Chapter 1 : TREASURE

553 65 3
                                    

Jangan pernah merutuki ketidakberuntungan, karena kamu tidak akan meyangka hal manis yang menanti di baliknya

●◊●●◊●●◊●●◊●●◊●


Hari ini adalah hari dimana Jeongwoo berangkat ke Korea. Di dalam pesawat, Jeongwoo mengusap air matanya akibat peristiwa haru, perpisahannya pertama kali dengan eomma, appa dan kakak laki-laki satu-satunya. Sebagai anak bungsu, Jeongwoo masih merasa takut untuk tinggal terpisah dengan keluarganya. Ia bahkan sempat ragu untuk pergi jika tidak dikuatkan oleh kakaknya, Park Hyeonwoo.

Jeongwoo yang memilih tempat duduk di dekat jendela, menatap lautan awan dengan pandangan kosong. Pikirannya terbawa ke masa dimana Jeongwoo pertama kali bertemu kawan-kawannya, anggota Treasure.

"Bagaimana nasib bangsa Korea ke depannya jika masih ada anak-anak yang tidak bisa mengatur waktu seperti kalian?" ucap Bu CL, guru kedisiplinan untuk hari ini.

"Kuharap kita segera dihukum daripada diceramahi dibawah terik matahari ini," bisik Jaehyuk dan dibalas anggukan dari Asahi.

"Ketika zaman saya dulu, berangkat sekolah adalah suatu amanah. Berangkat sekolah dipersiapkan dengan baik. Tidak ada yang namanya terlambat datang. Seperti yang sekarang kalian lakukan ini,"

"Kalo bukan menunggu Junkyu, sang putri tidur, kita tidak akan ada disini" gerutu Hyunsuk dan Jihoon. Seseorang yang dibicarakan tersebut hanya memasang tampang polos.

"Yedam, Yoshi, kenapa kalian juga bisa ikut terlambat? Apa kalian ada masalah di perjalanan?" ucap Bu CL ketika melihat kedua siswa favoritnya ikut tergabung dalam kelompok anak terlambat ini.

Semua memandang ke arah Yedam dan Yoshi. Yedam adalah Albert Einstein diantara siswa-siswa tingkat II dan Yoshi adalah Isaac Newton diantara siswa-siswa tingkat III. Suatu keajaiban dunia mereka tergabung dalam kelompok anak-anak terlambat hari ini.

"Saya yakin pasti kalian ada alasan tertentu mengapa terlambat. Jika kalian menjelaskan alasannya, saya akan pertimbangkan kalian untuk tidak menerima hukuman."

"Tidak perlu, Bu. Saya memang tidak bisa mengatur waktu hari ini sehingga terlambat," ucap Yoshi. "Saya juga," ucap Yedam.

"Sumpah, Wo, kalo aku jadi mereka berdua, pasti udah kulakukan tawaran Bu CL," bisik Haruto yang dibalas cubitan kecil di pinggang oleh Jeongwoo.

"Baiklah kalau begitu kalian lari keliling lapangan sebanyak 10 kali dan setelah itu kembali ke kelas," ucap Bu CL sambil berlalu. Mereka langsung menjalankan perintah tersebut dan berlari keliling lapangan. Sekolah mereka dilengkapi CCTV sehingga Bu CL bisa memantau dari ruang guru apakah mereka benar-benar menjalankan hukuman atau tidak, tanpa harus mengawasi mereka di lapangan.

"Bisa-bisanya kami terlambat datang waktu itu," monolog Jeongwoo pada dirinya sendiri. Memori tersebut kembali berlanjut dalam pikiran Jeongwoo.

"Akhirnya kelar juga lari keliling lapangan," ucap Hyunsuk dan diikuti oleh sebelas anak lainnya untuk duduk di pinggir lapangan.

"Gegara kamu nih, Kyu, aku dan Hyunsuk telat datang sekolah," ucap Jihoon sambil menjitak kepala Junkyu. Anak yang dijitak hanya cengar-cengir saja.

"Oh iya aku heran, Yedam dan Yoshi kenapa bisa terlambat juga?" ucap Jihoon membuka pembicaraan. Anak ini emang supelnya bukan main, langsung buka obrolan meskipun dengan teman yang tidak dekat dengannya.

Save YouDonde viven las historias. Descúbrelo ahora