1. Aquila Aleyshia

318 229 341
                                    

Kan kulakulan segalanya untukmu, Kak ....

Derrrrrt
Derrrrrt
Derrrrrt

Dengan enggan Aquila membuka matanya dan mematikan alarm yang sejak tadi berbunyi.

"GILA!!! GUE TELAT! JAM 07.30 AM?! KOK BISA SIH? KAKAKKK!! KENAPA KAKAK NGGAK BANGUNIN GUE?!" gadis itu mengacak rambutnya frustasi. Ila mendengus kesal mengingat kejadian yang baru ia alami akhir-akhir ini.

Dengan sigap, Aquila langsung bangun dari kasurnya yang begitu posesif dan membersihkan dirinya secepat mungkin.

Setelah siap, Aquila langsung meraih roti selai dan tas ransel yang berada di meja makan. "Mom, Daddy, Ila pergi dulu ya!" pamit Aquila dan segera pergi ke sekolah dengan mobil Mini Cooper, pemberian kakak tercintanya.

Nama lengkapnya Aquila Aleyshia, biasa dipanggil Ila karena tingkahnya yang petakilan seperti anak kecil. Gadis berambut brown dengan pahatan hidung yang sempurna, dilengkapi dengan manik mata yang indah, membuatnya terlihat begitu berbeda dan menawan.

Setelah sampai di gerbang sekolah, Ila semakin jengkel, karena yang ada di hadapannya sekarang adalah gerbang sekolah yang benar-benar tertutup rapat.

Ila memakirkan mobilnya di sebuah warung yang terletak tidak jauh dari SMA Yudistira, sekolah barunya yang masih terdengar ramai oleh derum motor anak muda yang saling bersahut-sahutan dengan badge sekolah yang terlihat sama persis dengan sekolah barunya.

Brukk

Saat Ila turun dari mobil, Ila tidak sengaja menabrak cowok yang tiba-tiba muncul dari belakangnya. "Sakit tahu!! Eh tunggu dong!? Gue Ila. Murid baru. Lo telat juga ya? Boleh ikut gak?" tanya Ila langsung pada cowok bertubuh tegap di depannya, namun cowok itu justru terus berjalan tanpa menjawab pertanyaan gadis berambut brown di belakangnya.

Merasa dicuekin, Ila langsung berlari menghadang cowok itu, "Tunggu! Gue lagi ngomong sama Lo! Nggak sopan banget sih! Ishh!"

Manik mata Ila tertuju pada seragam yang dikenakan cowok yang sekarang sedang berbalik menatapnya. Gila ganteng banget, tapi urakan, ih tapi kenapa tetep ganteng aja sih! Sumpah cowok ini beda banget. Segera Ila membuang pikirannya jauh-jauh dan langsung to the point.

"Nama Lo siapa? Gue nggak tahu cara masuk. Gue gak mau banget buat kesan pertama yang buruk. Disuruh bersihin toilet lah, berdiri di lapangan, atau hukuman apa aja deh, gue males. Gue mohon tolongin gue, please." tutur Ila sambil mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya membentuk tanda peach.

Dari arah belakang terlihat ada empat orang cowok yang tengah berjalan ke arahnya sambil sesekali bersiul untuk menggoda Ila.

"Eh ada siapa di sana?"
"Suit, suittt! Perfect banget sih,"
"Cantik! I'm coming!"
"Anak baru, mungkin."
"Si boss main gandeng-gandeng aja."

Tanpa aba-aba cowok di depannya langsung menarik pergelangan tangan Ila dan pergi menuju gerbang belakang sekolah. "Nama gue Al," jawabnya singkat.

"Mau ngapain?" tanya Ila bingung.

"Sialan," umpat Al sambil mencari celah agar mereka bisa masuk lewat pintu belakang, namun semuanya terkunci.

"Al?!" ucap Ila was-was. "Jangan berisik! Ayo naik!" kata Al dengan gercep.

"Maksud lo apa? Naik?" tanya Ila memperhatikan pakaian bawahnya, membuat Al tersadar dan memberikan jaket bomber hitam miliknya, "Pake ini! Buat nutup rok, Lo!"

Aquila sedikit ragu, "Lo, jangan ngintip gue!" tegas Ila yang hanya mendapatkan jawaban pendek dari Al, "Nggak minat."

Tanpa berpikir panjang Ila langsung membuka sepatunya dan memasukannya ke dalam tas.

Aquila dan AltairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang