"Biarin adik kamu sekolah dimana saja. Lagi pula gadis kecil Papi ini udah besar, dia udah bisa jaga diri," ujar Alex ayah dari Al.

"Yeyy makasih Pi!" Terdengar sorak kemenangan dari Meisya.

"Teserah lo dek, tapi kalau lo sampai kenapa-kenapa. Lo harus langsung pindah kesekolah gue atau gue yang pindah kesekolah lo," final Al.

Dan langsung dibalas anggukan pasrah dari Meisya.

****

Sekarang Meisya sudah duduk di salah satu kursi kantin, tepat di sekolah yang baru beberapa jam ia tempati.

Meisya masuk di kelas X IPA 1 ia mendapat dua teman baru, yaitu Kaila dan Letta. Mereka bertiga sedang asik memakan semangkok Bakso dan diiringi oleh sedikit candaan dan tawa mereka. Meski baru mengenal mereka, namun Meisya sudah merasa akrab dengan mereka berdua.

"Kalo gue sama si Letta sih lebih suka sama Aktor korea," ungkap Kaila

"Oh, kalau gue lebih suka sama idolnya," balas Meisya sambil memakan baksonya.

"Gue juga suka sama idolnya, kan sama sama banyak cogannya. tapi lebih suka sama aktornya sih, soalnya lebih hot. hehe," ungkap Kaila sambil cengengesan.

Meisya dan Letta sontak langsung memutar bola matanya dengan malas, jika menyangkut soal cogan Kailalah nomer satunya.

"Lo suka Drakor nggak?" tanya Letta pada Meisya.

"Kalo soal Drakor mah gue tiap malam minggu marathonan," balas Meisya dengan semangat.

"Yeyy kalau gitu kapan-kapan kerumah lo yuk! Nonton Drakor terus marathonan sampe pagi, mau nggak?" tanya Kaila antusias.

"Mau banget dooong!" seru Meisya tak kalah antusiasnya. Ternyata awal sekolahnya tidak terlalu buruk seperti yang dipikirkan Al.

Mereka bertiga meneruskan obrolannya hingga suasana kantin tiba-tiba berubah, yang tadinya hening menjadi riuh ketika beberapa siswa memasuki kantin tersebut.

'Kak Bara ganteng banget sih'

'Kak Fano juga ganteng'

'Kak Naura udan cantik, manis lagi'

Dan masih banyak lagi teriakan-teriakan dari siswi-siswi yang berada di dalam kantin tersebut.

Dimeja Meiysa...

'Kak Bara ganteng banget sih'

Deg

Tubuh Meisya menegang saat mendengar nama yang sangat ia rindukan dari dulu, dengan reflek Meisya mencari sosok orang yang diteriaki siswi tadi.

Meisya terpaku saat melihat siswa yang duduk bersama teman-temannya di meja seberang. Meisya menundukan kepalanya sebentar, ia bingung harus melakukan apa?

Namun tiba-tiba Meisya bertekat untuk menghampiri Bara, ia harus bertemu dengan pria itu. Ia harus memastikan sesuatu yang menjanggal di pikiran dan perasaannya selama ini.

"Mau kemana? Makanan lo belum habis," tanya Letta bingung saat melihat Meisya berdiri dan hendak pergi.

"Mau nyamperin seseorang," jawab Meiysa.

"Lo lagi suka sama seseorang ya?" goda Kaila.

"Ng-nggak kok," balas Meisya gugup.

"Udah ngaku aja, ya udah gih samperin!" suruh Letta sambil melepaskan cekelan dari tangan Meisya.

"Makasih," balas Meisya.

"Udah kita do'ain moga lancar aja," balas Kaila.

Meisya buru-buru melangkah menghampiri siswa yang ingin ia temui.

Letta dan Kaila terus memperhatikan langkah Meisya, dan bersiap untuk meledek gadis itu. Tapi keduanya langsung menganga lebar dan saling lempar pandang, saat melihat Meisya berhenti tepat di depan meja sang mostwanted sekolah.

"Meisya tahu nggak sih sapa yang lagi dia deketin," tanya Letta khawatir.

Kaila mengangkat kedua bahunya keatas, ia juga masih tidak percaya.

Keduanya malah ikut deg-degan sendiri.

Meisya menghentikan langkahnya saat sudah sampai di depan Bara, namun laki-laki itu masih belum menyadarinya keberadaannya, karena Bara yang terlalu fokus menatap kearah ponselnya.

Meisya menundukkan kepalanya, pertanda ia bingung harus melakukan apa sekarang? Padahal tadi ia sudah menyiapkan segalanya.

"Mau cari siapa dek?" celetuk Kenan saat melihat adik kelasnya menghampiri mereka.

"Lagi cari guekan?" tanya Kenan dengan kepercayaan tingkat tingginya.

"Eh ngaca lo bro, mana ada gadis secantik dia suka sama lo," ejek Fano.

"Yaelah coba aja dulu," balas Kenan sambil membenarkan tatanan rambutnya, agar terlihat lebih tampan didepan siswi ini.

Meisya tetap diam sambil terus menatap Bara yang masih belum menyadari kehadirannya, tanpa di perintah, Meisya langsung duduk di kursinya samping Bara.

"Eh gadis murahan kenapa lo malah duduk seenaknya di situ sih? Sana pergi!" usir Naura dengan kesal.

Meisya masih setia menatap Bara, tanpa berniat untuk membalas perkataan Naura.

Bara yang merasa terusik langsung mengalihkan pandangannya kepada siswi yang dengan lancang duduk di sampingnya. Bara sedikit terkejut saat melihat wajah siswi yang ada di sampingnya ini, apalagi disaat ia menubruk netra cokelat milik gadis tersebut. Bara sempat terpaku namun ia langsung merubah ekspresinya kembali.

"Aku kembali," bisik Meisya lirih.











~To Be Continued~


Next part

Jangan lupa vote dan komen 🌟

Link GC
Pasukan Posessive WPツ
ada di Bio
Ig : wrtr.lly




BARA My Possessive Boyfriend (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang