CHAPTER 04: SERINDIPITY

29 10 4
                                    

《레드 ㅡ 스린디피티》

LEBIH dari dugaan kai, dia merasa cukup nyaman dengan kehadiran lily di antara dia dan una.  awalnya, ia merasa bahwa una dan dia terlalu berbeda untuk diterima gadis remaja lainnya.  atau mungkin itu hanya dirinya?

tapi cukup aneh bagi kai, dia dan lily memilki cukup banyak kesamaan.  jika adapun beberapa hal yang berbeda, mereka dengan mudah mengendalikan diri dan mengatur kembali suasana. 

bisa dikatakan... mereka cukup cocok.

berbeda dengan remaja lainnya, atau terkadang una sendiri, lily mudah memahami dirinya.  entah itu bahasa aliennyaㅡbasically karena dia memiliki gaya berpikir yang unik, atau pun keinginannya yang kerap dianggap sulit maupun menyusahkan.

tapi lily berhasil beradaptasi dengan karakter sinting kai, menempatkan diri pada situasasi sulit tanpa merasa keberatan.

ini jelas terasa seolah mendapatkan sesuatu yang hebat tanpa harus berusahaㅡsecara kebetulan.

apapun itu, kai sepertinya senang.


"eih bego, lu kenapa ngambilin kentang gua?!" una sensi, dia lagi datang bulan dan lapar setengah mati karena dia tanpa sengaja melewati jam makan malam dan sarapannya.

"pengen gua coba campurin sama yogurt gua, mana tau enak," kai membalasnya santai, dia terbiasa suara berisik una.

entah kenapa dia tiba-tiba penasaran, dia hanya menatap warna kentang itu dan mencicip yogurtnya.  dan dia tiba-tiba saja ingin mencampur mereka.

saat satu suap masuk ke mulut kai, "ieehh, kaileen raphride! lu jorok banget, sih!" keluar dari mulut una.

"this isn't that bad," kai berseru dan menarik perhatian lily, lalu kata "serius?" keluar dari bibirnya.

anggukan dari kai membuat bibir lily membulat penasaran. lalu di saat kai kemudian menyodorkan ciptaannya ke dalam mulut l lily, gadis itu terkekeh, "una cobain!  enak loh!"

"gak! gak! kalian sinting, bikin malu aja!" ketus una, dia jelas tidak suka.

namun kedua preman KHS ini tampak tak peduli, masih mencoba untuk lanjut berkiprah dengan riset terbaru mereka sembari berbual ringan.  hingga ada seorang pemuda datang ke dekat meja mereka.

"wah, ternyata richy worldwide gang-nya KHS isinya anak nakal, ya?" dia menarik unjung kuping kaiㅡhanya karena gadis itu yang berada paling dekat dengannya, menatap geram tepat ke mata cewek-cewek itu.

"aduh, pak! sakit ih, kulit abdi teh sensitifㅡjangan di jewer atuh!" kata kai, tepat membuat guru itu melepas jewerannya.

"eh, pak seojoon, hehe." lily memamerkan sengirannya, sementara una sudah menghilang di balik telapak tangannyaㅡkayanya sih dia malu.

guru bidang sejarah itu kemudian mengambil catatannya, sebabai guru pengawas waktu itu, meneliti dan menconteng hal-hal.

"baiklah..." dia berkata, mengambil napas.

"eluna riherman, kaileen raphride, dan lilac de reiwanch; kelas XI extra 4: melakukan pelanggaran sebab dengan sengaja keluar dari pelajaran yang tersebutㅡyaitu mata pelajaran biologi yang dibimbing oleh choi siwon  karena hal ini akan mendapatkan sanksi mengemasi peralatan di ruang seni."

tiga teman ini otomatis merengek tidak terima, mereka 'kan hanya makan karena mereka lapar. 

ini tidak masuk di akal!

"tidak ada tapi!  atau saya laporin kalian ke orang tua kalian tentang ulah kalian selama ini? saya tidak menerima sogokan seperti guru lain, girls." pak sehun mengedipkan matanya kemudian berjalan, memberikan sinyal bahwa mereka harus ikut dengannya.

bukannya tak tahu, tiga serangkai ini sadar betul hari ini ada tamu yang akan datang mengunjungi KHS.  tamu itu pun akan mengisi ruang seni yang kebetulan cukup luas sebagai ruang penyambutan.

sepertinya seojoon yang bertugas sebagai pengurus lupa untuk membersihkan ruang seni, karena itu pula ia memanfaatkan murid-murid yang melanggar aturan sebagai tumbal.

"untung ganteng, kalo enggak udah gua codet tuh mata!" una berkomentar dikala mereka sudah ditinggal pergi oleh sang guru.

"pen gua jadiin telur mata seojoon tau gak?!" kelut lily berbarengan.

kai belum  bergerak, melirik ponselnya sekejap.  menggulirkan layarnya, mencari jalan keluar dari hal sederhana ini.


jihoon

you: hun, lo ada di sekolah?

jihoon: aduhh

jihoon: bebeb gak pake hai hai lagii:(

jihoon: iyaa di sekul,, knp??

you: minta tolong dongg

you: mau kan:(

jihoon: hehheheh 

jihoon: apa sih yg engga buat princess??

you: minta tolong gue beresin art room, tadi pak seojoon dateng waktu gue lagi sarapan

you: terus dia ngehukum gue sama anak-anak

you: mau kan lo nolongin gue hun:(   

jihoon: iya deh princess:))

jihoon: biar abg huni ajak beomgyu and junkyu juga cups cups

you: makasihhh huniii



"guys, jihoon, junkyu, sama boemgyu bakal datang nolongin kita."

kai baru saja siap mengetik balasan untuk jihoon saat menurunkan ponselnya, hanya untuk mendapati seorang pria di hadapan wajahnya.

sialan.

"kai, kamu ngapain di sini?" dia bertanya dengan menunjukkan mata yang berkilau heran.

kai meraup tengkuknya canggung, bernapas pelan sebelum berucap "sa-saya di hukum sama pak seojun, sir."

pria itu terkekeh manis sebelum berucap, "haha, syukur deh yang nolongin saya kamu.  saya 'kan cuma deket sama kamu."

kai hanya bisa menggigiti bibir bagian dalamnya sambil mengangguk kaku, menahan wajahnya yang memanas mendengar kalimat terakhir guru itu.

"kamu kaku, ya, sekarang?" dia terkekeh sembari menepuk pelan pucuk kepala kai dengan ringan, menampakkan senyum manisnya.

kai berusaha bertingkah normal, tidak mungkin dia beneran in love sama dia 'kan?  kedua temannya menghilang, jadi kai hanya respon dengan menepuk pelan pundak sang guru seni sembari berkata, "s-sir yoongi"




"kan anda yang berubah aneh."[]

[R E D 向 MIDDLE LINE OF GEX]
[겤스의 미들]
ㅡcontinuará.


R E D 向 middle line of GEXजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें