50. Beban

1.8K 229 5
                                    





Suara denting dari sendok dan mangkuk yang saling beradu memenuhi ruang rawat inap yang cukup sepi, ditambah suara EKG yang terpasang pada lengan mama una saling bersahutan dengan suara EKG pasien lain.

Dengan cekatan jaemin menyuapi mama una dengan bubur yang disediakan pihak rumah sakit, jaemin tahu pasti rasanya sangat hambar karena hanya berbumbu secuil garam.

"Kamu kenapa gak sekolah?" tanya mama una setelah diam selama beberapa menit.

"Kan mama lagi sakit" jawab jaemin kembali menyuapi mama una.

"Mama kan dirumah sakit ada yang rawat"

"Tapi gak ada yang jagain mama setiap saat" sela jaemin.

"Mama kan udah gak papa, gak perlu dijagain sampe 24 jam penuh"

"Besok jaemin sekolah kok, tapi buat hari ini jaemin pengen nemenin mama aja" ucapnya sembari memberikan segelas air putih pada mama una setelah bubur nya habis.

Mama una tersenyum tipis menerima segelas air dan meminumnya perlahan, setelahnya ia meminum obat yang sudah disediakan oleh perawat.

"Mama bobo dulu aja, jaemin mau naro mangkuk sekalian mau pulang dulu. Ganti baju"

Mama una mengangguk lalu membaringkan tubuh ringkihnya membiarkan jaemin menutupi sebagian tubuhnya dengan selimut.

Setelahnya jaemin membawa mangkuk bekas sarapan mama una untuk ia kembalikan kepada perawat.

"Nak jaemin!"

Jaemin yang telah mengembalikan mangkuk pun menoleh saat seseorang memanggilnya yang ternyata dr. Baekhyun dan satu perawat disampingnya.

"Iya dok?" jaemin mendekat.

"Em maaf kalo saya bilangnya pagi-pagi begini" ucap dr. Baekhyun merasa tak enak.

Jaemin hanya diam memerhatikan dr. Baekhyun yang kini mengambil kertas diatas papan tulis kecil yang dipegang oleh perawat  dan memberikannya pada jaemin, jaemin sempat bingung namun tetap menerima kertas tersebut.

"Saya tau kamu mungkin gak punya siapa-siapa lagi buat bantu biaya perawatan ibu kamu, dan saya juga gak bisa memberikan keringanan karna itu prosedur setiap rumah sakit"

Jaemin membaca isi kertas tersebut dengan seksama, matanya sempat membulat terkejut saat melihat nominal angka pembayaran yang harus dia keluarkan, bukan masalah pembayaran nya tapi. Bagaimana caranya jaemin mendapatkan uang sebanyak itu dengan cepat?

"10jt?"

Dr. Baekhyun mengangguk "iya, itu udah termasuk semuanya. rawat inap, obat-obatan dan yang lain. Sebenernya kalo kamu punya kartu jaminan kesehatan mungkin biayanya gak akan sebanyak itu atau bisa juga gratis" jelas dr. Baekhyun.

Sayangnya jaemin atau mama una tak memiliki kartu jaminan kesehatan, mungkin karena dulu hidupnya tercukupi berkat kerja keras papa nya hingga keluarganya dianggap keluarga yang cukup mampu untuk berobat tanpa kartu jaminan kesehatan, tapi sekarang hidupnya sangat sederhana.

"Kamu bisa cari uang dulu entah itu tabungan keluarga kamu atau minjem dulu, saya kasih waktu satu hari kalo kamu gak bisa bayar mama kamu gak bisa pulang dan diam disini pun gak akan dirawat" ucap dr. Baekhyun kembali, karena jaemin masih diam.

Dear Dream ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang