Chapter 9 : Unexpected Reaction

249 45 0
                                    

Manusia bagaikan bunglon, yang dapat berubah akibat kondisi yang menghampirinya

●◊●●◊●●◊●●◊●●◊●


Haruto yang masih menatap layar ponsel Junghwan tanpa bergeming membuat pemilik ponsel tersebut mengerutkan dahi.

"Harutoꟷ kamu tidak kenapa-napa?" ucap Junghwan sambil menggerak-gerakkan tangannya di depan wajah Haruto.

"Oh, maafkan aku Junghwan. Sebentar akan kutuliskan," ucap Haruto sambil mengetikkan nomornya di ponsel Junghwan.

Dikarenakan arah rumah Junghwan dan tempat Haruto memarkirkan motor searah, mereka akhirnya berjalan bersama.

"Kapan ya kita bisa kumpul bersama? Kamu, aku, Jeongwoo, Hyunsuk hyung, Yoshi hyungꟷ" mendengar Junghwan menyebutkan nama Yoshi membuat Haruto berhenti seketika.

"Haruto, ada apa?" ucap Junghwan ketika menyadari Haruto yang hanya berdiri terpaku.

"Yoshi hyungꟷ ia pasti kesana karena tahu aku disini," gumam Haruto yang terdengar oleh Junghwan.

"Siapa yang kesana? Memangnya ada apa dengan Yoshi hyung?" tanya Junghwan beruntun pada Haruto.

"Junghwan, aku buru-buru. Aku duluan," ucap Haruto sambil berniat berlari tetapi ditahan oleh Junghwan.

"Aku ikut denganmu."

"Apa maksudmu, Junghwan?"

"Pokoknya aku ikut."

Haruto yang tidak ingin berdebat dengan Junghwan, menarik anak itu untuk berlari ke motornya dan membonceng anak tersebut dengan kecepatan penuh. Junghwan yang sedikit takut, secara reflek memeluk pinggang Haruto erat. Haruto tidak ambil pusing, karena dalam pikirannya adalah Yoshi dan Jeongwoo.

.

.

Jeongwoo yang sudah berhasilꟷuntuk kesekian kalinyaꟷmencegah Jihoon hyung yang akan berbuat buruk pada Ha Yoonbin, kini sedang mengendarai mobil dengan kecepatan penuh. Bukan ke Junghwan, melainkan ke lokasi kemungkinan Yoshi berada. Jeongwoo yakin Haruto pasti menemui Junghwan saat ini, sehingga ia mempercayakan anggota yang sudah dianggapnya saudara tersebut pada Haruto.

Kalau dari informasi Jihoon hyung, disini tempat Yoshi hyung bekerja. Jeongwoo yang memarkirkan mobil di dekat toko, mengamati toko dengan berharap Yoshi akan keluar dari situ. Beruntunglah, Yoshi benar-benar keluar dari toko dengan menggenggam sesuatu yang sepertinya berharga.

Apa sekarang aku harus menemuinya? Tapi apa yang kukatakan jika bertemu dengan Yoshi hyung saat ini? Meskipun mereka berteman baik, Jeongwoo sangat menghormati Yoshi yang sukses memancarkan aura kalem dan dewasa. Dan entah kenapa, itu yang membuat dirinya canggung jika harus berinteraksi berdua dengan Yoshi.

Jeongwoo dan mobilnya mengikuti secara perlahan, menyeimbangi langkah Yoshi. Tak berselang lama, Jeongwoo menangkap Yoshi berbincang dengan seseorang. Orang yang sangat dikenalnya. Rival Yoshi baik di tingkat menengah pertama maupun menengah atas.

Mengapa muka Jyunhao hyung menjadi sedih? Apa terjadi sesuatu pada Yoshi hyung? Posisi Jeongwoo yang membelakangi Yoshi, membuatnya hanya dapat menangkap ekspresi Jyunhao. Jeongwoo yang terus mengikuti Yoshi, menangkap gelagat hyung-nya tersebut yang tidak memperhatikan lampu penunjuk jalan.

Yoshi hyung. Jeongwoo langsung berlari keluar menuju ke arah Yoshi. Sepertinya Jeongwoo berhasil kali ini, karena dirinya dan Yoshi sudah berada di pinggiran jalan. Tanpa ada satupun yang mengalami luka parah.

"Park Jeongwoo."

"Apa kabar, hyung? Akuꟷ tak sengaja berada di sekitar sini dan melihat dirimu yang berjalan saat lampu masih berwarna merah," ucap Jeongwoo sambil menunjuk lampu penunjuk jalan.

"Ah, sepertinya aku lelah. Senang bertemu denganmu kembali," ucap Yoshi datar dan meninggalkan Jeongwoo. Mengetahui gelagat Yoshi yang akan pergi, Jeongwoo langsung menghadang Yoshi dengan merentangkan tangannya.

"Apa kita tidak bisa minum kopi bersama dulu?" ucap Jeongwoo.

"Maaf, aku tidak bisa."

"Kalau begitu setidaknya berikan nomormu padaku," ucap Jeongwoo sambil menyodorkan handphonenya.

Yoshi terdiam sejenak dan menekan tombol angka sesuai dengan nomor yang dimilikinya.

"Kau bisa menghubungiku kapanpun, tapi aku tidak janji untuk dapat kumpul dengan kalian."

"Kenaꟷ"

"Yoshi hyung" teriak Haruto dan Junghwan ketika Jeongwoo ingin menanyakan alasan Yoshi tidak ingin berkumpul bersama.

"Kalian kenapa bisa ada disini juga?"

"Aku hanya mengikuti Haruto. Ia terlihat khawatir, jadi kupikir ada sesuatu hal yang menimpa dirimu."

Yoshi langsung menatap Haruto dan Haruto sedikit gugup, menerima aura tajam yang membutuhkan konfirmasi darinya.

"Aku kangen denganmu, hyung. Sehingga aku ingin menemuimu di toko," ucap Haruto cepat.

"Kau pergi tanpa memberitahu apapun dan sekarang tiba-tiba ingin menemuiku? Lalu darimana kamu tahu tempatku bekerja?"

"Junkyu hyung. Aku sempat bertemu dengannya saat sudah di Korea."

"Bukankah Junkyu begitu sibuk dengan karirnya?"

"Sepertinya saat bertemu denganku dia memiliki waktu kosong," ungkap Haruto. Sungguh pertanyaan Yoshi sukses membuatnya berkeringat dingin.

"Senang sudah bertemu kalian dan mengetahui kalian terlihat baik. Aku pamit balik duluan," ucap Yoshi sambil sedikit membungkukkan badan, sebelum meninggalkan mereka.

"Sejak lulus tingkat akhir, Yoshi hyung berubah. Ia menjadi dingin dan tidak ingin banyak berinteraksi dengan kita," ucap Junghwan melihat Haruto dan Jeongwoo yang terkejut dengan sikap Yoshi.

"Apa kamu tahu alasannya?" ucap Jeongwoo.

Junghwan menggelengkan kepalanya. "Bahkan alasannya tidak melanjutkan kuliah pun tidak kami ketahui."

"Yoshi hyung tidak kuliah?" timpal Haruto dengan ekspresi terkejut.

Junghwan mengganggukkan kepalanya.

"Aku memiliki nomornya. Mungkin jika menghubunginya, ia mau bercerita," ucap Jeongwoo.

Junghwan menghela nafas, "Aku dan Jihoon hyung beberapa kali menghubungi Yoshi hyung, berharap ia mau berbagi masalahnya. Tapi nihil, Yoshi hyung bergeming."

Apakah pertolonganku tadi sudah cukup untuk Yoshi hyung? Atau adakah hal lain yang mungkin akan menimpanya?

-------------------------------------------------------------------------------

Next Chapter:

"NomorYedam masih sama seperti dulu. Ia pernah kesini dengan keponakan kecilnya danaku sempat berbincang sebentar. Ia mengatakan tidak pernah mengganti nomornya,"ucap Jihoon. "Keponakan kecil? Keponakan dari siapa?" ucap Junghwan bingung

Save YouHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin