•Part 10|| A R T

28K 2K 11
                                    

Hari ini adalah hari kedua Fara di Jakarta. Lebih tepatnya di rumah Alvin. Semuanya masih sama belum ada yang berbeda. Dalam artian hubungannya dengan Alvin. Bahkan semenjak pertemuan kemarin siang, Fara belum lagi bertatap muka dengan Alvin. Semalam pun entah Alvin pulang jam berapa.

Langkah Fara sampai di dapur yang ternyata masih kosong. Tidak ada Mbak Ika atau pun makanan yang sudah siap di meja. Tanpa berpikir panjang Fara segera turun tangan karena bagaimana pun Fara butuh sarapan pagi ini, begitu juga Alvin.

Butuh waktu tiga puluh menit untuk Fara menyiapkan sarapan pagi ini. Walaupun harus dengan susah payah mencari tempat penyimpanan bahan makanannya. Kebiasaannya yang selalu membantu sang Mamah di dapur menjadikannya sedikit demi sedikit paham, bagaimana cara mengolah makanan.

"Selamat pagi Bu."
Tiba-tiba Mbak Ika datang dari arah pintu belakang.

"Pagi juga Mbak Ika."

"Loh ini semua Ibu yang masak?"

"Iya Mbak."

"Ya ampun Bu, maafin saya toh. Ini kan tugas saya, loh kok jadi Ibu yang repot."

"Enggak apa-apa kok Mbak aku udah biasa."

"Maaf toh Bu saya lupa, kalau sekarang ada Ibu. Biasanya ya Bu kalau Bapak gak kerja, saya datangnya agak siangan. Soalnya Bapak pagi-pagi suka jogging, terus nanti sarapannya suka makan ketoprak langganannya di depan komplek. Jadi saya siapin nya buat makan siang aja."
Merasa tidak enak Mbak Ika menjelaskan tentang tugasnya.

"Iya gak apa-apa kok Mbak Ika. Lagian ini juga kan udah jadi sebagian dari tugas aku. Ngomong-ngomong jangan panggil aku Ibu dong Mbak, gak enak aku dengernya. Panggil aku Fara aja ya!"

"Lah gak bisa toh Bu. Itu kan tanda hormat saya. Gak enak juga saya panggil nama aja."

"Gak apa-apa kali Mbak biar lebih akrab aja. Lagian disini kan Mbak yang lebih tua."

"Tetap aja Ibu kan atasan saya."

"Ya udah deh terserah Mbak Ika aja."

"Saya panggil Non Fara aja toh."

"Iya deh gak apa-apa biar gak Ibu banget. Oh iya ayo Mbak kita sarapan bareng."

"Makasih Non saya sudah sarapan tadi dirumah."

"Yah padahal lebih enak kalau sama-sama."

Fara pun mulai menyantap sarapannya. Sedangkan Mbak Ika membersihkan bekas Fara masak.

"Mbak udah lama kerja disini?"

"Sekitar tiga tahunan. Semenjak Bapak tinggal disini."

"Cukup lama juga ya Mbak. Kalau boleh tau gimana rasanya kerja disini mbak?"

"Alhamdulillah Non. Bapak itu orangnya baik, saya betah kerja disini. Gak banyak aturan, pengertian banget Non. Sampai keluarga saya aja di perhatiin. Kalau Bapak gak ada dirumah, saya diliburin. Tapi tetap aja gaji ngalir."
Mbak Ika terkekeh mengingat kebaikan Alvin selama dirinya kerja disini.
Begitu juga Fara yang terpana mendengar sisi baik Alvin. Dibalik sosoknya yang terlihat masa bodo ternyata dia juga bersikap perhatian terhadap orang di dekat nya. Andaikan Fara mendapatkan perhatian juga dari Alvin mungkin dirinya juga akan sangat bahagia.
Fara menggelengkan kepalanya, untuk membawa ke alam sadar kembali dari angannya yang belum tentu terjadi

...

Alvin baru saja sampai dirumah tepat jam satu siang. Setelah menyelesaikan olahraga nya pagi tadi, Alvin ikut serta kegiatan gotong royong membersihkan taman komplek, bersama warga lain. Itulah alasan mengapa dirinya pulang terlambat. Sebenarnya bukan hanya itu saja, tapi keberadaan Fara dirumahnya menjadi salah satu alasan mengapa tidak pulang cepat.

Perfect With You [END]Where stories live. Discover now