46. I'm Different

13.1K 835 15
                                    

'Jika aku berbeda, memang nya kenapa? apa itu merugikanmu?'

~Ana~

。。。。。。。
。。。。。。。

Diruangan serba putih dengan bau khas rumah sakit menjadi hal pertama bagi lelaki yg baru saja sampai. Ia melangkahkan kaki nya menuju ruangan dimana malaikatnya ada.

Sesampainya ia di ruangan yg terdengar hanyalah alat pendeteksi jantung. Ini sudah biasa baginya.

"Selamat Malam Maa" Sapanya kepada sang ibu yg masih terlelap dengan alat penompang hidup di tubuhnya. Ini selalu menjadi pemandang yg ia benci selama 5 tahun.

"Rama kangen sama mamah, mamah kapan bangun?" Ucapnya lirih dengan mengecup punggung tangan sang ibu yg terbebas dari infus.

"Mamah ga kangen sama rama? Sampai kapan mah rama harus pura pura? ini udah 5 tahun, rama selalu nunggu mamah" Sebisa mungkin dirinya tidak mengeluarkan air mata. Ia sudah berjanji agar tidak menangis bagaimana pun keadaannya.

"Rama ga bisa mah harus sakitin dia, mamah tau kan seberapa berharganya dia buat rama?" Tanya nya lirih.

"Mamah harus bangun, bantu rama buat kuat mah. Bantu rama" Ucapnya lg dengan menenggelamkan mukanya di punggung tangan sang ibu.

Sudah 5 tahun dirinya terus berharap agar ibunya bangun. Ia tidak pernah meminta apapun pda tuhan, dirinya hanya ingin ibu nya bangun dan kembali padanya. Menasehatinya saat ia nakal, membuatkan nya makan, selalu menjadi pendengar yg baik saat ia butuh teman cerita. 5 tahun dirinya hidup tanpa ibunya membuat ia harus terus bertahan agar tidak tumbang. Belum lg maslah yg ia hadapi sekarang.

Saat pintu terbuka membuatnya tersentak kaget dan berdiri tegak, lalu menatap pria paruh baya yg sudah membuat hidupnya dan hidup ibu nya menjadi menderita. Ia sangat membenci pria ini yg sialnya itu adalah papah kandungnya.

"Mau apa anda kemari?!" Tanya nya tajam.

"Kmu berani kepada saya?!" Pria tersebut kembali bertanya dengan nada yg sama.

"Berhentilah berharap ibumu akan bangun nak, itu sangat mustahil!" Ucap nya santai kepada sang anak. Dirinya duduk di sofa yg ada diruangan nya.

"Itu bukan urusan anda!" Balasnya tajam.

"Oh ayolah nak. Ini sudah 5 tahun dan ibumu belum juga bangun" Ucapnya lg dengan nada santai yg mana membuat sang anak menahan amarahnya.

"Pergi!" Rama mengusir dengab nada tajamnya.

"Saya juga tidak sudi berada disini. Kedatangan saya kemari hanya ingin memberitahumu saja. Jika dalam waktu satu minggu kau tidak berhasil menghancurkannya maka—"

"Pergi!!" Rama menaikan suara nya dengan tangan yg menunjuk pintu. Dirinya benar benar muak dengan iblis jelmaan manusia ini.

Pria paruh baya tersebut terkekeh saat mendegar suara emosi anaknya. Ahhh anaknya ini sangat mudah terpancing.

"Saya tidak main main! Jika kamu tidak berhasil, ucapkan selamat tinggal kepada mamah tercintamu!" Ucap pria paruh baya tersebut dengan serius dan pergi meninggalkan ruangan meninggalkan rama yg semakin emosi.

Different [END]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum