9. SAMA RASA

353 54 25
                                    

☘️☘️☘️

“Arjuna...”

Kini Yerika dan Arjuna tengah menonton televisi di ruang tamu, setelah seminggu menghadapi ujian, akhirnya terlepas juga dari SMA, tinggal menunggu hasil, acara perpisahan, dan lulus.

“Arjuna,” panggil Yerika lagi.

“kenapa Yer?” tanya Arjuna tanpa memutuskan pandangan dari televisi.

Yerika mendengus kesal, “jadinya kamu kapan nikahin aku?!”

Arjuna langsung menengok, sekaligus menatap Yerika heran, “y-ya bilang dulu lah ke orangtua kamu,” ujar Arjuna.

“lagian kamu kerasukan apa sih?!”

Yerika menjauhkan tubuhnya dari Arjuna, menempelkan punggungnya lagi di sofa, “ya aku kan memastikan, kalo gak cepet-cepet, nanti kamu malah ninggalin aku,” ujar Yerika. Melihat postingan Arjuna beberapa hari lalu, membuat dirinya sedikit merasa takut, takut jika Arjuna malah meninggalkannya. Tapi seharusnya Yerika tidak perlu khawatir, itukan akun yang sudah lama tidak dipakai, tapi...entahlah, Yerika hanya takut.

“Arjuna...”

“kenapa lagi Yer?”

“makasih ya, aku sayang kamu hihi.”

Mendengar ujaran Yerika, Arjuna menjadi kikuk, matanya entah melihat ke arah mana tapi tidak lagi fokus pada televisi, “hm...saya juga,” sahut Arjuna.

Saya juga?!

Senyuman Yerika merekah, “kamu sayang aku juga?!” tanya Yerika penuh antusias.

Mata Arjuna terbelalak, “eng-enggak, maksudnya, saya makasih juga ke...kamu.”

“ohh gitu,” memang ya, Arjuna Sadewa sangat ahli mempora-porandakan suasana hati, ibaratnya, diajak melayang tinggi dan dihempaskan ke bumi.

☘️☘️☘️

Tok tok tok! Yerika mengetuk pintu kamar Arjuna, “do you wanna build a snowman...”

“go away Anna!” sahut Arjuna.

Ceklek! Pintu terbuka dan memunculkan sosok Arjuna, “hehe bercanda, ayok.”

Malam ini keduanya ingin pergi ke pasar malam yang baru buka kemarin, sesampainya disana, Yerika langsung menarik Arjuna ke tempat kora-kora, “ayo, Jun, naik ini!”

Arjuna memberikan dua tiket yang sudah dibeli dari awal masuk, setelah tiketnya sudah disobek, Arjuna dan Yerika sama sama naik, kedua manusia itu duduk di tengah-tengah. “deg degan ih,” ujar Yerika.

Kora-koranya mulai diayunkan pelan-pelan, sampai akhirnya kencang. “aaaaakkkkkk!!!!” Yerika berteriak takut, tangannya mencengkram kuat besi pegangan. Setelah beberapa menit diguncang, “haduh, pusing...tapi seru.”

“terus? Mau ngapain lagi?”

Yerika mengedarkan pandangannya, mencari sesuatu yang dirasa menarik, “ah itu, dimsum! Yuk makan dulu,” ujar Yerika.

“pak, dimsum ayam dua, sama dimsum udangnya dua juga ya,” ujar Yerika, memesan dimsum.

“siap neng, tunggu yak.”

Tak butuh waktu lama untuk menyiapkan dimsum, kan hanya tinggal dimasukkan ke wadah saja. “mau gak?” tanya Yerika sambil menyodorkan dimsum ke Arjuna.

Arjuna menggeleng. “enggak, udah kamu aja.”

Setelah Yerika menghabiskan dimsumnya, mereka berdua berjalan menyusuri area pasar malam lagi. Bermain tembak-tembakan balon dipapan yang berputar, memancing ikan mainan, dan membeli sedikit aksesoris seperti gelang, destinasi terakhir, sepertinya akan menaiki bianglala, walaupun tidak terlalu tinggi, tapi kelihatannya cukup menyenangkan.

“gimana? Seneng hari ini?” tanya Arjuna.

Yerika mengangguk senang, “seneng lah, tambah seneng karena ada kamu,” ujar Yerika disusul dengan kekehan.

Arjuna mengangguk, “hmm...saya juga.”

Yerika yang tadinya tengah melihat ke arah luar, langsung menatap Arjuna, di bianglala, mereka duduk saling berhadapan. “iya, kamu seneng juga kan?”

“saya juga...tambah seneng karena ada kamu.”

“o-ohhh...”

Rasanya, Yerika ingin mengublim saja :)

☘️☘️☘️

EY YO!

JANGAN LUPA VOTE YE!

SEE YOU!

Leukimia | Xiaojun Yeri ( ✔ ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang