🌲02

45.3K 3.8K 92
                                    

Vote and komen kalo udh baca ya❤

Happy reading
____________

"Bang, pakein sepatu gue dong," rayu Geri dengan wajah diimut-imutin.

Gara yang sedang mengikat tali sepatunya pura-pura tidak dengar. Tapi kepalanya noleh sendiri liat wajah Geri. Niatnya biar gak luluh, eh, Gara emang gampang luluh kalau lihat wajah adiknya kayak gitu.

Gara mengehela nafas! iya dong, kalau gak nafas mati jadinya wkwk, Mangap.
Gara menghela nafas pelan lalu mengambil sepatu Geri. Memakaikannya kekaki sang adik hingga selesai kiri kanan. Gara berdiri dan mengambil tas menyampirkannya ke bahu.

"Bang," panggil Geri lagi.

"Apa lagi sih, nyet!" kesal Gara.

Gimana gak kesal coba! dari bangun tidur tadi adiknya ini menyuruh-nyuruh saja kerjaannya. Dari minta gendong ke kamar mandi, pakein seragam, nyisir rambut, dan sepatu sudah Gara lakukan. Sekarang apa lagi? Nyuruh Gara loncat dari tangga ke bawah? -_

"Gendong sampe bawah dong." Lagi!  Gara tidak tahan jika melihat wajah imut adiknya seperti ini. Mata berkedip-kedip dengan pipi di gembung gembungin. Astaghfirullah-_ Gara istighfar dalam hati berkali kali.
Wajah mereka sama, hanya sedikit beda di kulit. Kulit Geri lebih putih.
Tapi dari muka tidak ada bedanya, kenapa adiknya bisa seimut ini? Gara gak ngerti! Gara gak paham-_

"Najis monyet," maki Gara meraup wajah adiknya lalu berjongkok di hadapan Geri. Gara memindahkan tasnya kedepan.

Ekspresi Geri uwwuu, semalam Geri tuh mimpi di gendong Gara. Makanya pagi ini mau di gendong. Padahal hampir tiap hari gini-_

Gara berjalan menuju lift, yakali turun tangga sambil gendong monyet. Bisa patah pinggang Gara. Entar gak maco lagi dong kalau bengkok.

Pintu lift terbuka! menampakkan Gara dengan senyum tampannya dan Geri yang asik hip hop di gendongan Gara.

"Yo yo whatsApp whatsApp bro." Geri loncat dari gendongan Gara membuat Gara hampir terhuyung untung gak jatuh.

Geri berjalan ke arah Faro lalu bertos ala-ala mereka begitupun dengan Gara.
Gara mendekati mommy-nya lalu mencium singkat pipi Salsa. Berbeda dengan Geri yang menggoda mommy-nya lebih dulu.

"Good morning my queen beautyful Mommy," sapanya lalu mencium kedua pipi Salsa membuat Salsa terkekeh gemas.

"Pagi juga kang rusuhnya mommy."

Selesai sarapan! kedua anak rusuh itu akan berangkat kesekolah. Gara dan Geri memang tidak di antar supir atau pun mommy daddy-nya. Mereka lebih memilih bersepeda kesekolah. Alasannya biar olahraga, itung-itung besarin otot kata si Geri. Otot dodol mu-_

"Anak ganteng mau berangkat sekolah dulu," pamit Geri.

"Abang anak baik, sholeh, dan tampan. Mau berangkat sekolah dulu," ujar Gara menyalami daddy dan mommy-nya.

"Eh, iya maap ralat, adek anak ganteng,  baik hati, sholeh, rajin nabung, dan manis senyum berangkat sekolah dulu," ujar Geri sambil menjulurkan tangannya pada Faro.

Faro menyambutnya karna berfikir Geri menyalaminya! eh, tapi salah.
Anaknya itu malah menjulurkan tangan satunya lagi. Dan Faro tau maksudnya sekarang.

Tak

Satu jitakan mendarat dengan mulus di kepala Geri. Siapa lagi pelakunya jika bukan Gara, abang tercintanya.

"Sakit goblok," kesal Geri mengusap kepalanya.

"Salim dulu, bego! Baru minta jajan. Kalau gak salim, gak bakalan Daddy kasih. Lu aja gak sopan," bisik Gara di telinga adiknya tapi masih bisa salsa dan Faro dengar.

Geri nyegir lalu balas bisikin di telinga Gara.

"Kalau salim dulu pasti jajan kita di tambah, kan, Bang?" bisik Geri dan masih kedengaran Faro dan salsa.

Gimana gak kedengeran! Bisiknya kayak orang lagi bicara biasa, cuma kecil dikit. Gara menunjukkan jempol dihidung Geri membuat anak itu mendengus.

"Udah bisiknya?" tanya Salsa.

Kedua anak kembarnya mengangguk semangat. Geri segera menyalami tangan Faro dan mencium lama begitupun dengan Salsa. Bahkan anak itu juga ikut mencium pipi Faro.
Kalau biasanya ogah, sekarang Geri mau karna emang ada maunya.

Geri menjulurkan dua tangannya begitupun dengan Gara. Memasang wajah seimut mungkin agar orang tuanya luluh dan memberi jajan banyak.

Faro tersenyum jahil! Lalu mengambil dua lembar uang dua puluh ribu yang sudah digulung dan memberinya pada Gara dan Geri.

"Daddy, kok segini?" tanya Geri tidak terima .

"Biasanya seratus ribu," lanjut Gara.

"Padahal udah Geri kasih bonus nyiumnya, loh," kesal Geri menyilangkan tangan di dada,  begitupun dengan Gara yang wajahnya sudah masam.

"Emang kalian berharabnya daddy kasih berapa, hm?" Faro nahan tawa tuh liat ekspresi anak-anaknya. Salsa nyimak aja sampai abis sambil senyum-senyum.

"Dua ratus kek, atau seratus lima puluh gitu," ujar Gara kesal.

"Atau tiga ratus gitu." Nih si Geri yang jawab.

"Kebanyak anjir," ujar Gara menoyor kepala Geri.

"Ya gakpapa! Kan bisa buat kita jajan puas-puas," kata Geri.

"Kalian sekolah gak, sih?" tanya Salsa yang mulai pusing dengan tingkah anak-anaknya yang rusuh.

"Sekolah kok, Mom," jawab keduanya.

"Yaudah sana," usir Faro.

"JAJAN DULU Daddy!" teriak si bungsu membuat Faro ketawa begitupun dengan Salsa.

"Itu udah daddy kasih saepudin, buka dulu gulungannya dodol," gemas Faro menyentil hidung kedua putranya.

Keduanya membuka gulungan seperti perintah sang Daddy, benar saja, di dalamnya ada dua lembar uang seratus Membuat Gara dan Geri melebarkan senyumnya.

"AAAAAA MAKASIH Daddy Mommy!" teriak keduanya sambil berpelukan membuat salsa dan Faro gemas.

"Berangkat dulu, Assalamualaikum," pamit keduanya lalu keluar mengambil sepeda dan pergi kesekolah.

🌲🌲
Twins crazy

Double nih hehehe...

Follow ig sikembar ya

@gara_debaran
@geri_debaran
Follow juga @story_fiaa

See you next part👋❤

TWINS CRAZY Onde histórias criam vida. Descubra agora