78. Bell

1.3K 212 29
                                    



"Ryujinnnnnn!!!!!"

Ryujin yang tengah sibuk merapikan meja-meja sontak menoleh saat terdengar seruan haechan dari pintu masuk. Ia tersenyum simpul menyambut haechan, jaemin dan beberapa sahabatnya yang tak begitu ryujin kenal, hanya sebatas tahu namanya saja.

"Udah dateng ternyata" ryujin menyambut kedatangan haechan dkk yang sudah mereservasi meja yang akan mereka tempati nanti untuk belajar bersama.

"Mejanya udah siap?" tanya chenle.

"Udah, diatas kan?" tanya ryujin memastikan.

"Iya"

"Tapi... Katanya sebelas orang. Kok cuma berenam?" tanya ryujin.

"masih dijalan mereka" jawab haechan.

"Oh yaudah, mau langsung keatas?" tanya ryujin lagi.

Chenle megangguk kembali melangkah saat ryujin memimpin kelantai atas, restoran ryujin dua lantai. Dilantai satu indoor seperti kebanyakan restoran pada umumnya sedangkan dilantai atas outdoor, dan karena mereka ingin belajar sembari menikmati semilir angin, mereka memilih tempat dilantai atas. Supaya ada angin yang mendinginkan kepala mereka nantinya.

Saat mereka sampai diatas, beberapa meja sudah terisi oleh pasangan muda mudi yang tengah berkencan. Mereka sempat sungkan takut mengganggu tapi yah mereka juga pelanggan kan?

Meja yang akan mereka tempati berada diujung, membuat jalanan dibawah sana terlihat sangat jelas.

"Gimana suka gak lo? Ini spot paling diminati disini" ucap jaemin.

Chenle mengangguk "suka, anginnya juga sejuk" ucapnya.

"Tapi kalo ada badai gak sejuk loh le" celetuk haechan.

"Iyalah, yang ada gue terbang terhempas sampe afrika"

"Jauh bener" gumam renjun.

"Yaudah kalo gitu aku kebawah lagi ya, lagi banyak pelanggan soalnya" pamit ryujin.

"Eh iya, makasih ya" ucap renjun sambil tersenyum.

"Iya"

"Eh gue juga kerja dulu deh, kalian belajar duluan aja nanti kalo cewek-cewek udah pada dateng baru gue ikut belajar" pamit jaemin.

"Oh yaudah gih, kita juga mau santai-santai dulu. Entar aja belajarnya bareng" ucap renjun. Chenle dan jisung sudah sibuk foto-foto dispot estetik yang disediakan untuk para pengunjung.

"Oke deh, gue kebawah dulu ya, kalo mau apa-apa pencet bell aja" tunjuk jaemin pada tombol kecil disamping meja.

"Oke"

Jaemin sedikit berlari menyusul langkah ryujin "ryu tunggu, jalannya barengan" ajaknya setelah sejajar dengan ryujin.

Ryujin terkekeh, memelankan langkahnya berjalan bersama jaemin.

Haechan terdiam melihat jaemin dan ryujin yang sedang mengobrol sembari saling melempar senyum, hingga keduanya menuruni tangga.

Dear Dream ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang