CHAPTER 05: RUBUH

36 11 6
                                    

《레드 ㅡ 루부》

KAI perlu bernapas, dia menggila dengan detak jantungnya yang seolah memompa seluruh organnya keluar.  setidaknya itu yang una lihat dari balik pintu ruang seni sekembalinya ia dari mengambil peralatan bersih-bersih.

"kai? sir yoongi? kok di sini?" kala lily yang menyusul di belakang mereka berkata, dua pasangan yang tadinya agak kaku itu kini kembali berbicara normal.  karena una tahu, pembicaraan mereka tadi pasti tidak biasa.

"ahaha, kamu lily, ya? anak baru XI extra 4?" yoongi tertawa ringan sembari bertanya santai, sekejap menatap kai yang masih diam saja.

manis.

lily hanya tersenyum sembari mengangguk, dia menyerahkan satu sapu kepada kai dan mulai membersihkan tempat itu.

una tidak tahu mengapa ia begitu serius soal ini, padahal jelas-jelas ini hukuman.

saat para gadis mulai fokus membersihkan, maka yoongi pula meninggalkan mereka sekejap.  "gua bawa anak buah, na.  jihoon, beomgyu, sama junkyu." adalah yang kai katakan sekelebat kemudian.

una terdiam sekejap, berpikir apakah tidak masalah untuk dirinya?  berpikir terakhir ia juga bertingkah aneh di hadapan junkyu kemarin-kemarin hari.

"biar cepat selesai."

biar cepat selesai.

ya, hanya itu alasan yang diperlukan oleh mereka.


[R E D 向 MIDDLE LINE OF GEX]


gila, tubuhnya serasa akan rubuh.  una tidak pernah tahu aula mereka ternyata sebesar itu, padahal ini juga bukan aula utama.  KHS memang gila.

tadi saja sudah tujuh orang yang bekerja, termasuk sir yoongi.  namun mereka tidak bisa selesai cepat juga, sekitar dua jam setengah waktu diperlukan.  mengesalkan.

dia memilih duduk dekat pembatas dan menyandarkan dirinya di dinding dekat sana, una bukan tipe anti miskin, bagaimana pun juga.

hahh, dia lelah...

apa pembicaraan kai dan sir yoongi tadi? una tidak mengerti.  una tidak seyakin itu untuk tahu apa yang yoongi rasakan, bagaimana pun juga dia tidak se-peka itu untuk tahu.

apa yoongi tahu kai suka padanya? apa kai pernah membahas itu dengan yoongi? kai adalah tipe orang yang akan membahas hal apapun yang mengganggu pikirannya.  tapi apa perasaan suka itu mengganggu pikirannya?

bagaimana pun, lily... apa dia benar-benar suka dengan pak jungkook? una belum pernah melihat mereka berinteraksi, lalu bagaimana itu muncul? tidak mungkin love in first sight, kan?

"ah!" una kaget sendiri kala lamunannya dibuyarkan oleh rasa dingin yang menyengat pipinya.

pelakunya hanya tertawa kering sebelum tersenyum, "nih." dan menyodorkan sebotol minuman isotonik.

daripada pergi menjauh, dia memilih duduk di samping una dan ikut bersandar ke dinding.  "mikirin apa lu? sampe bengong gitu." dia bertanya kemudian.

"ah? enggak, yang ini rahasia negara." kata una setengah bercanda.

"halah, terus kalo gitu kenapa elu bolos? ketangkep kan,"

"eh, junkyu lu ngeselin banget."

una mencibir, memukul lengan cowok itu saking kesalnya.  hanya berakhir dengan kepalanya yang ditahan lembut, dia tertawa.

"cup cup, sini cerita." dia tertawa, namun rambutnya yang halus diusap lembut juga oleh pemuda itu.

dia tersenyum, matanya menyabit, lalu una sendiri pasti sudah kehilangan akalnya.  jantungnya yang kini berdetak keras, membuat darahnya berdesir kasar di dalam tubuhnya.

junkyu dari pandangan una sangat menyebalkan, tahu? mereka memang teman, tapi una tetap tidak akan menunjukkan aibnya.  itu karena junkyu hanya akan mentertawainya dan menggodanya dengan wajahnya yang begitu mengesalkan.

karena itulah una tidak menyukai bagaimana cara tubuhnya bereaksi terhadap cara kerja pertemanan junkyu, jantungnya yang berdetak hebat; darahnya yang berdesir kasar; juga wajahnya yang memanas.

tapi yah, dia teman bercerita yang lumayan.  jadi terkadang una merasa kesempatan jarang seperti itu jangan dibuang.

"ish, cerita unaaa!" kata junkyu kesal, menarik ujung rambutnya yang sebahu dengan halus.

"iya, nyet.  udah jangan ditarik."

una menatap mata junkyu kesal, namun berakhir memalingkan wajahnya tanpa sadar dan memandang lurus ke depan, dimana ia melihat jihoon dan beomgyu tengah berbual dengan dua girlsnya.

"jadi gua laper, gak sengaja si kai dengan gua ngaduh mulu.  dia nanya dong, terus gua jawab gua laper."

una teringat adegan tadi pagi, yah lebih kurang, dia tidak menceritakan bagaimana kai menohok kepalanya kasar.

"dia marah-marah sambil bilang, 'bi! ntar maag lu kambuh yang repot gua kudu nyeret-nyeret elu, badan lu berat!' yeuw sat, gua kaga berat!" una melanjutkan dengan nada dan gaya bicara yang nyeleneh.  dia tanpa sengaja berhasil membuat junkyu terkekeh ringan, lucu sekali.

"jadi abis itu kai sama lily nyeret gua ke kantin, terus ketahuan deh."

una hanya berlagak sembari menaikkan bahunya, dia tertawa sekejap mengingat kejadian tadi.  lalu meringis ketika mengingat bagaimana kai dan lily memakan kentang dengan yogurt.

saat tak mendengar respon junkyu, una menggerakkan lehernya menghadap arah junkyu.  mendapati junkyu memiringkan kepalanya bingung.

"kok, elu lapar?" tanyanya sembari membulatkan bibir.

una mau kesal saja, tak tau juga.  tapi tetap menjawab.  "tadi malam gua bikin tugas yang gila dari wali, bukan pelajaran umum sih.  dia minta bantuan dengan imbalan tambahan nilai, padahal sekre kelas kami tuh si kai."

"saking gak nyangkanya sebanyak itu, gua nunda sampe sore.  ternyata banyak.  gua lupa waktu, sampe lupa makan juga."

dia melanjutkan, "gua baru tidur jam setengah dua, trus saking pulasnya gak dengar bunyi alarm gua.  gua skip sarapan, hehe."  una tertawa ringkih, dia menunjukkan eyes smilenya.

junkyu terdiam sekejap sebelum tersenyum lagi dengan mata yang terarah pada mata una langsung, tangannya terangkat menuju pucuk kepala una.

ia lalu mengusapnya pelan, tanpa sengaja pula una mendekatkan kepala semakin dalam dengan sentuhan itu.  nyaman.

"ututu kasian, tenang una!  besok gua bakal ingatin elu buat makan terus, ahaha."

dan begitulah, kebangsatan junkyu yang berhasil membuat una sedikit terangkut dari dunia virtualnya, menuju kehidupan nyata yang menyulitkan.

hadeh, susah deh hidup gua kalau mulai suka orang.




[R E D 向 MIDDLE LINE OF GEX]
[겤스의 미들]
ㅡcontinuará.

R E D 向 middle line of GEXWhere stories live. Discover now