•Part 48|| Yang Tersembunyi

26.3K 1.7K 78
                                    


"Ini yang aku mau dari kamu Vin, kamu ada waktu buat Keyra." Ujar Dira dengan nada yang sarat akan kebahagiaan. Akhirnya setelah beberapa lama ia tidak menghabiskan waktu bersama Alvin, hari ini pria itu mau juga untuk menemaninya dan Keyra jalan-jalan. Meski hanya dengan menemani Keyra untuk bermain di sebuah Kidzone di salah satu mall.

Itupun bukan dengan cara yang mudah, beruntung ada Keyra yang bisa membantunya. Dira tahu, Alvin tidak akan pernah menolak jika Keyra yang meminta.

Alvin tersenyum simpul menimpali, andai bukan karena Keyra yang merengek bahkan sampai menangis meminta untuk ia temani jalan-jalan. Mungkin Alvin tidak harus berada disini dan kembali membohongi Fara. Namun dirinya juga tidak tega mendengar Keyra yang memohon diriingi tangis.
Dan tidak memungkinkan juga ia jujur pada Fara soal alasannya pergi, beruntung istrinya itu tidak  mempermasalahkan dan tidak banyak tanya.

"Kamu tau, Key selalu nangis kalau kamu nolak buat nemenin dia? Dan susah buat Key mengerti Vin. Lagian kamu juga kenapa sih, sekarang susah kalau di ajak jalan? Gak seperti sebelumnya. Pasti karena istri kamu itu kan?" Dira berdecak kesal, mengingat sikap Alvin yang semakin kesini semakin berubah terutama sulit untuk ditemui. 

Alvin menaikan sebelah alisnya. "Kenapa bawa-bawa Fara?" Tanyanya tidak terima. Meskipun perkataan Dira benar, tapi itu pun tidak sepenuhnya karena ia juga punya alasan sendiri.

"Kenapa enggak? Aku yakin Fara itu terlalu overprotektif sama kamu, sampai ketemu aku aja dia larang. Padahal kan dia tau kita gak ada hubungan apa-apa, berlebihan tau gak sih. Jangan karena kamu suami dia, Fara jadi seenaknya ngatur hidup kamu Vin. Kalian menikah, bukan berarti kamu hidup dalam batasan yang istri kamu buat."
Walaupun dengan suara yang tenang, Dira memiliki niat dibalik ucapannya yang penuh dendam. Kali ini, giliran dirinya yang menjatuhkan Fara dihadapan Alvin setelah beberapa waktu lalu Fara berhasil menjatuhkannya.

Sejenak Alvin bungkam, jauh didalam hati ia juga sependapat mengenai Fara yang membatasinya. Bahkan istrinya itu memberi ancaman jika dirinya masih menemui Dira, padahal niatnya hanya ingin berteman. Tidak ada sama sekali rasa keinginan untuk kembali bersama, walaupun sedikit perasaannya masih ada untuk Dira. Dan hal itu tidak bisa dijadikan alasan, mengingat dirinya sudah berusaha keras untuk menguburnya dalam-dalam sejak beberapa tahun silam. Dan lagi pula, ada Fara saat ini. Tidak bisa dipungkiri, nama istrinya itu hampir menguasai semua ruang didalam hatinya.

Dan lagi Alvin sadar, bahwa dirinya juga yang salah. Wajar jika Fara marah,  karena selama ini ia lebih banyak menghabiskan waktu bersama Dira dibanding istrinya. Bisa dikatakan cemburu, lagipula istri mana yang terima suaminya jalan bersama wanita lain walau sebatas teman? Dan tanpa disadarinya, Fara terluka karena perlakuan yang ia berikan pada Dira.

Alvin sempat menyesal, karena lambat dalam menyadarinya. Dan karena itu juga, dirinya berpikir seraya merenungi kesalahannya selama ini. Karena bagaimanapun Dira masa lalunya, dan Fara adalah masa depannya. Memprioritaskan Fara adalah seharusnya, dan bersikap pada Dira sewajarnya teman saja.

"Bukan karena Fara Di, tapi ini karena aku sendiri." Bantah Alvin.

Dira menatap Alvin tidak percaya. "Dalam artian kamu mau menjauhi aku Vin? Keyra juga?"

"Bukan Di, tapi karena aku juga punya kehidupan sendiri. Harus berapa kali sih aku bilang sama kamu? Aku punya kerjaan, dan juga kelurga Di." Jelas Alvin penuh penegesan. Ia ingin Dira paham dan tidak terus berharap padanya. Bukan karena tidak nyaman, tapi tidak selamanya waktu yang ia punya untuk mereka.

"Tapi kamu sendiri yang bilang Vin, kalau kamu mau bantu kita dan selalu ada seandainya kita butuh kamu." Dira naik pitam, dirinya marah karena Alvin tidak lagi membuktikan perkataannya waktu itu.

Perfect With You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang