53. Merasa Bersalah

13.1K 777 41
                                    

'Maaf sudah gagal melindungimu'

。。。。。。。
。。。。。。。

Arthur termenung di atas rooftop rumah sakit. Tangannya terkepal kuat mengingat keadaan ana. Banyak kata andai di dalam dirinya.

"Maaf ana" Lirihnya dengan setitik air mata yg jatuh di pelupuknya yg dengan segera ia hapus. Ini kedua kalinya ia menangis hanya karna seorang gadis. Tapi ini jauh lebih menyakitkan!

Banyak yg arthur pikirkan. Ia tidak mengerti dengan semuanya. Melihat kedekatan dan cara renald melindungi ana membuatmya bingung sekaligus marah.

Arthut menatap langit malam yg biasa ana sukain. Langit gelap tanpa adanya bulan dan bintang. Seperti dirinya saat ini. Langit tanpa bulan dan bintang itu hampa dan skerang arthur sedang merasakan rasanya menjadi langit.

"Harusnya gue yg lindungi lo" Ucapnya lg dan lg dengan mata sayu menatap langit malam.

"Sorry" Suara tersebut membuat raut wajah arthur berubah. Ia kenal dengan pemilik suara tersebut.

"Sorry buat kesalahan yg selama ini gue perbuat. Gue terpaksa lakuin ini semua" Arthur masih diam demgan raut datarnya menatap hamparan kota yg di terangi lampu.

Renald menghela nafas. Dirinya duduk disamping arthur agar bisa enak berbicara. Ia akan menjelaskan kepada arthur. Namun saat ia ingin berucap suara panggilan membuatnga urung. Dengan segera ia mengangkatnya.

"…"

"Saya kesana sekarang"

Setelah mematikan ponselnya renald menatap arthur yg hanya diam dengan raut datarnya. Ia menatap seragam arthur yg dipenuhi oleh bercak darah ana. Rasa bersalah itu semakin menjadi tiap kali mengingat ana. Ini semua karnanya.

"Gue akan jelasin sesuatu sma lo. Lo mau ikut gue?" Arthur hanya diam. Acuh dengan setiap perkataan renald walaupun dalam dirinya ia penasaran.

"Gue cuman minta sekali ini aja. Setelah itu lo bebas mau apain gue" Arthur berdiri meninggalkan renald membuat renald menghela nafas. Ini pasti akan terjadi.

"Cepet!" Satu kalimat yg arthur ucapkan membuat renald tersenyum. Ia pun ikut berdiri dari duduk. Berjalan mendahului arthur.

Mereka memasuki lift. Setelah pintu lift terbuka, renald berjalan menuju salah satu ruangan yg sudah ia ketahui.

Arthur mengerutkan keningnya saat memasuki ruangan yg terdapat seorang wanita terbaring dengan banyak alat alat di tubuhnya.

"Hai mahh" Sapa renald setelah duduk di kursi dekat ibunya. Ia memang sudah memindahkan ibunya saat ia menuju kesini. Ia kira akan lama pengurusannya, ternyata cepat.

"Maafin rama yg udah jahat ini yah mah. Aku bawa arthur mah, mamah tau arthur kan? orang yg akan aku bunuh atas perintah papah" Arthur di buat tak mengerti dengan semua ini. Rama? setaunya namanya renald. Arthur dibuat tak mengerti.

Renald menghela nafas nya agar bisa leluasa bercerita dengan arthur. Ini saatnya ia memberitaukan kepada arthur agar mengurangi rasa bersalahnya.

"Sorry kalo gue ada niatan buat bunuh lo. Gue terpaksa lakuin itu supaya nyokap gue baik baik aja. Bokap gue nyuruh gue buat bunuh lo, kalo ga pengobatan nyokap bakalan di cabut dan alat penopang hidupnya bakalan di cabut juga"

Different [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang