Treasure berada disini. Di kamar perawatan Hyunsuk.

"Aku ingin menemani Hyunsuk hyung terus disini," ucap Jeongwoo tegas. Anggota yang lain, termasuk Hyunsuk, berusaha agar Jeongwoo mau pulang, tetapi Jeongwoo bersikeras tetap tinggal. Bayangan mengenai apa yang akan menimpa Hyunsuk dan Jaehyuk, membuat dirinya tidak ingin berpisah dari Hyunsuk.

"Aku juga akan terus menemani Hyunsuk hyung," ucap Haruto.

"Oi, Watanabe. Kenapa kamu juga keras kepala seperti Jeongwoo? Kita punya batas waktu jenguk," ucap Jihoon.

"Yang pasti aku maupun Jeongwoo tidak akan meninggalkan rumah sakit," ucap Haruto.

"Ada apa dengan kalian? Kalian bertingkah aneh seolah-olahꟷ" Junkyu menghentikan pembicaraannya.

"Seolah-olah Hyunsuk akan mengakhiri hidupnya," ucap Junghwan seperti dapat membaca pikiran Junkyu. "Jujur, aku merasa sangat aneh dengan Jeongwoo maupun Haruto. Sejak Haruto menemuiku, entah kenapa aku merasa Jeongwoo maupun Haruto hadir ketika kita akan mengalami masalah besar."

"Aku bertemu Jeongwoo ketika ada masalah dengan temanku," ucap Jihoon.

"Aku bertemu Haruto ketika aku memiliki pikiran buruk mengenai hidupku," ucap Junkyu.

"Sama, Junkyu hyung," ucap Junghwan.

"Dan aku bertemu mereka berdua saat berselisih paham dengan ibunda Yedam," ucap Doyoung. "Benar kata Junghwan, bagaimana kalian bisa selalu hadir tepat ketika kami mengalami masalah?"

Jeongwoo dan Haruto saling bertukar pandang. Bagaimana mungkin mereka menjelaskan kepada semuanya mengenai misi apa yang mereka lakukan. Akal sehat siapapun akan menolak mentah-mentah fakta tersebut.

"Untuk apa mempertanyakan hal baik yang kalian dapatkan? Mungkin saja kehadiran mereka adalah jalan Tuhan agar kita bisa melalui masalah yang kita hadapi," ucap Hyunsuk.

Save YouWhere stories live. Discover now