44. Kelas Baru

1.6K 263 5
                                    





Hari pertama sekolah setelah masa liburan cukup panjang, dari jam lima pagi haechan sudah bangun menyiapkan buku-buku pelajaran baru serta mengisi tas —yang sudah cukup lama ia kosongkan— dengan berbagai keperluan sekolah.

Tak beda jauh dari haechan, jeno, jaemin dan jisung pun sama antusiasnya. lama tak bersekolah membuatnya merasa cukup bosan terus berdiam dirumah, apa lagi bagi jeno yang masih mendapat tuntutan ini itu dari kedua orang tuanya. jisung kebalikannya malah tak mendapat perhatian apapun bahkan saat kedua orang tuanya mengambil raportnya, mereka hanya melihat isinya sekilas lalu menyuruh jisung untuk menyimpannya.

Jaemin tak begitu sibuk mempersiapkan kebutuhan sekolahnya, karena sudah disiapkan oleh mama una. Jaemin hanya fokus bekerja bahkan dihari libur yang seharusnya ia gunakan untuk beristirahat, bagi jaemin bekerja mencari uang lebih berarti daripada hanya diam berleha-leha yang malah hanya akan menghabiskan uang nya saja.

Sedangkan renjun dan chenle, mereka pun tak berbeda jauh dari jaemin. Mereka tak perlu repot menyiapkan perlengkapan sekolah karena sudah disiapkan mama fai, namun bedanya jika jaemin memilih untuk menghabiskan masa liburan nya dengan bekerja, renjun dan chenle malah berlibur ke berbagai tempat wisata.

Bukan berniat untuk pamer dan foya-foya, renjun hanya ingin menghibur chenle, membuat chenle senang hingga tak ada lagi hal yang membebaninya, itu saja.

Setelah rapi dengan balutan seragam sekolah yang kali ini tak ia ganti, haechan turun menenteng sepatu kumalnya menghampiri lami dan mami jess yang berada dimeja makan.

"Pagi tante" sapa nya.

Mami jess tersenyum "ayo sarapan dulu" titahnya, diangguki haechan.

"Em tante boleh gak kalo motor mark haechan pinjem?" tanya haechan.

"Yang legenda itu?"

"Iya"

"Yakin kamu? Gak bakal malu bawa motor kayak gitu?" tanya mami jess.

Haechan terkekeh "kenapa harus malu tante, biasanya juga haechan naik motor itu kan sama mark" ucapnya.

Mami jess meringis "iya sih, tapi kan Sekarang kamu udah kelas 12, takut gengsi aja bawa motor jadul" ucapnya.

Haechan tersenyum "gak kok tan, motor itu sama kayak mark. Sama-sama berharga buat echan"

Mami jess balas tersenyum "yaudah kamu pake aja, kuncinya ada diatas kulkas dan... Ini buat bekel makan siang kamu" mami jess memberikan kotak makan pada haechan.

"Eh gak usah tante, gak papa echan kan masih punya uang jajan"

"Jajan doang gak cukup, kamu harus banyak makan liat tuh pipi kamu udah mulai tirus gembulnya ilang" haechan meraba kedua pipi nya.

"Tapi tan—"

"Kenapa? Gengsi bawa bekel?"

"B-bukan, echan cuma... Takut ngerepotin aja" cicitnya.

"Cih sok banget kamu takut ngerepotin, terus selama ini kamu tinggal disini tuh apa? Emang itu gak ngerepotin apa?" ucapnya.

Dear Dream ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang