DINARA [Tersedia Di Gramedia] ✔

20 🌻🌻 The Winner

Duh, bapak CEO gantengnya sholeh banget 😍

Oh, haaaaii semuanyaaa!

Kangen nggak?

Kangen nggak nih?

Ada yang masih nunggu cerita ini?

Mau maraton lagi? 😆

Aku libur berapa hari sih, kok kayaknya baru sebentar deh.

Makasih ya bab kemarin ramaaaaii banget! Aku harap bab ini juga 😘

Ramaikan kolom komentar, vote sebelum baca dan semoga kalian senang dengan ceritanya 😙

Selamat membaca!

🌻🌻🌻🌻

DD logistik memenangkan tender sebagai tim distributor Diamanta Mahera Grup.

Angin paling segar sekaligus paling menggembirakan setelah nyaris enam bulan perusahaan ini didirikan dan bertindak seolah-olah bagai tanaman kekurangan air di padang pasir. DD logistik menempati posisi kedua dengan hasil evaluasi terbaik serta skor tertinggi dari kuisioner pihak tertuju. Ini adalah pencapaian terbesar bagi Arya setelah dia keluar dari jajaran direksi hotel dan perusahaan keluarganya.

Meski harus menduduki peringkat kedua dan dibawahi oleh Kamandayu Empire, dia tidak masalah. DD logistik memang perlu berproses, dan bekerja untuk Diamanta bersama Kamandayu sebagai tim ekspedisi tentu akan membuatnya bertambah pengalaman.

Runner up juga prestasi, yang paling penting adalah kesempatan bagi DD logistik untuk berkembang dan memulai langkah awal. Dia senang karena perusahaan sebesar Diamanta Mahera bersedia mempertimbangkan tawarannya walau jelas-jelas Kamandayu sangat mampu menjadi tim distributor tunggal yang mumpuni bagi mereka. Saat ini keadaan kantornya benar-benar berbeda, tiap departemen disibukkan dengan tugas-tugas baru.

Seperti telur pecah tepat di atas kepala atau bisul pecah dan membuat kelegaan yang merepotkan setelahnya, pegawai-pegawai yang tersebar dalam tiap kubikel mereka di luar sana terlihat senang meski sedang sibuk-sibuknya.

“Mereka minta tambahan 5 pesawat kargo yang siap beroperasi. Jadi totalnya 8 dengan yang sudah kita punya. Bisa lihat-lihat lagi data dan katalognya? Kita harus siap-siap sampai nanti dinyatakan siap bekerja sama dengan mereka.”

“Ini lelucon, Pak.” Edwas menyahut cepat. Arya bisa melihat kalau wajah itu satu-satunya yang tampak kurang senang dengan kemenangan mereka.

“Kenapa?” tanya Arya tenang.

“Target tahunan mereka itu 10 juta karat, cuma 2 ton saja. Dan kita kebagian 30% alias sekitar 6 kwintal pengiriman dalam 1 tahun. Tapi mereka seenaknya minta kita siapkan 5 kargo pengangkut lagi.”