🌲38

14.9K 1.3K 218
                                    

Vote and komen kalo udah baca ya❤

Happy reading

_____________

Gara menatap tajam Egis yang menangis di pelukan Ergan.
Membuat Egis semakin menangis saat Gara melototkan mata ke arahnya.

"Abang jangan gitu, ih, kasian abang Egisnya nangis, tuh," tegur Salsa mengusap surai Gara.

"Salah dia sendiri, Mom, udah bikin Geri nangis."

"Enggak, Sayang. Abang Egis cuma gemes sama adek, gak niat bikin nangis, kok." Gara tidak peduli, Gara kesal pada Egis karna membuat adiknya menangis.

"Huwaaaaa ... Abang, pipi Egis nyut nyut." Egis menangis, mengadu pada Ergan memperlihatkan pipi gembulnya yang memerah karna di cubit sama Gara.

Gara juga gemas sebenarnya, Egis di bilangin baik-baik gak di dengerin. Yaudah, Gara cubit aja pipinya sampe merah. Abis itu Egis nangis, Gara puas deh. Adil, kan? Adeknya nangis Egis juga Gara bikin nangis.

"Abangnya galak, adeknya cengeng," Gumam Faro menatap putra kembarnya dengan gemas.

Faro dan sikembar Kevan Kevin duduk membahas tentang perusahaan.
Sedangkan Ergan harus menenangkan adiknya yang menangis.

Ergan mengusap pipi adiknya dengan gemas, salah sendiri udah di bilangin Gara lagi galak gak Egis dengerin.
Akibatnya, ya, gini. Pipi gembulnya di cubitin Gara.

"Geri bobo, ya, Mom?" tanya Gara karna tidak mendengar lagi suara tangis adiknya.

"Enggak, Bang. Lagi mainin kancing baju Abang," jawab Salsa membenarkan selimut Geri.

"Nyet," panggil Gara mengusap pipi Geri yang ternyata memang sedang memainkan kancing bajunya.

Geri mendongakkan wajahnya menatap Gara dengan mata berkedip lucu membuat Gara gemas dan merawub wajah adiknya membuat Geri mengerucutkan bibirnya tambah Gemas.

"Mau lu apain si pentol?" tanya Gara.

"Mau cakar muka badutnya,  meowww ...," Jawab Geri mempraktekkan gaya kucing lagi nyakar membuat Gara tertawa melihat ekpresi wajah adiknya.

"Geri tuh kesel, dia jahat banget. Masa Abang di pukul pake balok kayu," ujar Geri dengan kesal mencubit-cubit selimutnya.

"Kan, yang mukulin lo Toni, Dek, kalo Pentol kan gak ada urusan sama lo," ucap Gara.

"Tapi dia yang mukulin lo, Bang. Gue gak terima," kesal Geri menatap Gara tajam jatuhnya gemesin.

"Sebahagia lo, Dek." Pasrah Gara, berdebat pun percuma karna Geri yang akan menang. Lebih tepatnya sih di kasih menang aja.

"Om, tante, Ergan sama Egis pamit dulu ya, Egisnya udah tidur. Kecapean nangis nih," ujar Ergan menggendong Egis di depan.

"Maafin anak tante, ya? Udah bikin Egis nangis," ucap Salsa merasa tidak enak.

"Egis emang usil tante. Gakpapa, kok, lama-lama juga bakal akrab sama sikembar," ujar Ergan dan Salsa mengangguk.

Kevan Kevin juga pamit karna Kevin juga sudah mengantuk. Besok pun mereka harus ke kantor dan membuka cafe ice cream pagi-pagi.

🌲🌲

Geri sudah di izinkan pulang oleh dokter dan malam ini akan pergi kekantor polisi bersama keluarganya. Anak itu sudah jauh lebih baik dari pada saat di rumah sakit. Lebam di dada dan perutnya juga sudah hampir sembuh meski masih sedikit sakit jika ditekan.

TWINS CRAZY Donde viven las historias. Descúbrelo ahora