🌲15

20.3K 1.9K 39
                                    

Vote and komen kalo udah baca ya❤

Happy reading
_____________

Gara terbangun dan merasa lebih baik dari semalam. Badannya juga tidak panas lagi walau masih terasa sedikit pusing tapi bisa Gara atasi. Berbeda dengan Geri yang masih demam bahkan semalam anak itu sangat rewel membuat Salsa dan Faro harus berjaga sampai pagi. Geri terus merengek meminta agar infusnya dilepas. Anak itu juga mengigau semalam sambil menangis sesegukan dipelukan Gara.
Entah apa yang Geri mimpikan tapi hal itu sering terjadi saat Geri sakit.

"Abang makan dulu sama mommy," ujar Salsa mengambil mangkuk bubur dan duduk disamping Gara.

Geri baru saja tertidur setelah Jeff datang memeriksanya pagi tadi.
Faro mempuk puk Geri persis seperti bayi kecil yang sedang tidur. Pipi dan hidung Geri merah membuat anak itu sangat menggemaskan. Bibirnya yang melengkung saat tertidur dan menghirup ingusnya terlihat seperti bayi mungil yang tertidur akibat menangis. Memang benar, sih, Geri tertidur setelah lelah menangis.

"Sssttt! cupcupcup," ucap Faro menenangkan saat melihat Geri bergerak tidak nyaman karna tangannya terinfus.

"Minum obatnya sayang," ucap Salsa memberikam dua butir obat pada Gara.

"Kasian liat adek gitu, Mom," ujar Gara setelah meminum obatnya.

"Abang tau sendiri kalau adek sakit gimana, berhari-hari, beda sama abang yang kalo sakit sehari juga sembuh," ucap Salsa mengusap surai Gara.

Gara mengangguk, memang kenyataanya begitu.

"A–abang, hiks ..." Geri terbangun dan kembali menangis memanggil Gara membuat Gara mendekat dan mengambil alih Geri dari pangkuan Faro. Gara membawa Geri dalam pelukannya. Mengusap usap pipi adiknya dengan lembut dan Geri kembali tenang dan tertidur.

Faro dan Salsa yang melihatnya menahan diri agar tidak mencubit pipi Geri dan menciumi anak itu bertubi tubi.
Karna mereka tau! Gara akan marah jika mereka menganggu Geri apalagi sampai adiknya menangis.
Jadilah mereka hanya bisa mengusap surai anak kembarnya dengan sesekali menciumi surai Gara dan Geri dengan pelan.

🌲🌲

Siangnya Geri sudah tidak terlalu rewel. Anak itu sudah lebih baik dari pada pagi tadi. Hanya saja Gara tidak boleh jauh-jauh darinya.

"Abang," lirih Geri dalam pelukan Gara sambil mendongakkan kepalanya menatap Gara yang sedang fokus menonton tv.

"Kenapa?"

"Gue pengen makan mangga masa?" ucap Geri mengerjabkan matanya lucu.

Gara menatap adiknya sambil menaikkan satu alisnya. Jika Geri sakit memang sering meminta macam-macam.

"Lu demam atau ngidam nyet?"

"Ish! Lo mah gitu, adeknya sakit bukannya diturutin malah dikatain," kesal Geri.

"Abisnya lo minta yang aneh-aneh."

"Suruh beliin," rengek Geri.

Gara memutar bola mata malas, dan pas sekali saat ingin melepas pelukan Geri seorang maid masuk membawa buah-buahan tapi tidak ada mangganya.

"Bi, tolong bawa mangga ya, kalo udah habis suruh beli sama mang Asep aja," ujar Gara, maid itu mengangguk dan tersenyum lalu kembali keluar.

"Mau apa lagi lo?" tanya Gara.

"Puk-puk gue bang."

Gara mempuk puk Geri seperti yang anak itu suruh, sesekali memijit kepala Geri saat adiknya mengeluh pusing.
Mengusap usap pipi Geri lembut.
Gara sudah bisa dikatan sembuh karna memang sudah sehat dan tidak merasa sakit lagi.


Pintu kamar Geri terbuka menampakkan Salsa dan Faro yang membawa piring berisi mangga.
Geri yang melihat itu membuka mulutnya, wahhhhhh! Ngiler dengan mata yang berbinar.
Faro mengambil sepotong dan memakannya, membuat Geri yang melihatnya menatap Faro marah.

"MANGGA ADEK, DAD!" teriak Geri menunjuk Faro yang sedang mengambil sepotong lagi.

"Adek, ih! Jangan teriak sayang, entar suaranya ilang loh, lagi sakit juga," ucap Salsa memberikan piring berisi mangga pada Geri.

"DADDY tangannya panjang," ujar Geri dengan suara yang serak.

"Sepotong doang, dek, kok pelit," ucap Faro.

Gara menatap Faro garang membuat Faro meraup wajah putra sulungnya itu.

"Mata sipit aja sok-soan melotot," ujar Faro membuat Gara mendengus.

"Gak sadar diri." Dengus Salsa.

"Mata aku gak sipit kayak mereka, Mom, lebih besar dan lebih bagus mata Daddy," ucap Faro.

"Nyenyenye!" ucap Gara sambil ikut memakan mangga bersama Geri.

Mengabaikan Faro yang memberenggut kesal dan Salsa yang menahan tawa.
Nistain aja terus.

🌲🌲
Twins Crazy

See you next part👋❤

Follow ig sikembar
@gara_debaran
@geri_debaran

See you

TWINS CRAZY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang