5 🌻🌻 The Ranajaya

61.4K 7.8K 1.1K
                                    

Hai, guys!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hai, guys!

Makasih ya udah meramaikan bab 4 kemarin. Aku semangat banget nerusin dan up Dinara 😘

Aku harap bab ini juga ramai vote dan komentar di paragrafnya. Uwuwu!

Siap bertemu pasangan ini lagi?

Semoga segera jatuh hati sama Dinara dan Arya ❤

Vote dulu sebelum baca 🌟

Selamat membaca!

🌻🌻🌻🌻

“Oalah, Le... apa lagi ini? Kamu ya ndak berhenti bikin ibuk jantungan toh.”

Kepergian Diana jelas-jelas bukan salahnya, semua orang tahu tapi semua orang juga memilih untuk menyalahkannya. Sebab, siapa yang membawa Diana masuk ke keluarga ini beberapa tahun yang lalu kalau bukan Arya?

Dan walaupun sudah disetujui, direstui, serta akan dinikahkan dalam waktu dekat, kepergian Diana yang mencoreng nama baik keluarga tetap butuh sasaran pelampiasan.

“Kamu yang bawa-bawa perempuan itu ke keluarga kita! Lihat ini, orang yang ndak setara memang ndak punya adab, semena-mena. Pergi ndak pake bilang, sudah untung diterima dan dilamar. Ini penghinaan!” Andra—kakak kandung Arya, meneriakinya kala Diana dinyatakan sebulan menghilang.

“Gara-gara kamu iki, Ya. Kamu mau sok-sok keluar dari jajaran direksi perusahaan, mau buka usaha sendiri, Diana ya mana mau. Dia pasti takut ndak makan kalau kamu lepas dari kerjaan. Hidup lantang lantung ndak tahu masa depan. Pantas Diana pergi, salah kamu iki!” Bude Yana—kakak ibunya juga mengatakan hal serupa, menyalahkan Arya dengan alasan yang berbeda.

“Ya... ini apa lagi, Le? Bilang ini ndak benar.” Kali ini giliran ibu kandungnya.

Arya yang beberapa saat lalu sudah memutuskan untuk membatalkan rencana pernikahan, setelah berunding dengan pihak dua keluarga dan Diana tidak kunjung ditemukan, tahu-tahu kembali dengan membawa kabar lain.

Dia akan tetap menikah, dengan orang yang berbeda, agar keluarganya tak perlu menanggung malu, mereka hanya harus pintar mencari alasan.

“Namanya Dinara, Bu.” Arya tidak goyah, dia tetap meneruskan apa maksudnya pulang ke Surabaya. “Saya mohon Ibu dan Bapak kasih restu, saya mau tetap menikah meski bukan sama Diana.”

“Le...” Ayudia, ibu kandungnya terduduk lemas di kursi berlapis emas khas singgasana kediaman Ranajaya. Beliau terlihat syok sekaligus tidak percaya pada pendengarannya sendiri, bahwa putra bungsunya akan tetap menikah, dengan seorang wanita pengganti.

“Ini bukan buat mainan, Le... eling kamu!”

“Saya memang nggak niat main-main,” ucapnya serius. Tatapannya menunduk menatap lantai marmer di bawah kaki, tampak tunduk dan hormat, meski cara bicaranya tetap keras kepala. “Saya serius sama Dinara, Bu. Saya pilih dia buat jadi calon istri saya selanjutnya.”

DINARA [Tersedia Di Gramedia] ✔Where stories live. Discover now